CekFakta #195 Memahami Anatomi Hoaks Seputar Invasi Rusia ke Ukraina

Jumat, 10 Februari 2023 22:10 WIB

Tank pasukan Ukraina ikut serta saat latihan militer di perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat Chornobyl, Ukraina 3 Februari 2023. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Dalam situasi peperangan, kekurangan informasi yang kredibel dan akurat niscaya memberikan celah bagi disinformasi dan propaganda. Hal itu pula yang terjadi di Ukraina sejak diinvasi Rusia pada 24 Februari 2022 silam.

Walaupun kedua negara itu berjarak ribuan kilometer dari Indonesia, hoaks seputar invasi Rusia ke Ukraina menyeberang jauh hingga Nusantara. Bahkan kabar bohong tadi sanggup mengaburkan perhatian terhadap kemanusiaan. Kok bisa?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (14)

Memahami Anatomi Hoaks Seputar Invasi Rusia ke Ukraina

Selain menyebabkan korban jiwa warga sipil yang tak bersalah, invasi Rusia ke Ukraina memunculkan peperangan baru di dunia maya. Sejak tahun 2022, Tim Cek Fakta Tempo telah membongkar 69 jenis konten hoaks terkait invasi tersebut dengan narasi yang berbeda-beda.

“Tempo berjejaring dengan 70 negara lain yang tergabung dalam International Fact-Checking Network (IFCN) untuk melawan misinformasi/disinformasi seputar invasi. Polanya sama: diimpor, lalu ditambahkan dengan konteks lokal,” ujar Koordinator Tim Cek Fakta Tempo, Ika Ningtyas dalam seminar yang diadakan oleh AJI Indonesia, Rabu, 8 Februari 2023.

Di Indonesia, Tempo menemukan 7 kategori narasi hoaks invasi Rusia ke Ukraina yang jamak beredar:

  1. Narasi kedekatan Rusia dengan Indonesia, yang kemudian memberikan kesan Indonesia mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Begitu pula sebaliknya, Indonesia digambarkan mendapat dukungan Rusia dalam isu-isu global. Seperti melawan peringatan WTO dalam larangan ekspor nikel hingga seolah-oleh siap berperang dengan Australia dalam isu Pulau Pasir
  2. Narasi ini adalah perang antara Rusia melawan Eropa dan Amerika Serikat
  3. Narasi keliru soal situasi konflik dengan menggunakan video-video lama, supaya menggambarkan bahwa pasukan Rusia lebih unggul
  4. Narasi seputar kondisi pemerintah Ukraina melalui bentuk parodi (lucu-lucuan). Sehingga memberikan persepsi seolah-olah perang ini tidak berdampak serius
  5. Narasi kedekatan Rusia dengan Islam, mulai dari “Vladimir Putin masuk Islam”, “Putin akan invasi Israel karena menyerang Masjidil Aqsha”, dan sebagainya. Ini menunjukkan bagaimana si pembuat hoaks memahami betul Indonesia yang memiliki populasi Muslim besar
  6. Narasi Presiden Jokowi atau pemerintah Indonesia berperan dalam meredam peperangan
  7. Narasi tentang kondisi pengungsi dan korban, yang menggiring audiens tidak perlu berempati

Seluruh konten hoaks yang dibongkar Tempo, menunjukkan konten pro Rusia. Ini terlihat dari akun penyebar yang rata-rata baru dibentuk pascainvasi Rusia. “Sulit membantah jika ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan propaganda yang digencarkan. Untuk video suntingan berdurasi 5-8 menit, sulit membayangkan ini hanya kerjaan iseng atau tanpa agenda khusus,” jelas Ika.

Pakar Komunikasi Strategis dan Ancaman Hibrida, Liubov Tsybulska, menyatakan justru Rusia memiliki sumber daya yang sangat besar untuk berinvestasi dalam menyebarkan disinformasi. Sebagai negara demokratis, Ukraina tidak memiliki sumber daya dan anggaran untuk propaganda sama sekali.

Pada akhirnya, ini bukan tentang keberpihakan terhadap Rusia atau Ukraina. “Tapi tentang berpegang teguh pada kemanusiaan. Sebab orang beradab tidak akan mentolerir apa yang dilakukan Rusia ke Ukraina,” ujarnya.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Jokowi Diberi Misi Oleh PBB Hentikan Perang Rusia-Ukraina?

Sebuah akun Facebook membagikan video dengan narasi Presiden Jokowi diberi misi oleh PBB untuk menghentikan Rusia-Ukraina. Video ini beredar pada 31 Januari 2023. Pengunggah konten tersebut memasukkan sejumlah potongan video sejumlah pemimpin negara-negara di dunia, termasuk Presiden RI, Joko Widodo, yang bertemu dalam sebuah forum.

Dalam postingan berdurasi 8 menit 5 detik ini, narator video mengatakan Pemerintah Rusia berharap agar Presidensi Indonesia di kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia atau G20 pada tahun 2022 dapat menghasilkan agenda yang menyatukan negara-negara dunia dalam berbagai aspek.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Verifikasi Tempo menunjukkan, kolase video itu gabungan dari beberapa agenda dan waktu berbeda yang diikuti Presiden RI, Joko Widodo, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang 29 Juni 2019, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Italia 30 Oktober 2021 dan acara The 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting 17 Februari 2022.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Klaim Ahli Jantung Temukan Cara Menormalkan Tekanan Darah?

Sebuah poster berisi klaim bahwa seorang ahli jantung menemukan cara menormalkan tekanan darah, beredar di Facebook sejak 11 Januari 2023. Teks tersebut disertai dengan foto seorang pria yang disebut sebagai ahli jantung dan profesor dari perguruan tinggi terkemuka. Poster tersebut juga menyertakan tautan hasil wawancara sang dokter yang diperkenalkan sebagai dr. Mariadi Sirait.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Baca selengkapnya

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

8 hari lalu

CekFakta #259 Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebarkan Hoaks

Memahami Konten-konten Viral Reduksi Penyebar Hoaks

Baca Selengkapnya

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

8 hari lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

10 hari lalu

Pakar Keamanan Siber Ingatkan Dampak Hoaks dan Deepfake yang Memanfaatkan AI

Konten hoaks dan fenomena deepfake menjamur, terutama dengan AI yang semakin canggih dan kompleks.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

12 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

12 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

12 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

22 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

36 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya