TEMPO.CO, Jakarta - SVLK berubah nama tahun lalu. K pada singkatan itu bukan lagi kayu, melainkan kelestarian. Dengan perubahan nama itu, sistem verifikasi legalitas kelestarian meluas tak hanya mencakup legalitas dan keterlacakan komoditas kayu. SVLK juga sistem verifikasi untuk komoditas non kayu yang dihasilkan dari hutan dan komoditas berbasis lahan lainnya.
Untuk menindaklanjuti perubahan nama tersebut, Menteri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menerbitkan Surat Keputusan Nomor SK.9895 pada 14 Desember 2022. Aturan itu berupa Standar dan Pedoman Pelaksana SVLK.
Perubahan SVLK terpengaruh oleh perkembangan di pasar dan regulasi di dalam negeri. UU Cipta Kerja tak lagi mengharuskan usaha kehutanan semata kayu. Ada sekitar 14 jenis bisnis yang bisa diusahakan oleh sebuah perusahaan di konsesi mereka. Konsep multiusaha ini mendorong SVLK pun tak lagi mencakup kayu.
Juga perubahan kebijakan di negara-negara Eropa. Komisi Eropa baru saja menerbitkan regulasi baru terkait komoditas bebas deforestasi. Selain kayu, komoditas yang harus bebas deforestasi mencakup kopi, kakao, kedelai, daging sapi, minyak sawit.
Bisakah SVLK baru sesuai dengan tuntutan-tuntutan pasar itu? Ada yang menyambut baik, ada yang meragukan, ada yang mengeluh aturan menjadi lebih ketat sehingga berpengaruh ke ongkos produksi. Selamat membaca.
Dody Hidayat
Redaktur Utama
Pedoman Baru Keabsahan Kayu
Pedoman baru Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian segera berlaku. Masih menggunakan norma sedang.
ARTIKEL TERKAIT
Menutup Pintu Produk Deforestasi
Masyarakat uni Eropa mengajukan rancangan undang-undang produk bebas deforestasi dan degradasi hutan. Berpotensi menegasi Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian.
Apa itu Peraturan Uji Tuntas Uni Eropa
Komisi Uni Eropa mengajukan proposal pengaturan baru (EUDDR) komoditas yang keluar dan masuk harus bebas deforestasi. Aturan lama dianggap gagal.
Lebih Serius Menekan Deforestasi
Uni Eropa menerapkan peraturan uji tuntas terhadap kayu dan produk nonkayu pada tahun depan. Momentum melindungi hutan Indonesia.