CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis
Reporter
Artika Rachmi Farmita (Kontributor)
Editor
Inge Klara Safitri
Jumat, 26 April 2024 21:05 WIB
Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Artificial Intelligence (AI) kini semakin populer digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, teknologi kecerdasan buatan ini memang memungkinkan kita mengedit video atau audio untuk hiburan.
Namun, yang semula untuk lucu-lucuan, hoaks berupa deepfake kian marak ditemui di media sosial. Ada banyak kasus deepfake yang menipu konsumen, juga menimbulkan berupa kerugian finansial bagi perusahaan.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis
Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main. Dampak serius ini muncul tidak hanya dari segi jumlah deepfake-nya, tapi juga jumlah kerugian.
Dilansir dari IT-Online, survei dari AltIndex.com menyebutkan bahwa sepertiga bisnis telah terkena dampak penipuan buatan AI. Perusahaan-perusahaan itu mengakui AI memberikan keuntungan bagi para penipu, membantu mereka berevolusi dari penjahat dunia maya menjadi penyerang betulan yang canggih.
Baru-baru ini, PT Indonesia Digital Identity (VIDA) juga membeberkan survei mereka mengenai dampak teknologi deepfake terhadap keamanan bisnis di Indonesia. Tren ancaman deepfake setiap tahunnya juga mengalami peningkatan yang serius. Menurut Niki, selama 2017 hingga 2019 korban penipuan akibat kejahatan dunia maya ini meningkat hampir 900 persen. “Untuk kerugian global sebanyak US$ 250 juta hingga 2020 lalu,” ucap Founder and CEO Group Vida, Niki Luhur.
Group Vida menilai bahwa kejahatan dunia maya serupa deepfake sangat berbahaya dan harus diantisipasi. Deepfake yang diproduksi menggunakan AI mampu, kata Niki, menciptakan video dan audio palsu yang tampak realistis. Survei yang dilakukannya mencatat bahwa kasus penipuan akibat fenomena ini sudah merugikan banyak pihak dan perusahaan.
“Terutama di luar negeri. Sangat banyak kejahatan yang ditimbulkan akibat deepfake ini. Kasus terbaru dirasakan oleh perusahaan di Hong Kong, sekitar Rp 401 miliar asetnya hilang akibat deepfake,” ujar Niki.
Dari sisi konsumen, deepfake berpotensi merugikan masyarakat. Di Korea Selatan, seorang wanita bernama Jeong Ji-sun ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai miliarder Elon Musk dan kehilangan lebih dari US$ 50.000 atau setara Rp 811 juta. Menurut NDTV, dia yakin berinteraksi dengan sosok Elon Musk di Instagram. Namun kenyataannya, itu hanyalah video aplikasi deepfake yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Alhasil, deepfake perlu kita waspadai agar orang-orang di sekitar kita tidak turut menjadi korban.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Seorang Anak Terserang Virus dari Angin di Jayapura?
Sebuah video beredar di WhatsApp, dan beberapa akun Facebook, yang diklaim memperlihatkan seorang anak yang tertular virus dari angin di Jayapura, Papua. Video itu memperlihatkan seorang anak berkaus merah sedang tidur. Di kulit tangan dan wajahnya terdapat bentolan-bentolan yang dikatakan dampak dari virus yang menular dari angin.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Anak dalam video yang beredar sesungguhnya sedang terserang cacar air, bukan cacar monyet atau virus dari angin sebagaimana narasi yang beredar.
Waktunya Trivia!
Benarkah Tentara Cina Masuk ke Daerah-daerah di Indonesia Karena Prabowo-Gibran Kalah Pemilu 2024?
Dalam video disebutkan bahwa orang-orang yang sedang membawa koper adalah tentara dari Cina yang ditempatkan di daerah-daerah di Indonesia. Mereka dikatakan datang secara sembunyi-sembunyi alias ilegal, tanpa melewati bandara internasional. Disebutkan juga bahwa mereka akan menunggu momen kerusuhan di Indonesia karena Prabowo-Gibran kalah dalam Pilpres 2024. Narasi yang beredar mengatakan mereka akan menggunakan momen itu untuk menginvasi RI.
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki beragam isu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Pernyataan soal DPR Tetap di Jakarta dan Tidak Perlu Ikut Pindah ke IKN?
- Benarkah Mendidihkan Air dengan Panci Tertutup Menyebabkan Bahaya Klorin yang Memicu Kanker?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: