CekFakta #143 Pembeli Online Jadi Incaran Kejahatan Phising

Senin, 14 Februari 2022 15:32 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan dalam Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP) terdapat usulan batasan usia untuk memiliki akun media sosial adalah 17 tahun. Dalam RUU (PDP) bahwan di bawah usia 17 tahun harus ada persetujuan dari orang tua. shutterstock.com

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Dalam riset terbaru Check Point Research mengenai Brand Phishing Report untuk kuartal 4 2021, terdapat merek-merek paling sering dicatut oleh penjahat siber. Menariknya, di rentang waktu tadi, perusahaan logistik dan ekspedisi menduduki peringkat pertama. Ada dugaan bahwa para pelaku phising memang ingin pengincar pembeli barang melalui layanan online yang semakin banyak dilakukan masyarakat global di tengah pandemi Covid-19.

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait vaksin coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Advertising
Advertising

Pembeli Online Jadi Incaran Kejahatan Phising

Kejahatan siber kerap memanfaatkan ketenaran perusahaan teknologi terkemuka untuk melancarkan aksi phising. Modus dengan phising adalah kejahatan dunia maya yang menggunakan email palsu atau tersamar sebagai senjata utamanya. Adapun tujuan phising adalah untuk mengelabui korban agar percaya bahwa pesan tersebut merupakan suatu yang mereka butuhkan.

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

Dalam riset terbaru Check Point Research mengenai Brand Phishing Report untuk kuartal 4 2021, terdapat merek-merek paling sering dicatut oleh penjahat siber untuk mencuri informasi pribadi pengguna. Temuan ini didapat dari survei yang berlangsung sepanjang Oktober, November, dan Desember 2021.

Hasilnya, 23 persen upaya phishing yang terdeteksi memanfaatkan nama DHL. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan temuan di kuartal 3, yakni 9 persen. Pada kuartal sebelumnya, persentase tertinggi diduduki Microsoft dengan persentase 29 persen. Namun kini, Microsoft berada di bawah DHL dengan persentase 20 persen.

Ada dugaan bahwa peningkatan aktivitas phising yang memanfaatkan nama perusahan logistik DHL ini terkait dengan kegiatan belanja online konsumen yang makin sibuk di tengah pandemi Covid-19. Selain DHL, perusahaan logistik lain yang juga masuk dalam daftar 10 besar perusahaan yang namanya dipakai untuk phishing adalah FedEx.

“Terlihat para pelaku ancaman mencoba menargetkan pembeli online yang rentan menjelang musim perayaan belanja online karena pandemi tetap menjadi perhatian utama,” kata Group Manager Check Point Software Omer Dembinsky.

Di samping itu, perusahaan media sosial juga masih masih jadi yang paling banyak namanya dicatut untuk phising, seperti Facebook, WhatsApp, dan LinkedIn. Dalam serangan phishing biasanya pelakunya cenderung berupaya memalsukan website resmi merek terkemuka yang dicatutnya dengan cara menggunakan nama domain atau URL yang mirip dengan situs asli.

Upaya itu untuk meyakinkan korban agar mau mengikuti tautan di situs web phising dan memasukkan data penting seperti login dan kata sandi atau detail rekening bank. Kebanyakan korban yang tertipu dengan modus ini adalah orang tua atau yang cenderung tak melek teknologi.

Berikut 10 besar brand terkenal yang namanya paling banyak dipakai untuk phishing berdasarkan survei Check Point secara global:

  1. DHL: 23 persen
  2. Microsoft: 20 persen
  3. WhatsApp: 11 persen
  4. Google: 10 persen
  5. LinkedIn: 8 persen
  6. Amazon: 4 persen
  7. FedEx: 3 persen
  8. Roblox: 3 persen
  9. Paypal: 2 persen
  10. Apple: 2 persen

Untuk melindungi diri dari upaya phising anda bisa melakukan hal-hal ini:

  • Hati-hati saat menerima email. Cermati email tersebut lebih dulu sebelum membalas, apabila jika dalam email ada permintaan memberikan data diri.
  • Waspadai tautan berbahaya yang ada di media sosial.
  • Gunakan sandi yang berbeda di setiap situs web dan aplikasi yang anda ikuti.
  • Terapkan otentifikasi dua faktor untuk mengantisipasi pembobolan akun.



Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Meta berencana menghapus Facebook dan Instagram di Eropa, jika tidak dapat lagi bertukar data dari pengguna Eropa dengan Amerika Serikat karena keputusan Schrems II. Meta menyatakan hal itu dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Facebook saat ini membagikan data tentang pengguna Eropa dengan operasi, aplikasi, dan pusat data AS dan mengatakan bahwa menghentikan transfer data transatlantik semacam itu akan berdampak buruk pada kemampuan iklan online yang ditargetkan (melalui ITWire).

Metaverse adalah istilah yang diciptakan dalam novel dystopian "Snow Crash" tiga dekade lalu dan sekarang menarik perhatian di Silicon Valley. Ini merujuk pada gagasan tentang dunia virtual bersama yang dapat diakses oleh orang-orang yang menggunakan perangkat yang berbeda. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Perusahaan keamanan siber terkemuka Mandiant mengungkapkan, serangan siber yang menargetkan reporter Wall Street Journal (WSJ) dilakukan oleh tersangka peretas Cina. Serangan siber yang ditujukan untuk spionase itu dilakukan lewat mengambil informasi yang dari email dan akun Google Drive, setidaknya sejak Februari 2020. Mandiant yakin mata-mata Cina ini didukung pemerintah dalam melakukan operasi untuk mengumpulkan intelijen berdasarkan informasi yang ditargetkan.

Internal Revenue Service atau Badan Pajak Amerika Serikat akan menangguhkan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk autentikasi orang yang membuat akun online. Hal ini dilakukan sebagai respons dari kritik yang masuk dari pendukung privasi dan anggota parlemen atas praktik tersebut. Pasalnya, perangkat lunak mengatakan database bisa menjadi target ancaman siber. Selain itu, mereka juga menyampaikan keprihatinan tentang bagaimana informasi tersebut dapat digunakan oleh lembaga pemerintah lainnya, di antara kekhawatiran lainnya.

Anggota parlemen Massachusetts mempertimbangkan tagihan privasi data online. Hal ini dilakukan di tengah pembahasan RUU hak privasi internet mendasar—termasuk kontrol yang lebih besar atas informasi pribadi mereka—yang sedang berjalan dalam Statehouse. Rancangan yang akan menetapkan standar tentang bagaimana perusahaan dapat mengumpulkan dan menjual informasi pribadi itu telah disetujui dengan suara bulat oleh Komite Legislatif tentang Teknologi Informasi Lanjutan pekan ini. Pendukung mengatakan RUU itu dibangun di atas upaya serupa di Colorado, Virginia, dan California dan akan membantu memodernisasi undang-undang Massachusetts untuk era digital.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial lebih sedikit dibandingkan dengan dua pekan terakhir. Isu dalam klaim yang beredar pun beragam. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Berita terkait

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

1 hari lalu

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

3 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

3 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

5 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

8 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

9 hari lalu

Begini Cara Menyembunyikan Status Online WhatsApp

Mode sembunyi memungkinkan pengguna untuk merahasiakan kapan ia mengakses aplikasi WhatsApp, sehingga orang lain tidak melihat kapan Anda aktif.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

9 hari lalu

Begini Cara Menonaktifkan Status Online di Instagram

Untuk menjaga privasi, berikut adalah langkah mematikan status online di Instagram.

Baca Selengkapnya

Meta Pasang Chatbot AI di Instagram, Bisa Diajak Membahas Ide Reels

12 hari lalu

Meta Pasang Chatbot AI di Instagram, Bisa Diajak Membahas Ide Reels

Meta menguji coba fitur chatbot AI pada Instagram. Fungsinya identik dengan ChatGPT, namun terdapat sejumlah penyesuaian. Apa saja?

Baca Selengkapnya