Duet Anies Baswedan dan Muhaimin Cerminan Kaki Jokowi di Koalisi Perubahan

Minggu, 3 September 2023 13:15 WIB

Bergabungnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa dibaca sebagai kaki Jokowi di koalisi Anies. Cawe-cawe Jokowi menentukan siapa penggantinya tercapai sudah.

TEMPO.CO, Jakarta - Halo,

Ada gempa bumi politik akhir pekan lalu. Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, hengkang dari koalisi partai pendukung Prabowo Subianto. Alasan Muhaimin diterima secara politik: ia tak lagi punya kans menjadi calon wakil presiden Prabowo setelah PAN dan Golkar bergabung.

Golkar membawa Airlangga Hartarto sementara PAN membawa Erick Thohir. Kendati dua nama pendamping Prabowo ini surut di tengah jalan karena muncul nama baru, Gibran Rakabuming Raka, kans Muhaimin tertutup sudah. Peluangnya terbuka kembali ketika bergabung dengan Anies Baswedan.

Anies tak kunjung mengumumkan calon wakilnya. Partai Demokrat ngebet menyorongkan Ketua Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, pemilih keduanya sama. Agus juga tak memperkuat elektabilitas Anies di provinsi yang lemah. Pilihan kepada Muhaimin jelas lebih masuk akal politik dibanding menerima pinangan Demokrat.

Masalahnya, masa lalu Muhaimin punya dosa dugaan korupsi. Ia pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja kabinet Susilo Bambang Yudhoyono. Kabarnya ada setoran suap di “kardus duren” dari penyedia pekerja migran Indonesia yang terendus Komisi Pemberantasan Korupsi. Kini KPK bersiap kembali memeriksa Muhaimin setelah deklarasi Anies-Muhaimin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2024 pekan lalu.

Advertising
Advertising

Tapi, bergabungnya Muhaimin ke Koalisi Anies mencairkan kembali hubungan Ketua NasDem Surya Paloh dengan Presiden Jokowi. Pencalonan Anies membuat hubungan keduanya renggang. Karena itu bergabungnya Muhaimin bisa dibaca sebagai kaki Jokowi di koalisi Anies. Cawe-cawe Jokowi menentukan siapa penggantinya tercapai sudah. Ia punya kaki di seluruh calon presiden.

Politik makin menarik dan makin ruwet sekaligus makin bikin mual karena mempertontonkan hasrat berkuasa kelompok partai. Tak ada kepentingan publik. Karena itu selain politik kami juga menulis soal-soal lain yang menghibur dan berguna. Selamat membaca.

Bagja Hidayat

Redaktur Eksekutif

Ketika Politik Tak Mementingkan Kepentingan Publik

Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan. Menambah ketegangan politik elektoral dan apatisme.

Delusi Penurunan Emisi Lewat Bursa Karbon

Rencana OJK memperlakukan unit karbon sebagai efek bisa membawa mudarat. Perdagangan karbon tak lagi berarti penurunan emisi.

Saatnya Merevisi UU Peradilan Militer

Tentara pelaku pembunuhan warga sipil harus diadili di peradilan umum. Perlu revisi Undang-Undang Peradilan Militer.

Dukun Mentawai dalam Tari Sardono W. Kusumo di ArtJog

Terinspirasi tato Mentawai, karya terbaru Sardono W. Kusumo menampilkan, antara lain, empat sikerei, dukun Mentawai.

Pembuka Jalan ke Olimpiade Paris 2024

Pemanah Arif Dwi Pangestu menjadi atlet Indonesia pertama yang lolos ke Olimpiade 2024. Menargetkan enam tiket Olimpiade Paris.

Apa Saja Strategi Pemerintah Menurunkan Polusi Udara Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi soal polusi, pembangunan kereta cepat, dan peta jalan kendaraan listrik menuju 2035.

Berita terkait

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

11 menit lalu

Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

Sejumlah tokoh merespons terhadap pernyataan Jokowi minta maaf berkali-kali belakangan ini. Pengamat minta sebutkan apa yang keliru 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

19 menit lalu

Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

Jokowi mencontohkan konflik yang tengah berlangsung baik di Ukraina, Palestina, dan yang paling anyar Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

34 menit lalu

Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.

Baca Selengkapnya

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

1 jam lalu

Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

Berkali-kali Jokowi minta maaf di ujung masa jabatannya. Ucapan itu disampaikan di berbagai kesempatan antara lain di Sidang Tahunan MPR.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

2 jam lalu

Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

Di dua tempat yang berbeda, Joko Widodo dan Iriana Jokowi berpamitan sekaligus meminta maaf di akhir masa jabatannya sebagai Presiden dan Ibu Negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

2 jam lalu

Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

Jokowi menyebut baik Istana Jakarta, Bogor, maupun Jogja semua adalah bangunan dan warisan kolonial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama untuk Lima Proyek di IKN Hari Ini, Apa Saja?

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Peletakan Batu Pertama untuk Lima Proyek di IKN Hari Ini, Apa Saja?

Jokowi meresmikan peletakan batu pertama proyek IKN hari ini, mulai dari properti hingga fasilitas pendidikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang IKN Bukan Proyek Presiden, tapi Keputusan Seluruh Rakyat

2 jam lalu

Jokowi Bilang IKN Bukan Proyek Presiden, tapi Keputusan Seluruh Rakyat

Para pengamat sebelumnya menilai IKN merupakan mega proyek Jokowi yang bisa membebani anggaran negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Hambatan Bangun IKN: Bikin Rumah Saja Rumit

2 jam lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Hambatan Bangun IKN: Bikin Rumah Saja Rumit

Presiden Jokowi menegaskan bahwa membangun IKN bukan sesuatu yang mudah.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Pegiat Soal Untung Rugi Pembentukan Angkatan Siber

3 jam lalu

Begini Kata Pegiat Soal Untung Rugi Pembentukan Angkatan Siber

Pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI diharapkan tidak mengancam kebebasan sipil.

Baca Selengkapnya