CekFakta #194 Waspada Main Hakim Akibat Hoaks Penculikan Anak

Jumat, 3 Februari 2023 21:51 WIB

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sepekan terakhir, media sosial dan aplikasi perpesanan dibanjiri oleh pesan yang mewanti-wanti para orang tua terhadap isu penculikan anak. Tak hanya menculik, organ tubuh anak juga diklaim menjadi incaran para penculik untuk diperjualbelikan.

Sialnya, hoaks ikut menunggangi isu penculikan anak. Apakah menakut-nakuti dengan hoaks, para orang tua makin waspada? Bagaimana jika malah memicu kekerasan dan pembunuhan terhadap orang tidak bersalah?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Advertising
Advertising

Prebunking Series (13)

Waspada Main Hakim Akibat Hoaks Penculikan Anak

Isu penculikan anak bukanlah hal baru. Anak-anak memang berpotensi menjadi korban penculikan karena termasuk kelompok yang rentan. Selain belum mampu melindungi diri sendiri dan menggunakan hak-haknya secara mandiri, orang dewasa juga kerap lalai dalam mengawasi mereka.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) menyebutkan bahwa kasus penculikan anak pada tahun 2022 meningkat menjadi 28 kejadian dibandingkan 15 kejadian pada tahun sebelumnya. Empat kasus terjadi di berbagai kota pada awal tahun 2023 ini.

Sayangnya, hoaks kerap menunggangi kasus penculikan anak yang benar-benar terjadi. Bahkan bisa berakibat fatal apabila informasi salah menyebar lalu memicu kelompok masyarakat tertentu untuk menyerang, bahkan membunuh individu yang tidak bersalah. Padahal video dan pesan yang diedarkan itu hasil editan.

Berikut beberapa klaim yang sudah berhasil diperiksa faktanya oleh tim Cek Fakta tempo:

Isu penculikan dijadikan bahan hoaks sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. Tempat seperti India dan Filipina juga sering dihebohkan oleh isu penculikan anak dan penjualan organ.

Tahun 2019, seorang ibu hamil di India dibunuh karena dikira sebagai penculik anak oleh kelompok masyarakat yang termakan oleh hoaks. Dalam kasus yang berbeda, sekelompok warga membunuh dua pria di India timur yang sedang mengunjungi distrik terpencil pada 8 Juni 2018. Kedua pria itu dihajar beramai-ramai karena dianggap mirip dengan informasi ciri-ciri penculik anak, yakni orang luar datang dengan membawa mobil.

Sementara itu di Filipina, isu penculikan anak oleh sindikat perdagangan organ ilegal selalu berulang sejak 7 tahun silam. Sebelum dilarang sejak Maret 2008, penjualan organ tubuh manusia memang legal di sana. Tetapi di tahun-tahun berikutnya, pemerintah Filipina menerapkan undang-undang dan prosedur medis yang ketat untuk donor organ.

Semua peristiwa tersebut menunjukkan bagaimana hoaks yang tidak bertanggung jawab dapat memicu tindakan kekerasan dan pembunuhan.

Kewaspadaan masyarakat seharusnya dibangun dengan kesadaran, sikap kritis dan tanggung jawab bersama, bukan dengan mis/disinformasi. Sebab, Tim Cek Fakta Tempo menemukan masih ada di antara video isu penculikan anak itu, yang menggunakan simulasi atau kampanye penanganan pencegahan penculikan anak di sekolah.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Situasi Hainan Mencekam Karena Tentara Cina Gunakan Gas Beracun?

Cover Cek Fakta: Keliru, Klaim Ini Video Tentara Cina Berpakaian Hazmat di Bandara Soetta

Sebuah video dengan narasi situasi Hainan mencekam karena tentara Cina menggunakan gas beracun, diunggah salah satu akun Facebook, 27 Januari 2023. Video berdurasi 8 menit 6 detik itu memperlihatkan kendaraan peluncur roket, tank baja, helikopter, dan prajurit bersenjata dalam situasi seperti perang.

Narator video mengatakan bahwa beberapa personil pasukan TNI di Hainan, Cina, tergeletak akibat keracunan bahan kimia, sejak ditembakkannya rudal aneh yang mengeluarkan asap merah. Kementerian Pertahanan yang mendengar kabar tersebut akan menyerahkan bukti kepada PBB dengan dugaan penggunaan zat kimia yang dilakukan tentara Cina.

| Hasil Pemeriksaan fakta

Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, video di atas merupakan video kolase yang tidak terkait dengan narasi bahwa Kota Hainan mencekam karena tentara Cina menggunakan gas beracun. Hasilnya Tempo menemukan sejumlah fakta-fakta setelah video tersebut difragmentasi

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Awas Jebakan Penipuan APK Berkedok Kurir Paket dan Undangan Pernikahan

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Belakangan ini terjadi penipuan daring melalui file APK dengan berbagai modus, seperti kurir paket dan undangan pernikahan. Ketika diklik, aplikasi pencuri data pribadi telah terpasang di ponsel tanpa sepengetahuan korban. Salah satu kerugian setelah aplikasi tersebut terpasang adalah pembobolan rekening.

| Lalu bagaimana tips menghindarinya?

Simak tipsnya

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

5 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

19 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

25 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

27 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

28 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

33 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

34 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

35 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

36 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

38 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya