CekFakta #185 Bom Waktu Ujaran Kebencian di Twitter

Senin, 5 Desember 2022 09:58 WIB

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sejak diakuisisi miliarder Elon Musk 28 Oktober silam, Twitter melakukan banyak langkah kontroversial. Mulai memecat jajaran eksekutif, memberhentikan 7.500 orang karyawan, sampai mengubah tanda centang biru untuk layanan berlangganan.

Belakangan, ujaran kebencian meningkat tajam di Twitter. Aturan ketat untuk mencegah misinformasi soal coronavirus disease 2019 (Covid-19) juga dihapus.

Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap berbagai klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini, aneka klaim yang beredar memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Advertising
Advertising

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Bom Waktu Ujaran Kebencian di Twitter

Twitter kini menjadi platform utama bagi pendukung ujaran kebencian. Tepat di hari Elon Musk menutup pembelian Twitter sebesar USD 44 miliar, secara serentak akun-akun jahat mencuit cercaan terhadap orang kulit hitam.

Network Contagion Research Institute (NCRI), sebuah organisasi independen yang bermisi untuk mengidentifikasi ancaman sosial-siber, mencatat lonjakan kata-n (N-word) sebesar 500 persen selama 12 jam terakhir. Pekan berikutnya, cuitan yang mengandung kata “Yahudi” meningkat lima kali lipat–bahkan sebelum pengalihan kepemilikan.

Cuitan dengan bahasa misoginis dan fobia terhadap transgender, juga naik drastis. Mantan Kepala Keamanan dan Integritas Twitter, Yoel Roth, merinci bahwa sebagian besar cuitan itu berasal dari 300 akun “tidak asli”.

Yang tak kalah mengkhawatirkan, Twitter di era Elon Musk justru berhenti memberlakukan penindakan tegas terhadap akun-akun yang menyebarkan informasi sesat soal Covid-19 per 23 November 2022.

Padahal aturan tersebut merupakan upaya penting melawan “misinformasi yang membahayakan” tentang virus dan vaksinnya sejak awal pandemi. Berkat aturan ini, Twitter menangguhkan lebih dari 11.000 akun karena melanggar dan menghapus hampir 100.000 konten antara Januari 2020 dan September 2022.

Sebagai pengguna Twitter ini, apakah Anda merasa langkah-langkah baru tersebut dapat menjaga ruang publik digital yang bebas sekaligus sehat?

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Aliansi jurnalis Independen (AJI) kembali menggelar Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) pada 30 November 2022. IFCS kali ini fokus membahas penyebaran hoaks yang sering terjadi menjelang Pemilu. Tema ini dipilih karena Indonesia akan menggelar Pemilu pada 2024.

Indonesia Fact Checking Summit 2022 digelar di Hotel AOne, Jakarta Pusat, 30 November 2022.

Penelitian menunjukkan bahwa hoaks itu tersebar enam kali lebih cepat daripada klarifikasi informasinya. Apalagi, banyak orang meneruskan hoaks tanpa mencari tahu kebenaran informasinya. Akibatnya, hoaks terus bermunculan dan dianggap sebagai informasi yang benar. Maka dari itu, masyarakat pun harus lebih sadar pentingnya untuk menyaring informasi sebelum membagikannya kembali di berbagai platform.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Berita terkait

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

10 menit lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

15 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

1 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

2 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

3 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

8 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

9 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya