Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #182 Industri Hoaks Mengintai Centang Biru Berbayar Twitter

image-gnews
Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter
Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Pekan lalu, bos baru Twitter, Elon Musk, mengumumkan layanan langganan. Hanya dengan membayar USD 8 per bulan, para pengguna Twitter mendapatkan tanda centang biru verifikasi yang hampir sama dengan milik selebriti, tokoh publik, maupun jurnalis.

Skema bisnis baru ini memberi celah keuntungan bagi industri berita palsu. 

Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap berbagai klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini, aneka klaim yang beredar memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Artika Rachmi Farmita dari Tim Cek Fakta Tempo

Industri Hoaks Mengintai Centang Biru Berbayar Twitter

Kabar fitur centang verifikasi biru bagi pelanggan yang membayar, mengejutkan warganet. 

Awalnya, centang biru bisa diperoleh pengguna setelah melalui proses verifikasi. Kini, asalkan berlangganan Twitter Blue sebesar USD 8 per bulan, pengguna berbayar bisa mendapatkan lencana verifikasi yang persis sama dengan akun-akun terpercaya. Perbedaan bagaimana akun-akun itu memperoleh centangnya, baru terlihat jika kita mengklik tanda centang tersebut. 

Contoh keberadaan label centang abu-abu untuk menandakan sebuah akun di Twitter itu 'Official' atau 'Resmi' di luar akun yang berlangganan Twitter Blue atau centang biru. Foto : Twitter

Tak lama, sejumlah akun mengunggah berita palsu, terutama yang berkaitan dunia olahraga dan pop culture. Sejauh ini, hoaks palsu sebagian besar baru berputar pada cerita olahraga atau budaya pop.

Dikutip dari Mashable, orang-orang menyaru menjadi LeBron James yang menuntut ditukar dari tim Lakers, Adam Schefter yang seolah-olah mengutip ESPN yang memberitakan pelatih Las Vegas Raiders dipecat. Ada juga akun yang berpura-pura menjadi Nintendo yang memposting gambar Mario sedang membalik burung.

Para pakar media sosial memperingatkan bahwa pemberian centang biru bagi siapapun yang mau membayar, berisiko membiakkan lebih banyak penipuan dan disinformasi di Twitter.

Dilansir Insider, fitur baru ini rentan disalahgunakan oleh pengguna berbayar untuk membual di balik centang birunya. Kit Chapman dari Falmouth University's School of Communication di Inggris mengatakan, centang verifikasi berkaitan dengan kredibilitas, bukan kemampuan seseorang membayar.

“Ini dapat berdampak buruk dalam mengenali sumber yang dapat dipercaya dan bereputasi. Dengan memperluas centang verifikasi ke semua orang, akun palsu dapat dibuat: siapa pun dapat mengubah foto dan nama mereka menjadi, katakanlah, Elon Musk - bayangkan itu terjadi dengan stiker terverifikasi di sebelahnya. Harus ekstra hati-hati agar tidak tertipu oleh yang palsu,” tegasnya.

Alhasil, kini kita mulai perlu berhati-hati terhadap cuitan akun-akun centang biru. Belum tentu mereka kredibel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Bjorka kembali muncul. Kali ini dengan peretasan yang dilakukannya, membobol serta memperjual belikan lebih dari 44 juta data milik pengguna aplikasi MyPertamina. Bjorka seperti membuktikan ancaman yang pernah dilontarkan sebelumnya. Data terdiri dari, antara lain, nama lengkap, email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nomor telepon, alamat, juga besar penghasilan. Jumlah data terkompresi sebesar 6 GB, atau 30 GB jika tak dikompresi.

Akun Bjorka membobol data aplikasi MyPertamina. Foto: MyPertamina

Twitter sedang berjuang keras melawan misinformasi politik dan posting berbahaya lainnya di yang terunggah di platformnya. Hal ini terjadi setelah Elon Musk memecat sekitar setengah dari tenaga kerjanya hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu AS.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang sangat beragam, mulai dari isu politik, sosial dan kesehatan. Buka tautannya ke kanal Cek Fakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Telegram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

4 hari lalu

Ilustrasi perang sosial media. / Arsip Tempo: 170917986196,9867262
7 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Arus Deras Kampanye Negatif di Media Sosial

Kampanye negatif di media sosial semakin rawan saat pilkada.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

6 hari lalu

Faisal Basri. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Isi Puisi Terakhir Faisal Basri Sarat Kritik terhadap Pemerintah Berjudul Rumah Indonesia, Rumah Kita

Tak hanya aktif di X , Faisal Basri juga kerap menuangkan pemikirannya lewat blog pribadinya, faisalbasri.com . Simak puisi terakhirnya berikut ini.


X Dilarang di Brasil, Bluesky Untung

8 hari lalu

Kini muncul aplikasi BlueSky yang disebut sebagai saingan dari Twitter atau X. Berikut informasi soal aplikasi BlueSky hingga cara kerjanya. Foto: BlueSky
X Dilarang di Brasil, Bluesky Untung

Keputusan pengadilan Brasil melarang X menguntungkan pesaingnya, Bluesky


Cara Menghapus Jejak Digital di X

9 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Cara Menghapus Jejak Digital di X

Keberadaan jejak digital membuat orang-orang bisa dengan mudah menemukan informasi pribadi orang lain di internet.


9 Negara Ini Melarang Media Sosial X Beroperasi, Apa Alasannya?

10 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
9 Negara Ini Melarang Media Sosial X Beroperasi, Apa Alasannya?

Media sosial X dilarang di Brasil dan sejumlah negara lainnya. Berikut adalah alasannya.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

12 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


Diungkit Soal Cuitan-Cuitan Lamanya untuk Maju DKI 1, Ridwan Kamil: Dulu Saya Netizen Julid

16 hari lalu

Twitter Ridwan Kamil. X
Diungkit Soal Cuitan-Cuitan Lamanya untuk Maju DKI 1, Ridwan Kamil: Dulu Saya Netizen Julid

Ridwan Kamil melakukan klarifikasi atas kicauan-kicauan lamanya di Twitter tentang karakter orang Jakarta, yang tengah jadi sorotan.


Jadi Korban Penyalahgunaan AI, Jenna Ortega Pilih Hapus Akun Twitter

17 hari lalu

Jenna Ortega. Instagram.com/@jennaortega
Jadi Korban Penyalahgunaan AI, Jenna Ortega Pilih Hapus Akun Twitter

Jenna Ortega mengungkapkan alasannya menghapus akun Twitter adalah karena menjadi korban penyalahgunaan AI.


Cuitan Ridwan Kamil Sebut 'Dewan Penipu Rakyat' Kembali Ramai, Begini Cara Mencari Tweet Lama di X

18 hari lalu

Logo baru Twitter. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Cuitan Ridwan Kamil Sebut 'Dewan Penipu Rakyat' Kembali Ramai, Begini Cara Mencari Tweet Lama di X

Tweet lama Ridwan Kamil di media sosial X tentang DPR kembali ramai. Begini cara mencari tweet lama seseorang.