EKONOMI DAN BISNIS
26 Oktober 2022
Mimpi Swasembada Gula
Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden tentang Percepatan Swasembada Gula yang mengatur banyak hal, mulai dari rencana intensifikasi dan ekstensifikasi produksi, penyediaan lahan, hingga impor komoditas tersebut. Intinya adalah usaha mencapai swasembada gula.
Dalam bocoran draf Perpres tersebut ada sejumlah poin soal rencana produksi gula besar-besaran. Yang pertama adalah penyediaan lahan perkebunan tebu hingga 700 ribu hektare yang berasal dari lahan hutan. Skema alih fungsi lahan ini bermacam-macam, mulai dari pemanfaatan hutan tak produktif milik Perum Perhutani hingga melalui program perhutanan sosial yang digarap masyarakat.
Untuk intensifikasi produksi gula, Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengoperasikan Sugar Co. Ini adalah perusahaan yang membawahkan 36 pabrik gula milik negara yang sebelumnya berada di bawah kendali sejumlah BUMN. Sugar Co digadang-gadang sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. Kelak sahamnya bakal dilepas kepada investor.
Masalahnya, selain usaha swasembada gula, Peraturan Presiden itu juga mengatur soal pengaturan impor. Hak pengaturannya diserahkan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III yang kini bertindak sebagai perusahaan induk atau holding sektor perkebunan. Tidakkah ini akan memudahkan rente impor gula? Impor komoditas selalu jadi celah korupsi politik karena paling mudah mengakalinya.
Juga kemungkinan PTPN III terjerumus monopoli impor. Monopoli, deforestasi, akan jadi tantangan besar dalam swasembada gula. Haruskah kita terus bernafsu menggapai swasembada dalam mata rantai pasar global? Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Mimpi Merdeka Impor Gula
Ancaman monopoli dan deforestasi dalam program prioritas swasembada gula.
Tanda Tanya Swasembada Gula
Argumen pengusaha keberatan dengan pengaturan swasembada gula.
Tebang Hutan Tanam Tebu
Seberapa luas hutan akan dikonversi menjadi perkebunan dalam program swasembada gula?
OPINI
Lagu Lama Swasembada Gula
Di era globalisasi, masihkah swasembada komoditas relevan? Benarkah ketahanan pangan selalu diartikan memenuhi kebutuhan secara mandiri?
SINYAL PASAR
Belajar dari Kesalahan Liz Truss
Perdana Menteri Inggris ini mundur karena gagal menjalankan kebijakan ekonomi menahan krisis Britania. Penggantinya Rishi Sunak, keturunan India pertama yang memimpin negara bekas penjajahnya.