Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Pekan lalu, bos baru Twitter, Elon Musk, mengumumkan layanan langganan. Hanya dengan membayar USD 8 per bulan, para pengguna Twitter mendapatkan tanda centang biru verifikasi yang hampir sama dengan milik selebriti, tokoh publik, maupun jurnalis.
Skema bisnis baru ini memberi celah keuntungan bagi industri berita palsu.
Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap berbagai klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini, aneka klaim yang beredar memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo
Industri Hoaks Mengintai Centang Biru Berbayar Twitter
Kabar fitur centang verifikasi biru bagi pelanggan yang membayar, mengejutkan warganet.
Awalnya, centang biru bisa diperoleh pengguna setelah melalui proses verifikasi. Kini, asalkan berlangganan Twitter Blue sebesar USD 8 per bulan, pengguna berbayar bisa mendapatkan lencana verifikasi yang persis sama dengan akun-akun terpercaya. Perbedaan bagaimana akun-akun itu memperoleh centangnya, baru terlihat jika kita mengklik tanda centang tersebut.
Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter
Tak lama, sejumlah akun mengunggah berita palsu, terutama yang berkaitan dunia olahraga dan pop culture. Sejauh ini, hoaks palsu sebagian besar baru berputar pada cerita olahraga atau budaya pop.
Dikutip dari Mashable, orang-orang menyaru menjadi LeBron James yang menuntut ditukar dari tim Lakers, Adam Schefter yang seolah-olah mengutip ESPN yang memberitakan pelatih Las Vegas Raiders dipecat. Ada juga akun yang berpura-pura menjadi Nintendo yang memposting gambar Mario sedang membalik burung.
Para pakar media sosial memperingatkan bahwa pemberian centang biru bagi siapapun yang mau membayar, berisiko membiakkan lebih banyak penipuan dan disinformasi di Twitter.
Dilansir Insider, fitur baru ini rentan disalahgunakan oleh pengguna berbayar untuk membual di balik centang birunya. Kit Chapman dari Falmouth University's School of Communication di Inggris mengatakan, centang verifikasi berkaitan dengan kredibilitas, bukan kemampuan seseorang membayar.
“Ini dapat berdampak buruk dalam mengenali sumber yang dapat dipercaya dan bereputasi. Dengan memperluas centang verifikasi ke semua orang, akun palsu dapat dibuat: siapa pun dapat mengubah foto dan nama mereka menjadi, katakanlah, Elon Musk - bayangkan itu terjadi dengan stiker terverifikasi di sebelahnya. Harus ekstra hati-hati agar tidak tertipu oleh yang palsu,” tegasnya.
Alhasil, kini kita mulai perlu berhati-hati terhadap cuitan akun-akun centang biru. Belum tentu mereka kredibel.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab
Waktunya Trivia!
Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.
Bjorka kembali muncul. Kali ini dengan peretasan yang dilakukannya, membobol serta memperjual belikan lebih dari 44 juta data milik pengguna aplikasi MyPertamina. Bjorka seperti membuktikan ancaman yang pernah dilontarkan sebelumnya. Data terdiri dari, antara lain, nama lengkap, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, juga besar penghasilan. Jumlah data terkompresi sebesar 6 GB, atau 30 GB jika tak dikompresi.
Akun Bjorka membobol data aplikasi MyPertamina. Foto: MyPertamina
Twitter sedang berjuang keras melawan misinformasi politik dan posting berbahaya lainnya di yang terunggah di platformnya. Hal ini terjadi setelah Elon Musk memecat sekitar setengah dari tenaga kerjanya hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu AS.
Periksa Fakta Sepekan Ini
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Benarkah Amerika siapkan bom nuklir untuk halangi Putin datang KTT G20?
- Benarkah narkoba jenis baru masuk ke Indonesia?
- Fakta atau Hoaks, minum air dingin setiap hari membuat tubuh bisa terserang banyak penyakit?
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.
Ikuti kami di media sosial: