Cekfakta #235 Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

Jumat, 24 November 2023 21:28 WIB

Ilustrasi Pemilu. ANTARA

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Masa kampanye Pemilu 2024 segera dimulai, tepatnya pada 28 November. Mis/disinformasi alias hoaks, biasanya juga semakin bertebaran lantaran para kandidat berlomba-lomba meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program, dan citra dirinya.

Tahukah Anda, bahwa hoaks akan menjelma dan menyesuaikan narasinya sesuai fase-fase dalam Pemilu? Apa saja fase-fase Pemilu dan jenis hoaks pada setiap fase itu?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (50)
Masa Kampanye Dimulai, Kenali Tipe-tipe Hoaks Selama Pemilu

Pemilu 2024 sudah di ujung mata. Kita tentu tidak ingin mengulang friksi atau memelihara residu kebencian yang disebarkan selama Pemilu 2019 silam. Satu hal yang bisa kita upayakan dalam meredam laju mis/disinformasi adalah mengenalinya dengan baik, agar kita tidak sampai terperdaya lagi.

Dalam buku “Gangguan Informasi, Pemilu, dan Demokrasi” oleh AJI Indonesia, topik hoaks bisa menjadi berbeda-beda berdasarkan fase Pemilu yang sedang berjalan. Terdapat tiga fase dalam Pemilu, yaitu Fase Kampanye, Fase Hari Pemungutan Suara, dan Fase Pasca-Pemungutan Suara. Fase-fase ini membawa ciri khas topik pantauan yang berbeda-beda pula.

Selama Fase Kampanye, narasi yang biasanya beredar adalah narasi yang cenderung mendiskreditkan lawan dan bermuatan ujaran kebencian. Contohnya saat Pemilu 2019 lalu, hoaks soal server KPU yang diatur demi kemenangan salah satu kandidat, beredar di media sosial.

Unggahan yang dibagikan oleh akun Aras Mytha, 3 April 2019, tentang KPU yang diatur memenangkan Joko Widodo.

Informasi-informasi salah selama masa kampanye, juga sengaja dibuat untuk membingungkan pemilih. Misalnya, hoaks menyasar informasi seputar syarat-syarat mencoblos, yang kemudian dibumbui dengan narasi lain seperti pengerahan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Cina untuk mencoblos dan memenangkan kandidat tertentu.

Apapun fasenya, mis/disinformasi selalu menggunakan senjata 3 basis narasi yang didaur ulang. Pertama, Anda akan menemukan hoaks yang berbasis paham/ideologi. Aktor jahat sangat memahami kebiasaan masyarakat Indonesia yang mudah tersulut emosi dengan narasi Komunisme atau isu kebangkitan PKI. Kedua, Anda juga akan menemui hoaks menggunakan basis rasisme yang menyinggung suatu etnis. Termasuk ketiga, hoaks berbasis agama/keyakinan.

Makanya, jangan heran dan tergesa percaya jika mendapati informasi suatu kandidat–siapapun itu–yang dilabeli “keturunan etnis X”, “aslinya berkewarganegaraan Y”, atau “aslinya beragama/kepercayaan Z”. Karena narasi-narasi seperti itu, sengaja didaur ulang menyesuaikan kepentingan si aktor jahat.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Pemberantasan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Wolbachia adalah Upaya Genosida?

Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [arsip] yang disertai klaim bahwa program pemberantasan demam berdarah dengue (DBD) dengan metode Wolbachia adalah upaya genosida. Narasi itu disertai video yang menampilkan seorang pria yang disebut bernama Prof. Richard Claproth. Pria itu mengatakan pengendalian demam berdarah dengan metode Wolbachia di Bali adalah bagian dari upaya depopulasi manusia. Dia mengklaim program tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit, sementara vaksinnya baru akan tersedia tahun 2025, sehingga banyak orang akan menjadi korban.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan Wolbachia adalah bakteri simbiosis yang terjadi secara alami pada banyak serangga. Meskipun Wolbachia tidak ditemukan secara alami pada aedes aegypti, namun telah berhasil ditransfer ke dalam jenis nyamuk tersebut dan terbukti mengurangi penularan berbagai virus termasuk demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning. Sejumlah negara telah menyatakan metode Wolbachia aman.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Pernyataan CEO Pfizer tentang Agenda Depopulasi Dunia?

Potongan video berdurasi 24 detik menampilkan CEO Pfizer Albert Bourla menyebut agenda mengurangi populasi (depopulasi) dunia hingga 50 persen pada 2023, menyebar di Twitter atau X. Dalam klip itu, Albert Bourla tengah berbicara di World Economic Forum (WEF). Video yang diunggah pada 16 November 2023 itu memuat narasi: “Agenda depopulasi adalah hoax/teory konspirasi? Penjelasan Dirut Pfizer di WEF dalam video. Rezim Indonesia menjalankan agenda ini, Anies adalah capres yang paling dekat sama WEF”.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Mari kita cek faktanya!

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

2 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

3 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

4 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

5 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

6 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

6 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

8 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

8 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

8 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

11 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya