TEMPO.CO, Jakarta - Presidensi G20 Indonesia mendorong penghapusan utang bagi negara berkembang dan miskin yang totalnya mencapai US$ 12,9 miliar—salah satunya akibat pandemi. Sebanyak 48 negara miskin memperoleh keringanan penundaan, tapi itu bukan solusi. Diusulkan adanya restrukturisasi pinjaman untuk negara berpendapatan rendah. Solusi lainnya adalah menukar dengan program konservasi lingkungan hidup. Apakah ini bisa berhasil?
Nasional
Baca juga:
Ancang-ancang Merevisi Kitab Farmasi
Kementerian Kesehatan bersiap merevisi Farmakope Indonesia, buku pedoman kefarmasian. Revisi ini merupakan usulan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setelah kemunculan kasus gagal ginjal akut yang merenggut hampir 200 nyawa anak di Indonesia. Penyelidikan kasus gagal ginjal akut juga memasuki babak baru. Polisi bakal mengumumkan tersangka kasus tersebut.
Ekbis
Rp 311 Triliun untuk Percepatan Transisi Energi
Koalisi negara G7 plus berkomitmen menyediakan Rp 311 triliun dalam program Just Energy Transition Partnership untuk percepatan transisi energi di Indonesia. Pemerintah diminta waspada terhadap risiko beban utang dari pembiayaan tersebut.
OLAH RAGA
Kematian Ribuan Pekerja di Piala Dunia
Piala Dunia 2022 dihantui duka kematian hingga 6.500 pekerja migran. Suman Mandal, dosen hubungan internasional di Pokhara University, Nepal, menulis tentang kematian saudara sebangsanya yang menjadi buruh konstruksi dalam proyek infrastruktur Piala Dunia di Qatar itu dan menyebut mereka sebagai korban praktik perbudakan modern. Dunia memperingati Hari Penghapusan Perbudakan pada 4 Desember.