Pontang-Panting Menghadang Omicron

Reporter

Nur Haryanto

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 5 Januari 2022 12:33 WIB

Selamat memasuki tahun 2022.

Akhir November lalu dunia dikejutkan oleh munculnya varian baru Covid-19. Dalam waktu singkat, galur bernama Omicron (baca: ah-muh-kraan, abjad ke-15 Yunani) itu menyebar ke berbagai penjuru. Indonesia pun tak luput dari serangan tersebut. Hingga 1 Januari 2022, tercatat 136 kasus infeksi Omicron.

Kami menerima informasi bahwa penyebab merebaknya Omicron karena karantina yang longgar. Ini mengkonfirmasi apa yang kami cemaskan dalam liputan edisi 18 Desember 2021 yang mengungkap katebelece Satgas Covid-19 kepada pejabat, pesohor, dan mereka yang bisa menyuap agar tak perlu karantina sepulang dari luar negeri.

Pemerintah lalu memperketat dispensasi karantina mandiri untuk para pejabat. Pintunya hanya satu: Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Menteri Luhut mencoret sejumlah nama yang dianggap tidak layak mendapat keistimewaan. Tapi kita tidak tahu siapa yang diloloskan.

Varian Omicron memang tak mengakibatkan gejala separah delta, meski mutasinya 4-5 kali lipat. Infeksi dan vaksinasi yang membuat Omicron tak mematikan. Survei serologi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri 31 Desember 2021 menunjukkan lebih dari 85 persen penduduk berusia 1 tahun ke atas telah memiliki antibodi SARS-CoV-2.

Advertising
Advertising

Studi-studi ilmiah, misalnya peneliti Universitas Cape Town Afrika Selatan, juga menunjukkan antibodi dari infeksi dan vaksinasi membuat sel T bekerja lebih optimal. Sel T adalah kekuatan antibodi yang diproduksi organ tulang dada. Infeksi pada SARS pertama 2003 bahkan masih bisa mengenali varian Omicron.

Tapi naiknya antibodi tak berkaitan dengan manajemen pandemi. Pemerintah tetap saja pontang-panting mengantisipasi penularan Omicron meski sudah siap sejak varian ini ditemukan akhir November di Botswana dan Afrika Selatan.

Manajemen yang amburadul itu, misalnya, ditunjukkan oleh kurangnya peralatan dan reagen untuk tes PCR. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambangi sejumlah negara untuk mendapatkan peralatan dan reagen yang diperebutkan oleh banyak negara.

Kami juga menurunkan laporan soal kelabakannya Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet menghadapi Omicron. Wisma Atlet sempat lock down setelah kasus pertama Omicron terdeteksi di sana. Kondisi itu mendorong pengelola Wisma Atlet memperbaiki prosedur untuk mencegah penularan Omicron.

Pada edisi kali ini, kami juga mereportasekan geliat mantan narapidana terorisme menghapus stigma dan memperbaiki ekonomi keluarga. Ada yang mampu membuka kafe. Ada pula yang berjualan di dalam penjara.

Desk hukum menurunkan laporan soal tarik-ulur rancangan peraturan pemerintah soal keamanan laut. Ada tarik menarik kepentingan dalam patroli laut. Sentralisasi koordinasi ini ditujukan untuk mencegah kebocoran pajak akibat pungli di laut yang mencapai Rp 5,5 triliun setahun.

Kami juga menurunkan laporan soal maraknya kasus bunuh diri di kalangan remaja. Fenomena apa?

Selamat membaca.

Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana

LAPORAN UTAMA

Mengapa Pemerintah Kewalahan Mencegah Omicron
Alat tes dan reagen mendeteksi Omicron tidak siap. Kendati tak mematikan, Omicron tetap perlu diwaspadai. Mengapa kacau terus?

Cara Mendeteksi Omicron

Gen S dalam SARS-Cov-2 Omicron tak terdeteksi. Perlu mengurutkan seluruh genom.

Kalang Kabut Omicron
Bagaimana pemerintah tak siap sejak Omicron pertama terdeteksi masuk ke Indonesia. Apa yang disiapkan?

Wawancara Menteri Kesehatan
Apa yang dia siapkan? Apa strategi pemerintah menangkal penyebaran Omicron?

Awal Mula Omicron
Bagaimana pemerintah meloloskan pejabat dan pesohor dari kewajiban karantina sehingga Omicron meledak.

ARTIKEL LAIN

Kisah Napi Terorisme
Setelah insaf mereka bersiap kembali ke masyarakat. Cerita bagaimana mereka hidup kembali normal.

Tarik Ulur Mengamankan Laut
Pemerintah hendak memusatkan pengamanan laut di Bakamla. Ada tarik-menarik kepentingan.

Bunuh Diri Remaja
Mengapa marak? Apa yang terjadi pada anak-anak dan remaja kita?

Gurihnya Bisnis Karantina
Pemerintah mempertegas karantina dari luar negeri. Jadi bisnis gurih.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya