Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Begitu banyak perspektif dan opini yang berseliweran di ponsel kita. Sayangnya, tidak semua orang yang berbagi informasi bisa diandalkan. Beberapa orang atau sumber mungkin sengaja menyesatkan dengan tweet atau cuitan, sementara yang lain mungkin melakukannya karena ketidaktahuan.
Padahal, konsekuensi dari penyebaran informasi palsu bisa sangat mengerikan. Nah, bagaimana cara yang cepat agar kita tidak tertipu, lalu malah mengirimkannya ke ibu, kolega, teman sekelas, atau follower?
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Prebunking Series (21):
Cara Cepat Menangkal Tipuan Postingan Viral
Literasi media adalah bekal penting dalam menangkal kabar bohong yang viral. Hal itu memang bukan solusi instan, namun literasi media yang kuat mempercepat kita mengidentifikasi hoaks dan mengambil keputusan; percaya atau tidak, membagikannya atau tidak.
Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Dilansir Lifehacker, mengutip dari University of North Carolina, secara singkat hal-hal ini yang perlu kita lakukan:
Perhatikan bahasa yang digunakan. Judul atau tweet yang membangkitkan amarah atau trenyuh yang kuat, segera cek emosi Anda. Judul-judul semacam itu memang sengaja dibuat agar Anda mengekliknya, menghabiskan waktu di situs itu, yang ujung-ujungnya menjadi sumber penghasilan uang dari iklan. Jangan sampai Anda tidak sadar sedang menjadi obyek manipulasi dunia maya. Kita bisa berlatih membingkai ulang apa pun yang kita baca dengan nada yang lebih tenang dan tidak terlalu marah.
Kenali nama-nama sumber berita terpercaya.
Ini kesannya memakan waktu, namun luangkan waktu untuk mengenali nama-nama media massa–baik cetak maupun online–yang kredibel. Luangkan pula waktu mengecek topik-topik serupa apabila Anda menemukan hoaks. Misalnya, cek Tempo.co apabila Anda menemukan informasi FIFA tetap mengizinkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan sejumlah syarat. Dengan begitu, semakin lama Anda akan semakin peka melihat tanda-tanda ‘berita’ yang berlebihan. Sebab, produk jurnalistik yang berkualitas cenderung kurang sensasional dan lebih banyak menghadirkan konteks.
Pahami sumbernya. Tulisan penulis atau kolumnis tidak sama dengan tulisan wartawan. Opini tidak sama dengan fakta. Selalu periksa siapa yang menulis tweet yang Anda lihat dan coba cari tahu kira-kira keuntungan apa yang mereka dapatkan dari situ. Jika mereka bekerja di bidang politik, atau untuk organisasi dengan kecenderungan tertentu, tentu saja mereka ingin membuat konten seheboh mungkin.
Cari di Google menggunakan kata kunci yang dasar dan tidak mengandung bias.
Singkirkan kata-kata/frasa yang bias atau sarat emosi. Misalnya, “transaksi mencurigakan Rp 300 triliun” atau “Jokowi membongkar sisi gelap FIFA”. Ubah kata-kata emosi tersebut ke bentuk yang paling dasar dan tidak bias, lalu gunakan Google itu. Dengan mengubahnya menjadi “Transaksi Rp 300 triliun Kementerian Keuangan” atau “tanggapan Jokowi soal keputusan FIFA”, Anda bisa mendapatkan hasil pencarian yang obyektif dan lebih beragam dibandingkan memasukkan kata-kata emosi.
Lain kali, berhentilah sejenak jika Anda melihat tweet atau postingan viral yang penuh dengan berita sensasional yang tidak dapat Anda percayai benar.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Investigasi Majalah Tempo Simpulkan Pemerintah RI dan PSSI Tolak Kedatangan Timnas Israel?
Sebuah infografis beredar di WhatsApp yang diklaim bersumber dari laporan investigasi Majalah Tempo edisi 2 April 2023 mengenai penolakan kedatangan Timnas Israel. Infografis itu diklaim memuat narasi bahwa Pemerintahan RI dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) adalah pihak yang sebenarnya menolak kedatangan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20. Infografis tersebut diunggah akun Twitter ini dan ini pada tanggal 3 April 2023.
Infografis itu berbentuk linimasa yang dimulai penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, diundur ke tahun 2023, hingga dibatalkan oleh FIFA. Infografis itu memiliki latar warna biru dengan judul yang tercetak dengan huruf kapital: “INVESTIGASI TEMPO PENOLAKAN ISRAEL ADALAH SIKAP PEMERINTAH DAN PSSI.”
| Hasil Pemeriksaan fakta
Tempo melakukan verifikasi terhadap narasi dan gambar tersebut, serta mengecek pemberitaan asli Majalah Tempo. Hasilnya, Infografis tersebut tidak diterbitkan oleh Tempo, juga bukan infografis yang dipublikasikan di Majalah Tempo edisi 2 April 2023, baik versi cetak maupun versi digital.
Waktunya Trivia!
Benarkah Bill Gates Ditangkap di Filipina Terkait Vaksin Covid-19?
Salah satu akun di Instagram mengklaim penangkapan terhadap Bill Gates di Filipina terkait vaksin Covid-19. Akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah media yang diberi judul “Surat Perintah Penangkapan Bill Gates Dikeluarkan di Filipina Untuk ‘Pembunuhan Terencana’ Terkait Peluncuran Vaksin”.
| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Klaim Indonesia Berhasil Lemahkan WTO dan Satukan Amerika Serikat-Cina Bangun Pabrik Pengolahan Nikel?
- Benarkah isi Video Berisi Klaim Jokowi Bongkar Sisi Gelap FIFA?
- Benarkah Joe Biden Perintahkan Warganya Tinggalkan Amerika Serikat?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: