Kisruh Ekspor Batu Bara

Reporter

Nur Haryanto

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 11 Januari 2022 20:42 WIB

EKONOMI
11 Januari 2022

SETELAH rapat maraton, pada 10 Januari 2022 malam, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mengumumkan pemerintah mencabut larangan ekspor batu bara sejak 1 Januari 2022. Keputusan ini akan efektif mulai 12 Januari 2022.

Keputusan cepat itu sudah bisa diduga. Agak mengherankan bahwa Presiden Joko Widodo begitu berani dan tegas melarang ekspor batu bara demi kemaslahatan orang banyak, yakni terancamnya pasokan listrik karena cadangan batu bara pembangkit PLN menipis akibat pengusaha lebih senang menjualnya ke luar negeri. Pengusaha tentu lebih senang mengekspor batu bara karena harganya tahun lalu tembus US$ 215 per ton. Sementara jika menjual ke PLN, meski wajib, hanya dihargai US$ 70.

Ribut-ribut larangan ekspor mengingatkan kami pada peristiwa sama Agustus tahun lalu. Kala itu, sebagian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara terancam padam karena kekurangan stok batu bara. Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara melarang 34 perusahaan pertambangan mengekspor produknya jika tak memenuhi ketentuan kewajiban pasokan untuk kepentingan dalam negeri alias domestic market obligation (DMO).

Beda kebijakan Agustus 2021 dan Januari 2022 adalah kali ini larangannya menyeluruh untuk semua pelaku usaha batu bara. Pemberlakuannya juga mendadak. Ditetapkan 31 Desember 2021, larangan ekspor selama sebulan berlaku esoknya. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) pun berteriak memprotes kebijakan itu.

Advertising
Advertising

Mengapa sanksi untuk industri batu bara kali ini lebih keras? Mengapa mendadak? Apakah hanya pengusaha batu bara yang jadi sumber masalahnya?

PLTU batu bara milik PLN dan pengembang swasta (IPP) kembali menghadapi krisis pasokan batu bara. PLN bahkan telah menjadwalkan pemadaman bergilir pembangkit-pembangkit di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi ini 5-10 Januari 2022 jika tak mendapatkan tambahan stok batu bara.

Dokumen-dokumen laporan PLN memang menunjukkan kegentingan di sistem kelistrikan di awal 2022. Notula sejumlah rapat juga menggambarkan panasnya pembahasan antara pemerintah dan pelaku usaha. Dari situ, terlihat pula ratusan perusahaan pertambangan yang sepanjang tahun lalu tak memenuhi ketentuan DMO.

Rupanya, masalah tak hanya dipicu rendahnya kepatuhan pengusaha. Krisis stok batu bara di pembangkit pemerintah maupun swasta terendus jauh-jauh hari. Banyak lubang di sistem pengadaan energi primer PLN yang meningkatkan risiko krisis pasokan batu bara. Indikasi masalah di internal perusahaan setrum milik negara ini semakin kuat setelah Menteri BUMN mencopot Direktur Energi Primer PLN.

Kisruh ini happy ending. Pemerintah kembali mendengar suara pengusaha dan mencabut larangan ekspor itu. Liputan utama Tempo ini mengulas akar masalah krisis batu bara kembali berulang dan cerita di balik keputusan mengejutkan pemerintah melarang ekspor batu bara.

Selamat membaca!

Agoeng Wijaya
Redaktur Pelaksana

Bubar Pesta Tahun Baru

Apa yang memicu larangan ekspor batu bara? Manajemen batu bara berjalan seperti tanpa perencanaan.

Penyebab Krisis Batu Bara

Apa yang sesungguhnya jadi penyebab krisis pasokan batu bara di pembangkit PLN? Ada dua. Apa saja?

Alternatif Pengganti DMO

Domestic market obligation atau kewajiban memasok batu bara untuk kebutuhan dalam negeri dengan harga yang dipatok US$ 70 per ton jelas punya moral hazard. Apa alternatifnya?

Mengapa Larangan Ekspor Batu Bara Berbahaya

Bagaimana pun ekspor batu bara telah menyelamatkan ekonomi Indonesia. Jika dilarang, bisa menimbulkan gejolak ekonomi. Seharusnya membuat kita insaf segera beralih ke energi terbarukan.

ARSIP

Harga Batu Bara Lebih Menggoda

Di tengah krisis iklim, mengapa batu bara malah kembali jadi primadona? Krisis gas membuat batu bara mendatangkan cuan selangit.

Larangan Ekspor 2021

Waktu itu larangan ekspor batu bara lebih rasional karena tidak pukul rata. Senjakala PLTU batu bara.

Berita terkait

Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

17 hari lalu

Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

RUU Perampasan Aset sudah diinisiasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan pada 2008 di era pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

44 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

45 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Kukuh Ingin DPR Ikut Juga Pindah ke IKN Nusantara

46 hari lalu

Alasan Pemerintah Kukuh Ingin DPR Ikut Juga Pindah ke IKN Nusantara

Pemerintah sempat menanggapi usulan DPR yang ogah ikut pindah ke IKN Nusantara. Begini alasannya.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Motor Listrik Murah, Harganya Mulai 2 Jutaan

48 hari lalu

10 Daftar Motor Listrik Murah, Harganya Mulai 2 Jutaan

Berikut ini deretan rekomendasi motor listrik murah yang dijual mulai Rp2 jutaan setelah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

55 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Begini Respons PDIP Ketika NasDem Sarankan Partai Banteng Jadi Oposisi

57 hari lalu

Begini Respons PDIP Ketika NasDem Sarankan Partai Banteng Jadi Oposisi

Politikus Nasdem menyarankan PDIP agar menjadi oposisi, ketimbang berada di dalam pemerintahan. Apa jawaban PDIP?

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

59 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

59 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota Komisi XI DPR Sebut Penerimaan Negara Tak Kuat Topang Proyek Mercusuar, Promo Tiket Wisata Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024

2 Maret 2024

Terkini: Anggota Komisi XI DPR Sebut Penerimaan Negara Tak Kuat Topang Proyek Mercusuar, Promo Tiket Wisata Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024

Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati, angkat bicara soal utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024.

Baca Selengkapnya