Perry Warjiyo hampir pasti menempati kembali kursi Gubernur Bank Indonesia untuk periode kedua. Presiden Joko Widodo sudah menetapkannya sebagai calon tunggal gubernur bank sentral dalam surat yang dia kirim ke Dewan Perwakilan Rakyat pada 22 Februari lalu.
Sejatinya masa jabatan Perry sebagai Gubernur BI periode 2018-2023 akan selesai pada 23 Mei mendatang. Tiga bulan sebelum jabatannya selesai, dia harus menjalani uji kepatutan dan kelayakan di hadapan DPR. Jika DPR setuju dengan pilihan Jokowi ini, Perry akan mencatatkan sejarah sebagai Gubernur BI pertama di era reformasi yang menempati jabatan ini selama dua periode.
Sebelum menetapkan Perry sebagai calon tunggal, Jokowi sebenarnya punya kandidat alternatif. Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Rumor ini membuat resah pelaku pasar keuangan. Pasar bereaksi negatif terhadap kabar pergeseran itu. Jokowi pun jeri jika pencopotan Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan bisa berdampak besar pada investasi di pasar uang. Masalahnya, mengapa calon Gubernur BI kembali ke Perry?
Kami menuliskan cerita di balik berita pengajuan calon tunggal pengendali moneter itu. Selamat membaca.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.