Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #196 Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

image-gnews
Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Ukraina 10 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Ukraina 10 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Invasi Rusia ke Ukraina hampir menginjak satu tahun lamanya. Meski terpaut jarak ribuan kilometer, dampak peristiwa ini juga berpengaruh pada kondisi ekonomi negara kita. Begitu pula hoaks seputar invasi Rusia, yang terasa dekat menghiasi lini masa media sosial rakyat Indonesia.

Alih-alih berbicara soal keberpihakan pada korban, narasi informasi yang beredar di Indonesia lebih kental membela agresor. Lalu, mengapa hoaks pro Rusia mencuri perhatian masyarakat kita?

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Prebunking Series (15) 

Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 silam, mis/disinformasi beredar di internet dengan beragam narasi. Berdasarkan Tim Cek Fakta Tempo saja, setidaknya ada 7 jenis narasi hoaks dengan benang merah yang sama: pro Rusia. 

Simpati terhadap Rusia ini juga tercermin dari komentar para akademisi dan analisis di media massa Indonesia. Terlebih lagi di Indonesia, akademisi dengan latar belakang keilmuan yang kuat tentang kawasan pecahan Uni Soviet tersebut tidak banyak.

Dus, simpati terhadap agresor perang ini akibat kurangnya pemahaman konteks politik, sejarah, dan budaya di luar Asia Tenggara. Sehingga, secara umum akademisi, analis, dan masyarakat Indonesia berangkat dari cara pandang ala Indonesia, yakni netralitas.

“Tulisan di media terkait invasi Rusia itu biasanya hanya bicara soal pentingnya netralitas, tanpa melihat konteks sejarah yang begitu panjang. Sehingga Ukraina diharapkan ‘belajar’ berjalan di antara Rusia dan Eropa, seperti Indonesia berada di antara 2 kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan Cina,” ujar Radityo Dharmaputra, pengajar Studi Eropa Timur dan Rusia di Universitas Airlangga dalam seminar yang diadakan oleh AJI Indonesia.

Penyebar hoaks juga menggunakan anekdot yang menggambarkan kedua negara secara tidak proporsional. Misalnya, menggambarkan perang Rusia-Ukraina ini sebagai konflik antara suami (Rusia) dan istri (Ukraina). Ada pula narasi Rusia dan Ukraina kan, masih bersaudara sehingga tak seharusnya saling serang. 

Selain itu, pandangan masyarakat Indonesia terhadap invasi Rusia ke Ukraina berbanding terbalik jika disandingkan dengan perang di kawasan Timur Tengah. Masyarakat kita, kata Radityo, sangat kritis terhadap kejahatan perang yang dilakukan Amerika Serikat ke Iraq, Afghanistan, maupun Palestina. 

Namun simpati kepada Palestina tidak otomatis muncul saat peristiwa invasi Rusia. Begitu Ukraina mendapat bantuan dari AS dan NATO, masyarakat lalu mempersepsikan sebagai konflik kepentingan antara Rusia dan Amerika Serikat.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengedepankan aspek kemanusiaan daripada terjebak pada narasi hoaks yang memanfaatkan ilusi kebencian terhadap Amerika Serikat. Kita tak boleh lupa bahwa ada begitu banyak nyawa rakyat sipil biasa yang menjadi korban kebiadaban perang.

Dalam situasi perang, aktor jahat akan memanfaatkan kekacauan informasi. “Semakin kita diam saja, itulah yang diinginkan Rusia. Kita perlu mendengarkan lebih banyak dari sudut pandang korban apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Radityo.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Cek Fakta Pilihan

Benarkah Klaim Dr Anthony Fauci Ucapkan Vaksin Covid-19 Terbaik adalah Infeksi Langsung?

Sebuah akun Instagram mengunggah video dengan narasi Dr Anthony Fauci menyatakan orang yang terkena coronavirus disease 2019 (Covid-19) berarti tidak perlu mendapat vaksin Covid-19, apalagi mendapatkan vaksin booster. Pernyataan itu diklaim berasal dari Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dari tahun 1984 hingga 2022 tersebut. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

| Hasil Pemeriksaan fakta

Berdasarkan penelusuran Tempo, pernyataan Dr. Anthony Fauci tersebut terjadi pada 2004 dan tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Narasi tersebut juga tidak menyertakan konteks situasi saat itu.

Potongan video yang diunggah ke Instagram tersebut berasal dari video wawancara Steve Scully dari jaringan TV C Span dengan Dr Anthony Fauci pada tanggal 1 Oktober 2004 dalam program Washington Journal. Wawancara interaktif televisi ini terkait wabah flu pada bulan Februari dan Mei 2004 di Amerika Serikat.

Baca selengkapnya

Waktunya Trivia!

Benarkah Pijat Jempol Kaki selama 5 Menit bisa Mengatasi Sakit Gigi?

Sebuah akun di Facebook mengunggah video pendek berjudul “Tips Atasi Sakit Gigi dalam 5 Menit”. Video itu memuat narasi sebagai berikut:

Titik untuk menghilangkan sakit gigi dalam 5 menit. Pertama, di bawah kuku jempol kaki. Kedua, di sudut kuku kaki. Untuk penekanannya dikasi hand body lotion, lalu tekan menggunakan punggung pena (seperti pada video). Pena di rolling selama 3 menit. Kemudian titik di tepi kuku jempol, ditekan selama 2 menit. Jadi totalnya 5 menit. Jika gigi kiri yang sakit, maka pijatlah bagian jempol kanan. Begitu juga sebaliknya.

Hasil pemeriksaan tim Cek Fakta Tempo menemukan informasi yang berbeda.

| Bagaimana hasil pemeriksaan faktanya?

Baca selengkapnya

Ada Apa Pekan Ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

15 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

16 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

17 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

3 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

3 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer