Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Propaganda punya sejarah panjang dengan perang, begitu pula dengan kabar bohong. Rusia menyebarkan disinformasi di media sosial secara bertarget, dengan narasi yang membenarkan invasinya ke Ukraina. Tak hanya unggahan media sosial, perang film dokumenter pro-Rusia juga disebarkan di platform besar seperti YouTube.
Hoaks seringkali memang bersifat sensasional, sengaja dibuat untuk dibagikan secara online dengan tujuan mendiskreditkan tokoh masyarakat atau gerakan politik. Atau sekedar menghasilkan pendapatan iklan melalui lalu lintas web.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Film Dokumenter Propaganda Berkembang Biak
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, situs dokumenter Russia Today (RT), RTD.RT.com, telah mempublikasikan 50 film yang menyebarkan disinformasi tentang perang Rusia-Ukraina. Dilansir NewsGuard, film-film dokumenter ini tersedia secara gratis di situs web RTD dan YouTube dalam bahasa Rusia dan Inggris, bahkan dalam bahasa Prancis dan Spanyol.
Film-film tersebut juga diamplifikasi oleh banyak kanal YouTube, salah satunya iEarlGrey. Kanal YouTube ini diklaim oleh media pemerintah Rusia sebagai media yang dijalankan oleh jurnalis independen, Mike Jones. Namun, afiliasi dengan RTD dapat ditelusuri secara mudah dengan membandingkan unggahan YouTube iEarlGrey dengan dokumenter RT di RTD.RT.com. Keduanya identik.
Padahal sejak Maret 2022, YouTube melarang media yang didanai negara Rusia muncul di platformnya secara global. Kanal milik RT pun diblokir. Tapi, lebih dari 250 unggahan dokumenter RT tentang perang di Ukraina di lebih dari 100 kanal YouTube. Bahkan sekitar 200 unggahan film RT dengan jelas menampilkan logo RTD.
Untuk menghindari deteksi YouTube, ada banyak kanal yang mempromosikan film-film dokumenter RT secara samar. NewsGuard menemukan lebih dari 80 kanal anonim yang menyebarkan propaganda pro-Rusia tentang perang. Kanal YouTube yang penontonnya lebih kecil, bisa menghindari dari aturan moderasi oleh YouTube.
Film propaganda ini hadir dengan narasi hoaks yang beragam. Misalnya, cuplikan disinformasi asal muasal perang yang disebarkan Presiden Putin bahwa bukan pihaknya yang memulai perang di Donbass, Ukraina.
Atau narasi soal “NATO adalah reinkarnasi dari Wehrmacht dan SS”. Wehrmacht adalah angkatan bersenjata Nazi Jerman, sedangkan SS adalah organisasi paramiliter Nazi yang bertanggung jawab menjalankan kamp konsentrasi dan mengeksekusi lawan.
YouTube menyatakan bahwa mereka sudah berupaya menghapus beberapa konten yang ditandai untuk menghindari kanal-kanal berita yang disponsori negara Rusia. Sayangnya, YouTube hanya menghapus unggahan dokumenter propaganda itu dari kanalnya, tetapi tidak menghapus kanal RT sendiri.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Cek Fakta Pilihan
Benarkah Narasi Putin Kaget Jokowi Resmi Umumkan Boikot Uni Eropa?
Sebuah laman Facebook mengunggah sebuah video dengan judul Putin langsung kaget, dengan berani Jokowi resmi umumkan boikot Uni Eropa, embargo minyak Rusia. Video ini menarasikan bahwa Indonesia ancam boikot Uni Eropa. Luhut Panjaitan mengatakan Indonesia mengatakan Indonesia mempertimbangkan akan memboikot beberapa produk Uni Eropa.
| Hasil Pemeriksaan fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, pemerintah Indonesia belum pernah melakukan boikot terhadap produk Uni Eropa sebagai respon atas sikap UE yang memboikot minyak Rusia setelah Putin mengumumkan invasi Rusia ke Ukraina.
Waktunya Trivia!
Benarkah Rusia Borong Alutsista Indonesia untuk Lawan Ukraina dan Amerika Serikat?
Sebuah video dengan narasi bahwa Rusia memborong tujuh alutsista Indonesia untuk digunakan melawan Ukraina dan Amerika Serikat, dibagikan oleh salah satu akun di Facebook pada 12 Februari 2023. Pengunggah konten menampilkan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin duduk bersama. Selain itu terdapat kolase alutsista seperti tank di atas air dan di darat.
| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?
Ada Apa Pekan Ini?
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Video dengan Klaim Warga Australia Demo Tolak Invasi Indonesia?
- Benarkah Narasi Ferdy Sambo Tiba di Nusakambangan untuk Jalani Eksekusi Mati?
- Benarkah Klaim Gempa Turki Dikaitkan karena Negara itu Mengutuk Israel?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: