Cawe-cawe Jokowi di Pilkada Jakarta

Reporter

Nur Haryanto

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 16 Juni 2024 20:30 WIB

Halo pembaca,

Seperti sinetron atau film di Netflix, cawe-cawe juga bisa berjilid-jilid. Sinetron atau film bisa menyenangkan karena teknik binge-watching dan cerita yang bikin penasaran. Tapi cawe-cawe Jokowi bisa membahayakan demokrasi. Setelah “sukses” membawa anak sulungnya menjadi wakil presiden, kini ia hendak membawa anak bungsunya menjadi wakil gubernur Jakarta.

Gelagatnya mirip. Gibran Rakabuming Raka bisa maju menjadi kandidat wakil presiden setelah pamannya yang memimpin Mahkamah Konstitusi mengubah UU Pemilu soal batas umur. Kaesang Pangarep, si bungsu, juga bisa melenggang dalam pilkada Jakarta 27 November nanti karena Mahkamah Agung sudah merevisi batas usia dalam Peraturan KPU.

Tadinya, menjadi calon kepala daerah tingkat I minimal berusia 30. Hakim agung mengubahnya menjadi minimal usia 30 saat pelantikan. Artinya, tak ada batas usia saat pencalonan. Kaesang genap berusia 30 pada 25 Desember 2024. Maka jika ia menang, ia tak tersandung aturan ini karena pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru akan tahun depan.

Siapa calon gubernur jagoan Jokowi? Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat yang kini berseragam Partai Golkar. Ide ini bikin Golkar panas karena mereka menjagokan Ridwan kembali menjadi Jawa Barat-1. Ide Ridwan ke Jakarta didukung Gerindra karena mereka menjagokan Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta yang dulu berseragam Golkar.

Ganjalannya cuma satu: lagi-lagi Anies Baswedan. Popularitas Anies di Jakarta paling tinggi. Maka, skenario pemilihan presiden mungkin akan terulang di Jakarta.

Advertising
Advertising

Pertanyaannya, mengapa para pemilik partai di Koalisi Indonesia Maju—koalisi partai pendukung Prabowo Subianto—manut saja dengan keinginan-keinginan Jokowi? Dia akan selesai berkuasa 20 Oktober. Setelah itu dia tak punya tangan untuk “memukul” lawan politik dan menelikung teman seiring yang menyeleweng karena ia tak punya partai.

Prabowo Subianto atau Susilo Bambang Yudhoyono, dua jenderal tentara ini, ikut-ikutan melayani hasrat berkuasa Jokowi.

Penjelasan sikap keduanya bisa merujuk pada praktik kartel politik yang menjadi ciri sistem kepartaian sejak Reformasi 1998. Partai dimiliki perorangan, bukan oleh sistem yang mengacu pada demokrasi. Akibatnya, partai rawan disetir karena kepentingan.

Praktik-praktik partai memiliki ciri-ciri kartel dijabarkan ilmuwan politik Universitas Gadjah Mada Kuskridho Ambardi dalam bukunya, Mengungkap Politik Kartel, yang terbit 2009. Masalahnya, mengapa para kartel ini tunduk kepada Jokowi yang tak punya partai?

Barangkali karena hubungan mutualisme antara Jokowi dan para pemilik partai itu. Pada akhirnya, mereka menikmati sumber daya negara yang disediakan Jokowi untuk menumpang berkuasa.

Bagaimana detail cawe-cawe Jokowi dan koalisi memanas gara-gara skenario memasangkan Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep di Jakarta kami bahas di edisi pekan ini. Selamat membaca.

Bagja Hidayat
Wakil Pemimpin Redaksi

Baca selengkapnya di Majalah Tempo:

Berita terkait

Panwascam Temukan Anak di Bawah Umur dalam Acara Kampanye Ridwan Kamil

8 jam lalu

Panwascam Temukan Anak di Bawah Umur dalam Acara Kampanye Ridwan Kamil

Panwascam Menteng, Jakarta Pusat, temukan ada pelajar dibawah umur yang ikut di acara kampanye dialog Ridwan Kamil dengan pelajar.

Baca Selengkapnya

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

9 jam lalu

Cerita Pramono Anung Jaga Dapur Megawati dan Jokowi

Pramono Anung mengaku berpengalaman mendampingi Megawati dalam tiga kali pilpres. Begitu juga saat Jokowi maju ke pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

10 jam lalu

Bank Mandiri Salurkan 3.534 Unit KPR Skema FLPP per Agustus 2024

Bank Mandiri mencatat penyaluran unit KPR sebanyak 3.534 dengan skema FLPP per Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

10 jam lalu

Blusukan ke Rusun Tanah Tinggi, Pramono Anung Beli Dagangan Warga

Pramono Anung menyampaikan janji kampanye seputar sanitasi, air bersih hingga melanjutkan program-program gubernur sebelumnya yang dinyatakan layak.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

10 jam lalu

Ridwan Kamil Ajak Pelajar Dialog di DPD Golkar, Beberapa Ada yang Masih Dibawah Umur

Ridwan Kamil mengajak salah satu pelajar untuk mencoba memimpin menyuarakan tagline Rido.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

10 jam lalu

Jokowi dan Prabowo Saksikan Sailing Pass 55 Kapal Perang TNI AL

Jokowi dan Prabowo dengan penuh perhatian menyimak pameran tersebut dari geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW - 992).

Baca Selengkapnya

Promo Payday BSI, Diskon sampai Gratis Beras di Superindo, Naga Swalayan, hingga Hypermart

11 jam lalu

Promo Payday BSI, Diskon sampai Gratis Beras di Superindo, Naga Swalayan, hingga Hypermart

BSI menawarkan promo di sejumlah gerai belanja grosir ternama seperti Superindo, Hypermart, hingga Naga Swalayan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Tegaskan Tak Akan Politisasi Agama dalam Pilkada Jakarta

11 jam lalu

Pramono Anung Tegaskan Tak Akan Politisasi Agama dalam Pilkada Jakarta

Pramono Anung menyatakan tidak akan mempolitisasi agama dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jubir Bilang Balai Kota Jadi Tempat Warga Berkeluh-Kesah Jika Pramono Anung Jadi Gubernur

11 jam lalu

Jubir Bilang Balai Kota Jadi Tempat Warga Berkeluh-Kesah Jika Pramono Anung Jadi Gubernur

Aldy mengatakan bahwa nantinya masyarakat dapat mendatangi Balai Kota untuk bertemu Pramono Anung.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Janji Tak akan Gusur Sekolah jika Menang Pilgub

12 jam lalu

Rano Karno Janji Tak akan Gusur Sekolah jika Menang Pilgub

Rano Karno manyampaikan janji tak akan menggusur sekolah saat menyapa pendukungnya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya