TEMPO.CO, Jakarta - Pameran foto puluhan fotografer di masa Reformasi tersaji di Galeri mataWaktu, Jakarta. Pameran oleh Yayasan Riset Visual mataWaktu itu menghadirkan satu rangkaian peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang tak tercatat dalam kurikulum pendidikan kita.
Tak hanya menyajikan kepingan peristiwa perjalanan 25 tahun Reformasi, pameran ini juga menampilkan Indonesia yang selama 32 tahun berada di bawah otokrasi Orde Baru.
Dalam pameran ini, terpampang karya puluhan fotografer, seniman atau pekerja seni, perusahaan media, serta lembaga negara seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
Kami menyajikan pameran foto 25 tahun Reformasi ini dalam rubrik Seni. Kami menulis ulang cerita para fotografer ketika mereka memotret peristiwa Reformasi 1998. Namun, rupanya, Tragedi Mei 1998 dan Reformasi tak banyak menginspirasi karya-karya seni rupa setelahnya.
Rubrik Sosok menampilkan grup musik Efek Rumah Kaca. Sejak dibentuk sekitar 22 tahun lalu, band beraliran pop indie ini konsisten mengusung tema sosial, politik, dan kemanusiaan dalam lagu. Termasuk dalam album terbaru mereka, Rimpang. Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SENI
Kesaksian dan Harapan Fotografer
Pameran foto dan karya seni para fotografer dan seniman mengingat 25 tahun Reformasi. Mengingat peristiwa yang tak tercatat.
Tragedi Mei 1998 dan Inspirasi Seniman
Peristiwa kerusuhan Mei 1998 menjadi sebuah peristiwa besar yang didokumentasikan. Belum banyak jadi inspirasi seni-seniman.
SOSOK
Musik Perlawanan Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kaca konsisten mengusung tema sosial, politik, dan kemanusiaan dalam lagu-lagunya. Mereka meyakini musik bisa menjadi alat perlawanan.
INTERNASIONAL
Partai Reformis Menangi Pemilu Thailand
Partai reformis Gerakan Maju meraih kursi parlemen terbanyak dalam pemilihan umum Thailand. Akan dijegal lagi oleh militer?
Tim sepak bola Indonesia meraih medali emas setelah 32 tahun,
OLAHRAGA
Resep Rahasia Garuda Muda
Tim sepak bola Indonesia meraih medali emas setelah 32 tahun. Mengalahkan Thailand dalam pertandingan yang sengit.
BAHASA
Makna Kata yang Mendua
Salah satu contohnya “pintu kereta”. Apa itu?
MARGINALIA
Mengapa Kita Berbohong?
Mengapa manusia bisa bertahan dengan kebohongan? Karena kita menyukai fiksi.