CekFakta #112 Agar Vaksinasi makin Efektif Mencegah Covid-19

Kamis, 9 September 2021 15:49 WIB

Seorang tenaga medis bersiap untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada wartawan, di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021. Sebanyak 5.500 awak media di Jakarta akan menerima vaksin COVID-19 secara bertahap. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Halo pembaca nawala CekFakta Tempo!

Sejumlah lembaga, ahli, dan penelitian telah menganjurkan pemberian dosis tambahan setelah seseorang telah lengkap menerima vaksinasi untuk mencegah Covid-19. Beberapa negara telah melakukan suntikan tambahan sebagai booster agar meningkatkan kemanjuran vaksin dari berbagai produsen. Indonesia sendiri masih menahan diri lantaran menunggu penelitian dan rekomendasi lanjutan.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Perlukah Dosis Ketiga Vaksin Covid-19?

Bagian ini ditulis oleh Siti Aisah, peserta Health Fellowship Tempo yang didukung oleh Facebook.

Advertising
Advertising

Dorongan pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19 untuk melindungi para tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 telah disampaikan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Terlebih, di tengah penyebaran ganas varian delta dan jumlah pasien Covid-19 melebih kapasitas rumah sakit (RS) saat ini. Sudah ratusan dokter meninggal akibat terpapar Covid-19, termasuk sejumlah dokter yang telah menerima vaksinasi lengkap Sinovac—vaksin dengan efikasi 65,3 persen. Sejumlah epidemiolog juga menilai booster dengan jenis vaksin berbeda yang memiliki efikasi lebih tinggi perlu diberikan kepada nakes.

Seorang tenaga medis bersiap untuk menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada wartawan, di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021. Sebanyak 5.500 awak media di Jakarta akan menerima vaksin COVID-19 secara bertahap. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

  • Setidaknya 10 dari 26 dokter di Indonesia yang meninggal akibat Covid-19 bulan Juni telah menerima dua dosis vaksin Sinovac. Jumlah tersebut dapat meningkat dalam beberapa minggu ke depan, terutama di tengah lonjakan kasus dan kondisi RS yang terisi penuh seperti saat ini. Kondisi tersebut tidak mengejutkan, kata Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia di Inggris. Kombinasi beberapa faktor, termasuk efektivitas vaksin yang digunakan dan ketersediaan alat serta kapasitas RS untuk menangani kasus yang parah turut berperan. Jin Dong-Yan, profesor virologi molekuler di Universitas Hong Kong, mengatakan bahwa kasus kematian ini harus mendorong pihak berwenang untuk mempertimbangkan suntikan booster. Jin menambahkan bahwa tenaga medis di Indonesia harus diberi dosis tambahan vaksin Sinovac atau vaksin yang dikembangkan AS untuk memastikan perlindungan yang lebih kuat.
  • Otoritas kesehatan Dominika pada 1 Juli 2021 mulai mendistribusikan dosis ketiga vaksin Covid-19 dalam upaya melindungi warganya dari varian baru virus corona yang lebih menular. Dosis tambahan akan bersifat sukarela dan pertama-tama akan tersedia untuk profesi medis. Selanjutnya akan diberikan kepada orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang menyebabkan lebih rentan terhadap Covid-19 yang parah. Penerima vaksin AstraZeneca akan mendapatkan dosis ketiga 12 minggu setelah suntikan kedua. Sedangkan penerima vaksin Sinovac bisa mendapatkan suntikan ketiga satu bulan setelah dosis kedua.

  • Turki telah mulai memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19 pada 1 Juli, ketika masuk fase normalisasi baru dengan mencabut jam malam dan lockdown. Dosis ketiga vaksin akan diberikan pertama kali kepada petugas kesehatan dan orang berusia 50 tahun ke atas, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca. Lebih dari 15 juta orang atau setara dengan 25 persen dari populasi telah divaksinasi lengkap. Sekitar 35 juta orang telah diberikan dosis pertama hingga saat ini. Negara tersebut saat ini menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech dan Sinovac.
  • Bahrain mulai menawarkan dosis ketiga vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech dengan periode enam bulan setelah menerima dua suntikan vaksin Sinopharm. Pencampuran vaksin diberikan saat negara kepulauan di Timur Tengah itu berjuang menembus gelombang terburuk akibat Covid-19, meskipun Bahrain telah menjadi salah satu negara teratas di dunia dalam program vaksinasi. Vaksin yang digunakan untuk dosis ketiga adalah Pfizer/BioNTech atau Sinopharm. Pemerintah merekomendasikan agar orang berusia di atas 50 tahun, obesitas, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah menerima suntikan Pfizer.
  • Hasil studi para peneliti di Universitas Johns Hopkins menunjukkan dosis ketiga vaksin Covid-19 dapat meningkatkan perlindungan bagi beberapa orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Penelitian ini melibatkan 30 pasien penerima transplantasi organ dengan usia rata-rata 57 tahun yang telah divaksinasi lengkap menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech atau Moderna. Meskipun telah divaksinasi penuh, sebanyak 24 pasien tidak memiliki antibodi terhadap virus corona, dan 6 pasien hanya memiliki tingkat antibodi yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan titer antibodi meningkat setelah vaksinasi dosis ketiga pada sepertiga pasien yang awalnya tidak memiliki antibodi dan pada semua pasien yang awalnya memiliki titer antibodi yang rendah.
  • Kementerian Kesehatan memastikan belum akan memberikan vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan. Sebelumnya PB IDI memberikan usulan ini untuk mengurangi jumlah kasus kematian dokter. Menanggapi usulan tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, “Perlu kita lihat apakah sudah ada publikasi ilmiah dari hasil uji klinisnya”. Selain itu, kata Nadia, alasan lain karena belum ada rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). “Kita belum melihat juga rekomendasi dari WHO maupun masukan dari ITAGI, jadi kita tunggu dulu aspek ilmiah untuk memastikan manfaat dan keamanannya,” ujar Nadia.

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram



Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

10 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

22 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

2 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya