BPOM Lamban, Korban Ginjal Akut Berjatuhan

Selasa, 1 November 2022 14:45 WIB

Merebaknya gagal ginjal akut pada anak membuat kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi sorotan. Dalam kondisi darurat, Kementerian Kesehatan tak bisa menarik obat yang dianggap berbahaya.

TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya gagal ginjal akut pada anak membuat kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi sorotan. Lembaga yang dipimpin Penny Lukito itu dianggap lamban menelusuri obat-obatan yang membuat ratusan anak meninggal. Dari 269 anak, 157 di antaranya meninggal.

BPOM tak kunjung bergerak setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Oktober lalu merilis peringatan soal obat sirop asal India yang menyebabkan kasus gagal ginjal akut di Gambia. Pada 17 Oktober lalu, dalam rapat di Kementerian Kesehatan, pejabat BPOM malah menyatakan obat-obatan di dalam negeri aman dikonsumsi.

Dalam kondisi darurat itu, Kementerian Kesehatan tak bisa menarik obat yang dianggap berbahaya. Kewenangan mengawasi obat, termasuk menariknya dari peredaran, berada di tangan BPOM. Berpacu dengan waktu, Kementerian Kesehatan pada 18 Oktober menginstruksikan tenaga kesehatan tak meresepkan obat sirop, dan fasilitas kesehatan serta apotek tak menjualnya.

Baru pada Kamis, 20 Oktober lalu, BPOM merilis lima obat sirop yang diduga mengandung senyawa berbahaya melebihi ambang batas. Menurut narasumber yang ditemui Tempo, pengumuman itu sebenarnya molor satu hari. Semakin lama nama obat-obatan bermasalah diumumkan, peluang bertambahnya kasus gagal ginjal akut kian besar.

Advertising
Advertising

Benarkah ada lobi industri farmasi? Selamat membaca.

Stefanus Pramono

Redaktur Pelaksana

----------

LAPORAN UTAMA

Buruk Obat Ginjal Binasa

Perusahaan farmasi melobi Badan Pengawas Obat dan Makanan agar tak buru-buru mengumumkan obat bermasalah kepada publik. Kenapa BPOM lamban bergerak?

Lesu Darah Penjual Remedi

Industri farmasi kelimpungan setelah Kementerian Kesehatan melarang peresepan dan penjualan obat sirop. Perbedaan kebijakan Kementerian dan BPOM membingungkan penjual obat.

Trauma Bunda pada Sirop

Sejumlah daerah kesulitan menangani pasien gagal ginjal akut. Cerita dari orang tua pasien.

Perusahaan Farmasi Bandel Dihukum Saja

Wawancara Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Elfiano Rizaldi. Kenapa industri farmasi kalang-kabut?

Kepala BPOM: Kami Telah Mengawasi Secara Maksimal

Kepala BPOM Penny Lukito berkukuh lembaganya telah maksimal mengawasi peredaran obat di masyarakat. Mengklaim selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

OPINI

Alpa Berjemaah Otoritas Kesehatan

Lemahnya pengawasan pemerintah mengakibatkan kasus gagal ginjal akut melonjak. Industri farmasi menjadi pihak paling bersalah.

HUKUM

Timang-timang Autopsi Korban Kanjuruhan

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengalami intimidasi. Polisi tak kunjung menetapkan tersangka baru.

TGIPF Kanjuruhan: Kami Minta Polisi Transparan

Investigasi Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan mengalami hambatan. Wawancara Tempo dengan Laode Muhammad Syarif, perwakilan TGIPF.

Akal-akalan Pernikahan Pegawai Kementerian Koperasi

Korban kekerasan seksual di Kementerian Koperasi dibujuk untuk menikahi pelaku. Ada keterlibatan polisi.

OPINI

Gunung Es Kekerasan Seksual

Pejabat Kementerian Koperasi tak memahami keadilan gender dalam menangani kasus kekerasan seksual. Pernikahan pelaku dan korban bukan solusi.

Berita terkait

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

5 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

9 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

39 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

46 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

46 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

46 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

46 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

49 hari lalu

Ribuan Milk Bun 'Jastip' Asal Thailand Dimusnahkan, Sekarang Bawa Makanan dari Luar Negeri Dibatasi 5 Kg

Bea Cukai Bandara Soeta memusnahkan 2.564 boks olahan pangan milk bun yang disita dari penumpang pesawat, kebanyakan barang jastip

Baca Selengkapnya

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

1 Ton Roti Viral Milk Bun dari Thailand Senilai Rp 400 Juta Dimusnahkan Bea Cukai, Apa Sebabnya?

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM memusnahkan 2.564 buah roti milk bun asal Thailand.

Baca Selengkapnya