CekFakta #4 Riset: Orang Berduit Paling Sering Sebar Hoaks

Kamis, 7 November 2019 18:16 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
  • Sebuah survei di Jawa Barat menemukan bahwa mereka yang merogoh kocek lebih banyak untuk membayar kuota internet adalah yang tersering menyebar hoaks. Adakah hubungan dengan cyber army yang kini aktif membela kedua paslon di Pilpres 2019?
  • Unggahan mis/disinformasi cenderung menggunakan kata-kata yang memicu emosi untuk mendorong pembacanya berkomentar atau menyebarkan kembali, sementara penelusuran fakta umumnya berisi data. Tapi sebuah penelitian mengatakan, banyak orang membaca ulasan cek fakta lalu juga merasa emosional—alih-alih rasional.

Dua topik di atas menjadi pembahasan kami di nawala CekFakta Tempo edisi keempat pada 6 Maret 2019. Anda menerima nawala karena pernah mendaftarkan surel ke Tempo Digital, juga menyetor surel di Instagram kami. Terima kasih karena sudah peduli dengan isu mis/disinformasi!

Jika Anda menerima nawala ini dari orang lain dan ingin menerimanya secara gratis saban Rabu, kirimkan surel ke sini.

Edisi ini ditulis oleh Astudestra Ajengrastri dalam kerangka program TruthBuzz untuk tempo.co. Ketahui lebih lanjut tentang program ini dan misi saya di bagian bawah surel.

MENEMUKAN KONTEN BOHONG? ADUKAN KE SALAH SATU KANAL INI

Mengirimkan aduan ketika menemukan konten yang meragukan kebenarannya seharusnya sekarang sudah tidak susah lagi. Barangkali Anda belum tahu, ini beberapa di antaranya:

Advertising
Advertising

Di tengah gegap gempita Pemilihan Umum Presiden 2019, para calon wakil rakyat yang bertarung dalam Pemilihan Legislatif seakan kurang terekspos. Pintarmemilih.id memuat informasi dan data diri calon legislatif DPR RI, DPD, dan DPRD Provinsi untuk membantu masyarakat mencari informasi soal calon wakil rakyat mereka—meski isinya cenderung normatif saja.

Laman Teman Rakyat, platform urun daya yang memiliki relawan untuk berbagai isu sosial, meluncurkan proyek bernama Unboxing Caleg. Kanal ini menampilkan sejumlah profil calon legislatif dan dikemas dengan lebih santai dan masa kini.

ORANG BERDUIT LEBIH BANYAK SEBAR HOAKS, ORANG BERDUIT JUGA BISA SENJATAI PASUKAN SIBER

Para peneliti Universitas Padjadjaran menemukan bahwa profil orang yang cenderung menyebarkan konten hoaks di sosial media ternyata tak tergantung umur, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin. Duit, simpul penelitian ini, adalah faktor utama. Terbukti, semakin tinggi seseorang menyisihkan pengeluaran untuk internet, semakin tinggi juga kecenderungan mereka menyebarkan hoaks (via The Conversation).

Pemahaman ini, dalam spektrum yang mirip, mungkin menjelaskan betapa besarnya uang yang berputar di balik bisnis buzzer dan cyber army di masa Pilpres ini.

JIKA MEMBACA UNGGAHAN HOAKS MEMBUAT EMOSIONAL, APAKAH MEMBACA PENELUSURAN FAKTA MEMBUAT PEMBACA RASIONAL?

Jawabannya, tidak. Sebuah penelitian membuktikan bahwa artikel cek fakta, yang bertujuan memberikan bukti dan data untuk menyanggah misinformasi, menimbulkan reaksi emosional yang sama dengan ketika orang membaca konten hoaks.

  • Para peneliti menemukan netizen memakai emoji-emoji tertentu untuk mengomentari unggahan misinformasi, seperti emoji marah, tertawa, sedih, dan gerak tangan. Emoji yang melambangkan emosi ini dijadikan proksi untuk keadaan emosional pemakainya.
  • Yang mengejutkan, emoji-emoji sama muncul di kolom komentar unggahan periksa fakta, sehingga bisa diartikan para pembaca mengalami gejolak emosional yang sama saat informasi salah diluruskan.
  • Alasannya, menurut penelitian lain, artikel cek fakta memberikan koreksi atas sesuatu yang sudah dipercaya oleh pembacanya. Sesuatu yang tak disukai kebanyakan orang.
  • Tak heran, beberapa penelitian menyebut pengecekan fakta memberi imbas minimal pada penyebaran misinformasi, bahkan kerap menjadi blunder untuk lembaga pemeriksanya.
  • Namun apakah hasil penelitian ini menyurutkan semangat kami untuk menyebarkan artikel cek fakta? Tentu tidak!

MUDAHNYA AKALI FACEBOOK UNTUK MENYEBAR KONTEN BOHONG

Berulang kali ditutup Facebook karena menyebar konten misinformasi atau di-flag sesama pengguna? Penjahat-penjahat dunia maya selalu punya cara untuk mengakali sistem.

  • Bloomberg, pada November 2018, memuat pengakuan pengelola laman web berisi konten palsu yang memigrasi dan mengubah nama website mereka karena sebelumnya merugi lantaran program pengecekan fakta pihak ketiga dari Facebook.
  • Jika sebuah unggahan ditandai oleh Facebook sebagai konten bohong, unggahan itu akan semakin jarang muncul di News Feed, dan mengurangi popularitas serta pendapatan iklan pengunggahnya.
  • Maret sebelumnya, Buzzfeed News menginvestigasi, banyak website mengubah domain untuk mengakali perubahan algoritma dan menghindar dari daftar hitam layanan beriklan di Facebook. Perubahan ini tak hanya dilakukan sekali, beberapa website diketahui pindah domain sampai enam atau tujuh kali sebulan, dengan isi konten yang persis sama setiap kali ganti domain.

PERIKSA FAKTA SEPEKAN INI

Dua isu soal misinformasi mencuat beberapa hari ini. Yang pertama, kampanye hitam yang dilakukan oleh tiga wanita di Jawa Barat untuk menjatuhkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Tim Kampanye Nasional Jokowi (TKN) melaporkannya ke Polda Jabar, yang kemudian meringkus tiga wanita di dalam video viral. TKN menuduh kampanye hitam ini sudah direncanakan.

Yang kedua, isu tentang warga Cina yang memiliki Kartu Tanda Penduduk dan mendaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap. Meski benar, warga negara asing bisa memiliki e-KTP, namun mereka tak memiliki hak pilih, seperti yang diklarifikasi oleh Tempo kepada KPU Cianjur.

Selain dua isu tadi, buka tautan ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta kami sepekan ini:

TENTANG TRUTHBUZZ

TruthBuzz adalah program fellowship dari International Center for Journalists (ICFJ) yang bertujuan untuk memperluas literasi dan mengatasi permasalahan disinformasi di lima negara yakni Indonesia, India, Nigeria, Brazil, dan Amerika Serikat. Saya adalah penerima fellowship ini di Indonesia. Salah satu misi saya bersama Tempo.co adalah untuk menyebarkan hasil kerja tim pemeriksa fakta yang menangkis berbagai hoaks.

Kenal seseorang yang Anda rasa tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Berita terkait

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

15 jam lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

1 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

3 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

4 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

5 hari lalu

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.

Baca Selengkapnya

BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

5 hari lalu

BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Seluruh Jawa Barat pada Dasarian Akhir April

BMKG memprakirakan seluas 59 persen wilayah Jawa Barat masuk kriteria hujan menengah yang berkisar 50-150 milimeter per dasarian

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

9 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya