TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki itu terjawab sudah. Presiden Joko Widodo mengirimkan surat pengajuan calon Panglima TNI ke DPR pada 28 November 2022. Jokowi mengajukan calon tunggal Panglima TNI, yakni Laksaman Yudo Margono. Yudo, 57 tahun, akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang pensiun akhir tahun ini. Seperti Andika, Yudo juga hanya akan bertugas setahun karena segera pensiun.
Yudo adalah Panglima TNI yang tertunda. Pada November 2021, ia kalah bersaing dengan Andika Perkasa saat menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Salah satunya karena tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402. Kali ini, ia disebut-sebut lebih dipilih oleh Presiden ketimbang Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman.
Tak hanya mendapat dukungan Jokowi, Yudo juga didukung oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Lewat seorang pengamat militer, ia terkoneksi dengan petinggi partai banteng. Belakangan, hubungan Yudo dan Megawati juga kian dekat.
Yudo, lulusan Akademi Angkatan Laut 1988, juga mendapat restu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang menjadi Ketua Umum Partai Gerindra—partai kedua terbesar di DPR. Sebaliknya, peluang Jenderal Dudung Abdurachman meredup setelah ia mengeluarkan perintah agar anak buahnya memprotes politikus PDIP Effendy Simbolon soal hubungannya yang tak harmonis dengan Andika Perkasa.
Benarkah karena semua pertimbangan itu akhirnya Yudo yang terpilih? Laporan utama pekan ini membahas soal tarik-menarik dukungan kepada Yudo dan Dudung. Di rubrik Nasional, Anda juga bisa membaca cerita dari para korban gempa Cianjur. Mereka menggambarkan detik demi detik bagaimana gempa mengubah hidupnya. Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
—-------
LAPORAN UTAMA
Takhta untuk Jalasena
Calon terkuat Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, mendapat restu dari petinggi partai politik. Presiden Jokowi disebut menghargai sikap Yudo setelah gagal terpilih tahun lalu.
Misi Penting Nakhoda Tempur
Profil Yudo Margono yang memiliki karier moncer di Angkatan Laut. Ia memimpin sejumlah misi yang mendapat perhatian publik.
Tergeser Setelah Instruksi
Peluang Jenderal Dudung Abdurachman menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menipis. Apa sebabnya?
OPINI
Agar TNI Tak Menjadi Alat Politik
Pemilihan Panglima TNI disertai negosiasi politik. Bagaimana seharusnya presiden memilih Panglima TNI?
—-------
NASIONAL
Ngaji Terakhir Pelafal Quran
Gempa Cianjur menewaskan lebih dari 300 orang. Cerita lara dari para korban.
Terbelah Lindu di Cianjur
Galeri foto gempa Cianjur dan para korban.
Bencana Bukan Panggung Sandiwara
Sejumlah politikus mengeksploitasi gempa Cianjur. Penanganan belum maksimal.
—-------
HUKUM
Deklarasi Perubahan dari Hakim Muda
Setelah sejumlah hakim terjerat kasus korupsi, Ikatan Hakim Indonesia memilih ketua dengan latar belakang pengadilan agama. Mengharapkan perubahan.
Profesi Sampingan Mantan Panitera
Profil Yasardin, Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia yang baru. Bagaimana sepak terjangnya?
Wawancara Ketua Ikahi, Yasardin: 18 Persen Hakim Nakal
Yasardin buka-bukaan soal perilaku buruk hakim. Kenapa masih banyak hakim yang nakal?
Wadah Tunggal Wakil Tuhan
Kiprah Ikahi yang menjadi organisasi tunggal para hakim sejak 1953. Hubungannya tak harmonis dengan pihak luar.
Bersih-bersih Organisasi Pengadil
Pemilihan Ketua Umum Ikahi membuka kesempatan untuk perbaikan dunia peradilan. Para hakim harus diawasi lembaga lain.
Racun Mayat di Ruang Tertutup
Satu keluarga di Kalideres yang meninggal diduga memiliki masalah psikologis. Ada dugaan tewas karena gas beracun dari mayat.