Suara dari Papua
Wawancara Hendrikus Woro, Tokoh Adat Suku Awyu Papua
"Kami Hanya Ingin Didengar"
Slogan "All Eyes on Papua" beredar luas di media sosial. Gerakan solidaritas dari Papua ini menyokong upaya suku Awyu menyelamatkan tanah ulayat mereka dari ekspansi perkebunan sawit seluas lebih dari 270 ribu hektare di Boven Digoel, Papua Selatan. Meski baru viral sekarang, perlawanan suku Awyu sebenarnya telah berlangsung sejak satu dekade terakhir, dari aksi damai di jalanan hingga gugatan di pengadilan. Namun, hingga kini, tuntutan mereka belum didengar.
Tempo berbincang dengan Hendrikus Woro, tokoh sentral dalam perlawanan suku Awyu tersebut, pada Kamis, 6 Juni 2024. Selama hampir dua jam wawancara, Hendrikus menjelaskan kehidupan suku Awyu, mengapa menolak kehadiran perkebunan sawit, dan siapa yang membiayai perlawanan mereka.
Karena Pegi Setiawan Diyakini Jadi Korban Salah Tangkap
Kasus pembunuhan Vina Cirebon menyedot perhatian publik. Kasus ini tetap menyisakan misteri meskipun sebagian besar orang yang dituduh sebagai pelaku sudah dipenjarakan. Publik belum sepenuhnya yakin orang-orang yang dipidanakan itu adalah pelaku yang sebenarnya. Begitu juga ketika baru-baru ini polisi menangkap Pegi Setiawan.
Setengah Hati Pelurusan Sejarah Kasus HAM
MENULISKAN ulang sejarah kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu merupakan satu dari 11 rekomendasi Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat Masa Lalu (PPHAM). Setahun berlalu, rekomendasi tim PPHAM yang diserahkan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 11 Januari 2023 seakan-akan jalan di tempat. Akankah upaya penulisan ulang sejarah kasus HAM akan dilanjutkan pada pemerintahan Prabowo Subianto?
Baca selengkapnya di Koran Tempo:
- Wawancara Hendrikus Woro, Tokoh Adat Suku Awyu Papua
"Kami Hanya Ingin Didengar" - Karena Pegi Setiawan Diyakini Jadi Korban Salah Tangkap
- Setengah Hati Pelurusan Sejarah Kasus HAM
