Konservasi vs Komersialisasi Komodo

Reporter

Nur Haryanto

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 16 Juli 2022 05:35 WIB

SATU BUMI
16 Juli 2022

Konservasi vs Komersialisasi Komodo

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur mengumumkan mulai 1 Agustus 2022, setiap pengunjung yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo dan Pulau Padar mesti membayar Rp 3.750.000. Tiket itu berlaku untuk masuk-keluar kedua pulau itu sepanjang tahun. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan pemberlakuan tarif baru itu sebatas wacana.

Walau masih wacana, korbannya sudah ada. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Manggarai Barat menyebut, setidaknya 100 turis membatalkan kunjungan ke Taman Nasional Komodo pada Agustus mendatang. Pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat pun mengaku kewalahan menerima keluhan anggotanya yang terancam kehilangan pendapatan.

Pemerintah berdalih, tiket sebesar Rp 3.750.000 per orang per tahun itu merupakan biaya kontribusi konservasi yang bertujuan melindungi dan memelihara komodo. Masalahnya, jika untuk konservasi komodo, mengapa hanya diberlakukan di Pulau Komodo dan Pulau Padar? Di Pulau Rinca populasi komodo 1.376 individu. Apakah komodo Pulau Rinca tidak masuk program konservasi?

Dalih lainnya biaya tinggi akan membatasi jumlah turis. Kali ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggunakan kajian ilmiah untuk menguatkannya bahwa banyak turis mengubah perilaku komodo. Pertanyaannya, mengapa pembatasan pengunjung bukan dengan menetapkan kuota harian atau sistem tiket elektronik? Mengapa harus tiket terusan atau tarif keanggotaan?

Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan konservasi itu hanya dalih saja menerapkan wisata komodo premium. Apalagi dalih konservasi ini tidak melibatkan masyarakat lokal. Padahal konservasi yang tak mengabaikan ekonomi mesti dikerjakan bersama masyarakat. Mengapa pemerintah selalu saja kisruh membuat kebijakan?

Selamat membaca.

Dody Hidayat
Redaktur Utama

LINGKUNGAN

Berdalih Demi Konservasi Komodo
Pemerintah hendak menaikkan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo. Berdalih untuk konservasi komodo.


OPINI

Konservasi yang Sejalan Ekonomi
Konservasi bisa sejalan dengan ekonomi. Bagaimana mengawinkannya?


OLAHRAGA

Ganda Baru Penakluk Unggulan
Atlet bulu tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti baru dipasangkan pada SEA Games 2021 Vietnam. Menaklukkan tujuh ganda putri top dunia.

Berita terkait

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

11 jam lalu

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja Bangga dengan Perjuangan Pemain

Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi penentu kemenangan atas Thailand, untuk memastikan Indonesia maju ke semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

13 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Apriyani / Fadia Menang, Bawa Indonesia Unggul 2-0 Atas Thailand

15 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Apriyani / Fadia Menang, Bawa Indonesia Unggul 2-0 Atas Thailand

Apriyano / Fadia mengikuti langkah Gregoria Mariska Tunjung, memetik kemenangan dan menyumbang poin di laga perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ini Alasan Fadia Dipasangkan dengan Lanny untuk Laga Indonesia vs Jepang

2 hari lalu

Piala Uber 2024: Ini Alasan Fadia Dipasangkan dengan Lanny untuk Laga Indonesia vs Jepang

Pelatih Eng Hian menjelaskan alasan Fadia tidak turun bersama Apriyani tetapi dipasangkan dengan Lanny saat Indonesia vs Jepang di Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024 Hari Ini: Simak Susunan Pemain Indonesia vs Jepang, Lanny Dipasangkan dengan Fadia

2 hari lalu

Piala Uber 2024 Hari Ini: Simak Susunan Pemain Indonesia vs Jepang, Lanny Dipasangkan dengan Fadia

Gregoria Mariska Tunjung turun sebagai tunggal pertama dan akan berduel dengan Akane Yamaguchi saat Indonesia vs Jepang di Grup C Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

9 hari lalu

Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia resmi menunjuk Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu sebagai kapten.

Baca Selengkapnya

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

11 hari lalu

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu ditunjuk berdasarkan hasil voting seluruh atlet yang tergabung di dalam tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Apriyani / Fadia Mundur dari Badminton Asia Championships 2024 karena Pemulihan Cedera

26 hari lalu

Apriyani / Fadia Mundur dari Badminton Asia Championships 2024 karena Pemulihan Cedera

Absennya Apriyani / Fadia dari Badminton Asia Championships 2024 tidak akan berpengaruh pada posisi mereka di klasemen race to olympic.

Baca Selengkapnya

BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

31 hari lalu

BWF Hukum 3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Dilarang Aktivitas Badminton Seumur Hidup, Siapa Mereka Apa Kesalahannya?

Tiga pebulu tangkis asal Indonesia mendapat hukuman dari BWF dilarang terlibat dalam aktivitas badminton seumur hidup. Siapa mereka, apa kesalahannya?

Baca Selengkapnya