Cekfakta #250 Ujaran Kebencian Menyangkut SARA Meningkat Selama Pemilu 2024

Sabtu, 9 Maret 2024 17:02 WIB

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Ujaran kebencian kerap menjadi alat yang digunakan para aktor jahat dalam menyebarkan kabar bohong. Data menunjukkan bahwa ujaran kebencian meningkat dan menyasar kelompok-kelompok minoritas selama masa kampanye calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Ujaran kebencian ini meningkat ketika hari pemungutan suara. Bahkan hoaks berbau etnis kembali mewarnai, mendaur ulang pola kebohongan yang beredar di Pemilu 2014 dan 2019 silam.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Ujaran Kebencian Menyangkut SARA Meningkat Selama Pemilu 2024

Meningkatnya ujaran kebencian selama Pemilu 2024 ditangkap oleh dasbor Hate Speech Monitoring kerja sama Monash University, Indonesia dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Hal ini terlihat dari perbandingan data hoaks di Facebook, Instagram, dan Twitter, antara 2 pekan sebelum hari-H pencoblosan dengan 2 pekan setelahnya.

Hoaks yang berkaitan dengan Pemilu, meningkat dari 35,79% untuk rentang 1 Februari-13 Februari, menjadi 45 persen untuk rentang 14 Februari-24 Februari. “Memang meningkat, dan ini naiknya signifikan,” ujar peneliti Monash, Derry Wijaya kepada Tempo. Peningkatan ini terlihat dari lonjakan (spike) saat hari-H pemungutan suara.

Selain itu, menjelang Pemilu 2024, terdapat pula peningkatan ujaran kebencian yang disangkutkan dengan Tiongkok. Padahal sebelum pencoblosan, ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi.

“Ujaran kebencian terhadap Yahudi mendominasi karena masalah serangan Israel ke Palestina. Setelah Pemilu, isu berkaitan dengan Tiongkok menjadi hampir sama banyaknya dengan Jewish,” ujar Derry.

Ujaran kebencian menyangkut Tiongkok ini, tak hanya dalam konteks etnis seperti hoaks salah satu kandidat adalah keturunan Cina. Namun juga narasi sentimen terhadap WNA Tiongkok yang digunakan untuk memenangkan suara kandidat tertentu, salah satu kandidat adalah antek asing (Cina), hingga tudingan dukungan kepada oligarki Cina.

Maka jika diperhatikan, narasi ujaran kebencian ini serupa dengan narasi hoaks yang beredar pada Pemilu-Pemilu sebelumnya. “Artinya, ya hoaks ini di-recycle terus,” pungkas Derry.

Nah, apakah Anda juga menyadari kebohongan yang didaur ulang ini saat Pemilu 2024?

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Mahfud MD Akan Mundur sebagai Cawapres Ganjar Pranowo?

Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan klaim bahwa Mahfud MD mundur sebagai calon wakil presiden. Pada video itu tertulis, Mahfud MD mundur dari Cawapres karena Ganjar sibuk dengan pengajuan hak angket. Menurutnya, hak angket itu percuma dan tidak ada gunanya, karena mereka akan tetap kalah. Benarkah klaim ini? Berikut pemeriksaan faktanya.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Tim Cek Fakta Tempo menelusuri sumber asli video tersebut di media sosial resmi Mahfud MD. Video tersebut pertama kali diunggah akun TikTok @mohmahfudmdofficial pada tanggal 29 Februari 2024. Akun TikTok ini merupakan akun resmi Mahfud MD.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Video Cara Kerja Chart Penggelembungan Suara Pilpres 2024?

Sebuah video beredar di YouTube dan Facebook akun ini dan ini, yang diklaim sebagai cara Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan penggelembungan suara hasil Pilpres 2024 dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik mereka. Video itu memperlihatkan sebuah antarmuka perangkat lunak yang bisa menghasilkan chart atau diagram persentase hasil Pemilu 2024 dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Sebagian unggahan menyatakan perangkat lunak itu adalah Sirekap.

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial didominasi dengan isu pemilu dan laporan dugaan kecurangan pemilu. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

2 jam lalu

Hakim MK Soroti Potensi Masalah Sirekap di Pilkada, Ini Sederet Polekmiknya

Hakim MK Arief Hidayat mewanti-wanti KPU soal permasalahan Sirekap di pilkada 2024. Arief mencontohkan Sirekap juga sempat menjadi polemik dalam sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

13 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

18 jam lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

22 jam lalu

Mahfud Md: Pola Kecurangan Pemilu Sudah Berubah, Kini Kembali Melibatkan Negara

Mahfud Md menyebut curangan pemilu saat ini bentuknya mirip dengan pemilu yang belangsung era Orde Baru, karena pemenang telah ditentukan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

1 hari lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

1 hari lalu

Konfirmasi Pemecatan 13 PPD di Papua Tengah, KPU: Kinerja Mereka Parah

Idham menjelaskan bahwa KPU Papua Tengah sudah pernah diminta klarifikasi mengenai keterlambatan rekapitulasi suara di Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

2 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

4 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

4 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya