TEMPO.CO, Jakarta - MENJELANG Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Presiden Joko Widodo kian sering membuat manuver politik. Jokowi, misalnya, mempertemukan dua kandidat calon presiden, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, di pematang sawah di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, 9 Maret lalu. Duet baru yang direstui Jokowi?
Sepanjang pekan lalu, wartawan Tempo menemui sejumlah narasumber yang mengetahui isi pertemuan Jokowi, Ganjar, dan Prabowo di Kebumen tersebut. Soalnya, Jokowi juga menyinggung soal Pemilu 2024.
Rencana Jokowi menduetkan Ganjar dan Prabowo bukan sekali ini tercetus. Akhir tahun lalu, Jokowi juga bertemu dengan Prabowo dan menanyakan kemungkinan Ketua Umum Partai Gerindra itu berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah itu. Di internal Gerindra, pembicaraan soal ini mulai menghangat sejak awal tahun ini.
Sejumlah sumber menyebutkan, Jokowi ingin memasangkan Prabowo dan Ganjar untuk menghadapi Anies Baswedan yang elektabilitasnya terus meningkat. Elektabilitas ketiganya memang melampaui calon-calon lain. Menduetkan Ganjar dan Prabowo akan menjadi pilihan terbaik karena Anies mendapat dukungan dari Partai Demokrat, PKS, dan NasDem.
Selain nama Ganjar dan Prabowo, Jokowi juga punya opsi lain. Ia bertemu dengan Sandiaga Uno, mantan rivalnya dalam Pemilu 2019. Ia kabarnya ingin Sandiaga juga menjadi kontestan Pemilu 2024. Tebar dukungan semacam ini pun dilakukan Jokowi untuk calon-calon lain.
Di luar urusan copras-capres, sejumlah narasumber menyebutkan Jokowi sebenarnya lebih senang perpanjangan masa jabatannya. Selama ini Jokowi memang tidak pernah tegas menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Walhasil, wacana tersebut terus mengiringi periode kedua pemerintahannya.
Untuk apa Jokowi menentukan siapa penggantinya? Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
Makcomblang di Pematang Sawah
Jokowi berencana menduetkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Benarkah untuk mengalahkan Anies Baswedan yang elektabilitasnya meningkat?
Retak Setelah Panen Raya
Manuver Jokowi menduetkan Prabowo dan Ganjar memunculkan gejolak di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Baru. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar keras menolak.
Siasat Baru Awal Tahun
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo gencar menggalang dukungan di berbagai daerah. Bagaimana nasib Puan Maharani?
OPINI
Seribu Kandidat, Satu Jokowi
Jokowi berupaya menjadi “kingmaker” dengan mendorong sejumlah calon presiden. Menaruh telur di banyak keranjang.
NASIONAL
Kado Profesor Kilat untuk Ayah
Putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjadi guru besar di Universitas Negeri Surabaya. Prosesnya dianggap penuh kejanggalan dan berjalan cepat.
HUKUM
Jerat Gratifikasi Pelakon Pandawa
OPINI
Jangan Cupu Menjerat Alun
KPK sebaiknya tidak menjerat Alun dengan pasal gratifikasi saja. Tidak akan memberi efek jera.
Berebut Batu Bara Lahan Transmigrasi
Lahan Transmigrasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan, berubah menjadi tambang batu bara. Sebagian pemilik lahan tak kunjung mendapat ganti rugi.