TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) Jawa-1 molor. Seharusnya, proyek PLTGU terbesar di Asia Tenggara ini beroperasi pada 2021. Pada kenyataannya belum tampak tanda-tanda pasokan listrik dari pembangkit raksasa di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif pun mempertanyakan persoalan yang membuat PLTGU Jawa-1 tak kunjung menyala. Berdasarkan sejumlah informasi yang kami terima, ada beberapa sebab mulai dari teknologi turbin yang belum proven atau terbukti andal beroperasi hingga pemasangan pipa penyalur gas yang tak sesuai prosedur.
Bahkan ada cerita, pipa yang memasok gas dari kapal floating storage regasification unit (FSRU) ini hanyut dan membahayakan alur pelayaran di perairan Karawang.
Tersendatnya operasi PLTGU Jawa-1 berdampak besar pada konsorsium Jawa Satu Power selaku pengembang dan operatornya. Pertamina New Renewable Energy, anak usaha Pertamina yang menjadi pemegang saham utama Jawa Satu Power, ketiban pulung lantaran skala keekonomian proyek ini terus merosot.
Di lain pihak, lambatnya penyelesaian PLTGU Jawa-1 menjadi berkah bagi PLN. Apa sebabnya? Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Sebab Kisruh Proyek Listrik Jawa-1
Mengapa PLTGU Jawa-1 molor dari target? Apa persoalan teknis yang menghambat proyek raksasa ini?
Mengapa Mundurnya PLTGU Jawa-1 Menguntungkan PLN
PLN mendapat berkah tatkala PLTGU Jawa-1 lambat beroperasi. Apa sebabnya?
https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/168867/kelebihan-listrik-pln
OPINI
Miskalkulasi Kebijakan Energi Jokowi
SINYAL PASAR