Skandal Gelar Guru Besar Politikus Lewat Jurnal Predator dan Sekongkol di Kementerian Pendidikan

Senin, 8 Juli 2024 09:35 WIB

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.

TEMPO.CO, Jakarta -

Skandal Guru Besar Abal-abal

Kian aneh-aneh saja perilaku orang-orang. Keanehan-keanehan itu merambat pula pada dunia akademik. Orang berlomba menjadi guru besar atau profesor demi kebanggan semu. Bukan barang baru, sih. Tahun 1950-an, polisi Jakarta menangkap seorang laki-laki yang mengaku menjadi profesor lalu menipu ratusan mahasiswa. Kini perilaku itu makin marak saja.

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Kalau cara mendapatkannya memakai jalan lurus akademik, mungkin kita akan menghargainya. Tapi, mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator yang tak memakai tinjauan sejawat dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.

Fenomena munculnya profesor abal-abal ini terjadi karena ada supply dan demand. Demand datang dari kebanggaan semu dan salah kaprah kita melihat status guru besar dan profesor. Masyarakat kita acap melihat guru besar sebagai pandita: dihormati, diagung-agungkan, seolah menjadi profesor adalah manusia mumpuni nan sempurna. Akibatnya, mereka yang punya uang berlomba menggapai gelar itu.

Advertising
Advertising

Lalu muncul supply dari mereka yang haus uang membuka peluang jalan pintas menjadi profesor. Pertemuan demand dan supply ini digosok pula oleh gengsi pemerintah yang tak ingin kehilangan muka dalam percaturan dunia. Jumlah guru besar Indonesia masih 2 persen dari seluruh jumlah dosen. Di negara yang pendidikannya maju, jumlah guru besar minimal 20 persen. Statistik ini membuat pemerintah mendorong siapa saja menjadi guru besar.

Maka hancur-hancuran dunia pendidikan jatuh ke titik nadir. Status sosial, manipulasi, dan korupsi bercampur baur dalam skandal paling memalukan ini. Menjadi guru besar itu bukan sesuatu yang digapai dengan administrasi. Apalagi memakai uang. Menjadi profesor adalah pencapaian akademik sebagai tanda para guru itu telah mumpuni dalam bidangnya.

Mumpuni itu diukur dengan jumlah jam terbang mengajar, studi dalam bidang yang ia geluti yang dituangkan dalam jurnal ilmiah dengan metodologi teruji, hingga memberikan pengabdian kepada masyarakat. Di Indonesia yang terjangkit hedonisme dan kebanggaan semu ini, ukuran-ukuran itu dimanipulasi dengan uang dan persekongkolan.

Di edisi ini kami mengulas skandal guru besar para pesohor. Kami membuat liputan ini berbulan-bulan. Menelusuri pangkalan data Kementerian Pendidikan, mengejar para guru besar abal-abal hingga ke Kalimantan, dan menelusuri jurnal predator hingga ke Birmingham di Inggris. Kait-mengkait supply dan demand dalam skandal guru besar ini mengungkap pangkal soalnya di Kementerian Pendidikan.

Namun, dengan bukti-bukti yang terang itu pun, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tak berbuat apa-apa. Ia membiarkan pelbagai kejahatan dan manipulasi di depan matanya berlangsung bertahun-tahun. Mengapa? Kami mengulasnya dengan detail di edisi ini. Selamat membaca.

Bagja Hidayat

Wakil Pemimpin Redaksi

Skandal Guru Besar: Memakai Jurnal Predator hingga Berkomplot dengan Asesor

Jabatan guru besar sejumlah pejabat publik dan pesohor diduga bermasalah. Lolos berkat jejaring tim penilai dan jurnal predator.

Cara Dosen Universitas Lambung Mangkurat Merekayasa Syarat Guru Besar

Belasan dosen Universitas Lambung Mangkurat diduga merekayasa syarat permohonan guru besar. Gelar mereka terancam dicopot.

Jurnal Predator Guru Besar di Pinggiran Birmingham

Penelusuran Tempo ke kantor penerbit jurnal predator di Malaysia dan Inggris yang dipakai untuk mengajukan permohonan gelar guru besar.

Hukum

Kematian Wartawan Tribrata TV Setelah Menulis Perjudian di Karo

Rumah wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo terbakar setelah memberitakan kasus judi. Anak korban mengaku diintimidasi polisi.

Ekbis

Usaha Menambah Defisit APBN 2025: Revisi UU Keuangan Negara

Tim Prabowo Subianto menjajaki peluang revisi Undang-Undang Keuangan Negara. Melepas rasio utang dan batas defisit anggaran demi makan bergizi gratis.

Nasional

Peluang Anies Baswedan Makin Terbuka dalam Pilkada Jakarta

Peluang Anies Baswedan maju dalam pilkada Jakarta mulai terbuka. Sejumlah partai pendukung Prabowo berniat mengusung Anies.

Lingkungan

Krisis Air Bersih di Halmahera Tengah Setelah Penambangan Nikel

Masyarakat adat dan warga desa di Halmahera Tengah mengalami krisis air bersih. Sumur dan sungai tercemar akibat tambang nikel.

Gaya Hidup

Ikhtiar Sehat Anak Muda dengan Makanan Tulen

Seiring dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat, sejumlah anak muda menerapkan pola makan berbasis real food alias makanan tulen.

Baca selengkapnya di Majalah Tempo:

Skandal Guru Besar: Memakai Jurnal Predator hingga Berkomplot dengan Asesor

Cara Dosen Universitas Lambung Mangkurat Merekayasa Syarat Guru Besar

Jurnal Predator Guru Besar di Pinggiran Birmingham

Kematian Wartawan Tribrata TV Setelah Menulis Perjudian di Karo

Krisis Air Bersih di Halmahera Tengah Setelah Penambangan Nikel

Usaha Menambah Defisit APBN 2025: Revisi UU Keuangan Negara

Ikhtiar Sehat Anak Muda dengan Makanan Tulen

Berita terkait

Kementerian Pendidikan Naikkan Penghasilan Dosen

2 hari lalu

Kementerian Pendidikan Naikkan Penghasilan Dosen

Kementerian Pendidikan terbitkan aturan baru tentang karier dan penghasilan dosen. Selain gaji, dosen juga menerima tunjangan profesi dan kehormatan.

Baca Selengkapnya

Pakar Gizi Unair Koreksi Terminologi Susu Ikan

3 hari lalu

Pakar Gizi Unair Koreksi Terminologi Susu Ikan

Istilah susu ikan sebenarnya tidak tepat karena ikan tidak memiliki kelenjar mamae.

Baca Selengkapnya

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

6 hari lalu

ITB Disorot Akibat Wajibkan Kerja Paruh Waktu Bagi Mahasiswa Penerima Beasiswa UKT, Profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah

ITB mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa UKT kerja paruh waktu untuk kampus. Berikut profil Rektor ITB Reini Wirahadikusumah.

Baca Selengkapnya

Universitas Lambung Mangkurat Bisa Ajukan Akreditasi Ulang, Begini Mekanismenya

7 hari lalu

Universitas Lambung Mangkurat Bisa Ajukan Akreditasi Ulang, Begini Mekanismenya

BAN-PT memberikan kesempatan Universitas Lambung Mangkurat untuk mengajukan akreditasi ulang, begini mekaniemsnya.

Baca Selengkapnya

Universitas Lambung Mangkurat Bentuk Tim untuk Pulihkan Akreditasi yang Turun Jadi C

8 hari lalu

Universitas Lambung Mangkurat Bentuk Tim untuk Pulihkan Akreditasi yang Turun Jadi C

Upaya memulihkan akreditasi ini juga berjalan bersamaan dengan upaya memberantas mafia guru besar yang ada di Universitas Lambung Mangkurat.

Baca Selengkapnya

Akreditasi Universitas Lambung Mangkurat Turun Jadi C Imbas Kasus Rekayasa Guru Besar

8 hari lalu

Akreditasi Universitas Lambung Mangkurat Turun Jadi C Imbas Kasus Rekayasa Guru Besar

Iwan mengatakan saat ini ULM telah membentuk tim Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) demi memulihkan akreditasi ULM.

Baca Selengkapnya

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

23 hari lalu

Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

Nadiem Anwar Makarim mengatakan tambahan anggaran Rp 10 triliun di Kementerian Pendidikan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru-dosen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Swiss Dihujat karena Jadikan Gambar Bunda Maria Target Latihan Tembak

25 hari lalu

Politikus di Swiss Dihujat karena Jadikan Gambar Bunda Maria Target Latihan Tembak

politikus anggota Partai Kebebasan Hijau Swiss (GLP) meminta maaf karena menggunakan sebuah gambar Bunda Maria untuk praktik olahraga menembak

Baca Selengkapnya

Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

31 hari lalu

Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

Direktur Kampus Bina Nusantara (Binus) Bekasi Gatot Soepriyanto dikukuhkan menjadi guru besar tetap ke-32 dan resmi bergelar profesor.

Baca Selengkapnya

Fakta soal Seleksi 5 Anggota BPK Terpilih: Dipilih Secara Aklamasi, Mayoritas Politikus, hingga Diduga Ada Dukungan Pengusaha Besar

31 hari lalu

Fakta soal Seleksi 5 Anggota BPK Terpilih: Dipilih Secara Aklamasi, Mayoritas Politikus, hingga Diduga Ada Dukungan Pengusaha Besar

Dewan Perwakilan Rakyat telah mengumumkan lima calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2024-2029 pada Rabu, 4 September 2024.

Baca Selengkapnya