Lobi Prabowo Subianto Tawarkan Kursi Kabinet untuk Menghalau Hak Angket Pemilu

Minggu, 31 Maret 2024 17:45 WIB

Kubu Prabowo menjanjikan jatah kursi kabinet alias bergabung dengan pemerintahan jika parpol pendukung Ganjar dan Anies menyetop laju angket.

TEMPO.CO, Jakarta -

Bukan kubu Ganjar Pranowo yang sat-set menggelindingkan hak angket kecurangan Pemilu 2024—seperti slogan kampanye mereka—tapi kubu Prabowo Subianto dengan manuver sebaliknya. Tahu iman politik para politikus pendukung Ganjar dan Anies Baswedan lemah, kubu Prabowo segera melancarkan bujuk rayu kepada mereka. Tujuan: mencegah hak angket bergulir di Senayan.

Strategi itu ampuh. Para politikus dari partai pendukung Ganjar dan Anies maju-mundur mengusung hak angket pemilu. Apalagi, ketua-ketua partai sudah bertemu dengan Prabowo Subianto. Mereka mendapat janji jatah kursi kabinet alias bergabung dengan pemerintahan jika menyetop laju hak angket pemilu.

Hak angket adalah hak DPR bertanya dalam penyelidikan atas kebijakan dan program pemerintah. Kubu Ganjar dan Anies menilai ada banyak kecurangan Pemilu 2024 secara terstruktur, sistematis, dan masif. Perubahan UU Pemilu yang meloloskan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, adalah awal mula kecurangan.

UU Pemilu digugat oleh teman dekat Jokowi di Solo, keluarga pengacara yang suka melaporkan kasus-kasus korupsi ke KPK atau polisi, ke Mahkamah Konstitusi. Gugatan itu disambut Anwar Usman, adik ipar Jokowi, yang memimpin Mahkamah Konstitusi. Hasilnya, tak perlu DPR mengubah UU Pemilu sesuai putusan MK, Gibran bisa melenggang masuk gelanggang Pemilu.

Advertising
Advertising

Setelah itu pengerahan aparatur negara di daerah mempengaruhi pemilih agar memilih Prabowo-Gibran. Terakhir adalah guyuran bantuan sosial. Politikus pendukung Prabowo Subianto berkampanye bahwa bansos dari APBN dan pajak orang Indonesia itu adalah bantuan Jokowi. Mereka berharap ada efek suara kepada Gibran.

Ternyata benar. Sejak hasil coblosan 14 Februari 2024 dibuka melalui hitung cepat, Prabowo Subianto langsung unggul. Hasil rekapitulasi KPU menyatakan, Prabowo menang telak dengan 58,6 persen suara. Kini hasil itu coba digugat melalui hak angket. Namun, politikus lemah iman tak tahan dengan iming-iming jabatan dan ancaman kasus hukum.

Kini jalur terakhir menggugat hasil Pemilu tinggal melalui Mahkamah Konstitusi. Komposisi hakim sudah berubah. Anwar Usman sudah dipecat dan ia dilarang ikut mengadili sengketa Pemilu. Akankah Mahkamah Konstitusi membuat putusan progresif? Selamat membaca.

Laporan Utama

Gerilya Mencegah Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024 Melaju di DPR

Hak angket kecurangan Pemilu 2024 diperkirakan bakal kandas di DPR. Dipengaruhi tawaran kursi menteri di kabinet Prabowo.

Komik: Nasib Gelap Hak Angket

Rencana penggunaan hak angket kecurangan Pemilihan Umum 2024 di Dewan Perwakilan Rakyat mulai meredup.

Mahkamah Konstitusi: Jalur Terakhir Menggugat Kecurangan Pilpres 2024

Anies dan Ganjar tinggal mengandalkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi karena jalur hak angket buntu. Berfokus pada cawe-cawe Presiden Jokowi.

Mengapa Inkumben dan Pesohor Gagal Kembali Masuk Senayan

Masifnya politik uang membuat Pemilu 2024 dianggap sebagai pemilu terbrutal. Banyak inkumben gagal ke Senayan.

Ekonomi

Siapa Saja Pengusaha di Balik Izin Pemanfaatan Sedimentasi Laut

Sejumlah perusahaan mulai mengajukan izin pemanfaatan sedimen, termasuk pasir laut. Menguruk kawasan reklamasi korporasi besar.

Selingan

Kampanye Toleransi Komunitas Cadar Garis Lucu

Harmoni dan toleransi ditunjukkan oleh para pemuka agama Katolik dan komunitas Cadar Garis Lucu saat berbuka bersama.

Lingkungan

Mengapa Denda Pemutihan Tambang Susut?

Denda administratif pemutihan tambang dinilai tak mampu menutup kerusakan lingkungan. Hitungan denda rentan dikorupsi.

Wawancara

Bahlil Lahadalia Soal Pencabutan Izin Tambang dan Dugaan Permintaan Uang

Bahlil Lahadalia menjelaskan kisruh pencabutan izin tambang serta dugaan permintaan uang dan saham untuk menghidupkan kembali izin.

Hukum

Mengapa Ferienjob ke Jerman Masuk Kategori Perdagangan Orang

Polisi menetapkan lima tersangka perdagangan orang (TPPO) ferienjob di Jerman. Dibungkus kerja magang Merdeka Belajar.

Internasional

Mengapa Putin Menang Telak dalam Pemilihan Presiden Rusia

Vladimir Putin menang besar lagi dalam pemilihan Presiden Rusia. Tingkat persetujuan publik sangat tinggi.

Anda dapat membaca lebih lengkap laporan di Majalah Tempo:

Gerilya Mencegah Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024 Melaju di DPR

Mahkamah Konstitusi: Jalur Terakhir Menggugat Kecurangan Pilpres 2024

Mengapa Inkumben dan Pesohor Gagal Kembali Masuk Senayan

Siapa Saja Pengusaha di Balik Izin Pemanfaatan Sedimentasi Laut

Mengapa Denda Pemutihan Tambang Susut?

Bahlil Lahadalia Soal Pencabutan Izin Tambang dan Dugaan Permintaan Uang

Mengapa Ferienjob ke Jerman Masuk Kategori Perdagangan Orang

Mengapa Putin Menang Telak dalam Pemilihan Presiden Rusia

Berita terkait

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

12 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

19 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

20 jam lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

1 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, DPR Berencana Hapus Pasal tentang Jumlah Kementerian

Baleg DPR RI berencana menghapus Pasal 15 UU Kementerian Negara mengatur bahwa jumlah kementerian yang ada adalah 34.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

2 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

2 hari lalu

Seperti Apa Konsep Sekolah Unggul Terintegrasi Ala Prabowo?

Bappenas mengungkap konsep Sekolah Unggul Terintegrasi milik Prabowo Subianto. Menyasar daerah-daerah yang tingkat pendidikannya masih tertinggal

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

3 hari lalu

Sekjen Gerindra dan PDIP Kompak, Bilang Begini soal Persamuhan Prabowo-Megawati

Rencana persamuhan antara Prabowo dan Megawati belum terwujud hingga kini. Sekjen Gerindra dan PDIP bilang begini.

Baca Selengkapnya