TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 131 Aremania—sebutan untuk pendukung klub sepak bola Arema FC—tewas di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Mereka meninggal karena berdesakan dan sesak napas akibat ditembak gas air mata oleh polisi dan tentara yang beringas usai laga melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 malam.
Sepekan setelah itu, tak ada ofisial, pejabat polisi, hingga pejabat PSSI yang sukarela mundur dari jabatan mereka. Presiden Joko Widodo malah bersyukur Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tak memberikan sanksi kepada Indonesia. Ada enam tersangka setelah tim independent turun menyelidiki pembunuhan itu.
Kami sepakat menyebut kematian itu sebagai pembantaian. Tak ada alasan logis bagi polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa bertubi-tubi ke arah tribun penonton. Dalih polisi mencegah penonton turun ke lapangan tak bisa diterima. Untuk apa? Di sana hanya ada penonton Arema, pemain Persebaya sudah masuk ruang ganti. Tak ada sasaran kemarahan Aremania di lapangan.
Apalagi di tribun penonton tak membuat onar. Tapi mengapa polisi dan tentara begitu beringas menghajar siapa saja yang melintas ke depan mereka? Tembakan gas air mata membuat penonton panik dan berebut menuju pintu keluar, yang terkunci.
Masih banyak fakta yang kami temukan selama sepekan berada di Malang. Kami menurunkan tiga tim untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di Kanjuruhan malam itu. Kami ingin mencari tahu apakah polisi punya pengetahuan dan standar menangani penonton sepak bola.
Kami bisa mengurutkan siapa saja yang bersalah dengan merujuk pada fakta-fakta. Jika polisi atau tim investigasi tak menemukannya, kami bantu perjelas dengan konteks di lapangan. Selamat membaca. Tak ada sepak bola seharga nyawa.
Mustafa Silalahi
Redaktur Utama
Tembakan Maut Gas Air Mata
Bagaimana polisi lalai di Stadion Kanjuruhan? Beberapa fakta yang kami temukan.
Bingkai Retak Angga
Kisah penonton remaja yang tewas karena terinjak di pintu keluar. Juga kesaksian mereka yang menolong korban meregang nyawa.
Disinformasi Setelah Pembantaian
Masih saja ada yang coba memutarbalikkan fakta pembantaian Kanjuruhan. Banyak yang mengambinghitamkan penonton.
Lolos Sanksi FIFA
Mengapa FIFA tak memberi sanksi? Bagaimana lobi-lobi pemerintah Indonesia?
Mencegah Invasi Penonton
Bagaimana polisi menangani penonton sepak bola di luar negeri?
Wawancara Ketua PSSI
Mengapa ia tak mau mundur dan menyalahkan orang lain?
EDITORIAL
Pembantaian Kanjuruhan
Apa bukti-bukti kelalaian polisi?
POLITIK
Kejar Tayang Deklarasi Anies Baswedan
Mengapa NasDem buru-buru mengumumkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan calon presiden 2024? Siapa wakilnya?
https://majalah.tempo.co/read/nasional/167131/di-balik-deklarasi-cepat-anies-baswedan-calon-presiden-partai-nasdem
Calon Wakil Presiden Anies
Siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan?
Rem Blong Formula E
Benarkah Anies Baswedan terlibat korupsi Formula E?
Wawancara Anies Baswedan
Bagaimana ia menangkis kesan sebagai “bapak politik identitas”?
OPINI
Dampak Pencalonan Anies Baswedan
Apa saja dampak jika Anies jadi calon presiden 2024?
KOLOM
Peran Negara dalam Pelindungan Data