Klaim Sukses Restorasi Gambut

Jumat, 5 Agustus 2022 15:45 WIB

Sebagai ekosistem penyerap emisi, restorasi gambut sangat penting sebagai pencegah krisis iklim. Dari sektor kehutanan emisi akan diturunkan 17,4%.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Restorasi Gambut (BRG) yang berdiri pada 2016 berakhir masa tugasnya pada 31 Desember 2020. Kini namanya menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Lembaga ini mengklaim telah melakukan restorasi gambut seluas 835.288 hektare di tujuh provinsi prioritas. Capaian restorasi itu sebesar 92,4 persen atau meleset dari target seluas 903.889 hektare. Penyebabnya kebijakan penghematan alokasi anggaran berdampak pada realisasi pembangunan infrastruktur pembasahan gambut.

Jika BRG mendapat porsi merestorasi lahan gambut di luar wilayah konsesi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berwenang merestorasi gambut di dalam area konsesi perusahaan. Menurut klaim Subdirektorat Pengelolaan Gambut, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut KLHK, sepanjang 2016-2019 lahan gambut yang direstorasi seluas 3,2 juta hektare. Lahan gambut yang rusak akibat kebakaran hutan 2015 itu berada di konsesi 68 perusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan 173 perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Tahun 2021, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) juga mengklaim berhasil merestorasi 300.346 hektare ekosistem gambut. Di balik semua kesuksesan program restorasi itu, ternyata hasil inventarisasi yang dilakukan KLHK pada tahun ini mengungkap fakta bahwa 83,43 persen atau 20,207 juta hektare dari 24,667 juta hektare total luas ekosistem gambut mengalami kerusakan. Yang rusak berat seluas 1.053.886 hektare dan yang rusak sangat berat 206.935 hektare.

Kerusakan ekosistem gambut terjadi di wilayah konsesi karena perusahaan kerap membuka kanal-kanal untuk mengeringkan lahan untuk ditanami komoditas kayu atau perkebunan. Keberadaan kanal mengancam program pemulihan gambut karena akan membuat gambut kering yang mudah terbakar.

Mana klaim yang benar? Kami menguji pelbagai data itu memakai pengujian-pengujian. Bagaimana pun, sebagai ekosistem penyerap emisi, restorasi gambut sangat penting sebagai pencegah krisis iklim. Pemerintah memasang target bisa menurunkan emisi 29% secara nasional pada 2030. Dari sektor kehutanan emisi akan diturunkan 17,4%.

Advertising
Advertising

Selamat membaca.

Dody Hidayat

Redaktur Pelaksana

LINGKUNGAN

Adu Klaim Restorasi Gambut

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menemukan 83,43 persen ekosistem gambut telah rusak. Klaim restorasi 3,1 juta hektare.

Para Penjaga Gambut

Masyarakat lebih dulu menjaga dan memuliakan gambut karena ekosistem ini menjadi ruang hidup mereka.

Kecemasan Penduduk Gambut

Mereka terpencil dan terkucil. Padahal perannya menjaga keseimbangan lingkungan sangat penting.

OPINI

Restorasi Gambut Setengah Hati

Tak dimulai dari data yang sama benar, restorasi gambut bisa meleset. Target penurunan emisi bisa ambyar. Apa insentif agar restorasi gambut berhasil?

OLAHRAGA

Menjaga Gelar Juara Dunia Wushu

Atlet wushu Edgar Xavier Marvelo berhasil mempertahankan gelar juara dunia nomor Changquan. Menargetkan gelar juara di SEA Games dan Asian Games.

Berita terkait

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

6 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

7 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

14 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

50 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

26 Januari 2024

Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

Restorasi ekosistem mangrove di TWA Angke Kapuk menjadikannya kawasan wisata yang menawarkan hutan mangrove sebagai daya tarik utamanya.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bersama Menjaga Lahan Gambut

8 Januari 2024

Bersama Menjaga Lahan Gambut

Semua desa yang wilayahnya menjadi target restorasi BRGM, difasilitasi dengan Desa Mandiri Peduli Gambut

Baca Selengkapnya

BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

21 Desember 2023

BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

Meskipun terjadi El Nino, tahun ini kebakaran hutan dan lahan gambut dapat diminimalisir

Baca Selengkapnya