Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy
Reporter
Nur Haryanto
Editor
Nur Haryanto
Rabu, 22 Februari 2023 21:08 WIB
EKONOMI DAN BISNIS
22 Februari 2023
Obral Saham Panas Bumi
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) bakal menggelar hajatan besar. Jika tak ada aral melintang, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor energi panas bumi ini akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari. Ini adalah anak usaha Pertamina pertama yang melantai di pasar modal.
Dalam aksi korporasi ini, PGE akan melepas 25 persen saham dengan target perolehan dana hingga Rp 9,78 triliun. Dengan dana tersebut, PGE bakal mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas 600 megawatt hingga 2027. Pemerintah pun memberi jalan lain bagi PGE, dengan memerintahkan PT PLN (Persero) untuk menyerap listrik dari pembangkit tersebut.
Sebelum melantai di pasar modal, manajemen PGE sudah lebih dulu menjaring investor kakap. Kabarnya investor dari Uni Emirat Arab, Masdar, menjadi pemborong saham PGE dalam jumlah besar. Di balik Masdar, ada Indonesia Investment Authority (INA) yang juga mencaplok saham PGE. Kedua perusahaan itu mengambil 20 persen dari jatah IPO. Menguntungkankah bagi Pertamina?
Pekan ini kami menurunkan laporan tentang lika-liku penjualan saham PGE, perusahaan yang bakal menyediakan energi berkelanjutan di masa mendatang. Kami menuliskan juga soal maju mundur bisnis panas bumi di Indonesia lantaran kesulitan modal. Ini ironis mengingat negara ini adalah pemilik sumber daya panas bumi terbesar di dunia.
Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Obral Saham Panas Bumi
Apa yang terjadi sebelum PGE melego saham di bursa?
Main Api Bisnis Panas Bumi
Investasi panas bumi mahal. Penjualan bergantung pembeli tunggal.
OPINI
Dana Murah Energi Hijau
Tepatkah IPO untuk membiayai transisi energi?
BISNIS
Media vs Google
Pemerintah sedang menggodok aturan yang memungkinkan platform digital harus berbagi pendapatan iklan dengan media massa. Apa isinya?
WAWANCARA
Ketua Dewan Pers
Bagaimana mendorong pers melahirkan jurnalisme bermutu?