POLITIK DAN HUKUM
20 September 2022
Karpet Merah Puan Maharani
Belakangan kita menyaksikan para bakal calon presiden bermanuver menaikkan popularitas dan penjajakan koalisi. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada 4 September 2022. Dua pekan sebelumnya, Ketua Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Manuver Puan, mendapat restu dari ibunya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Gerakan Puan sekaligus mengindikasikan mulai menipisnya peluang Gubernur Jawa Tengah diusung partai banteng menjadi calon presiden, meski popularitasnya lebih tinggi ketimbang Puan.
Petinggi PDIP bahkan pernah menggelar “sidang” untuk mempertanyakan manuver Ganjar, baik sebagai Gubernur Jawa Tengah maupun sebagai politikus PDI Perjuangan. Terakhir adalah rapat kader PDIP memenangi pemilu di Semarang. Puan Maharani dengan sengaja tak mengundang Ganjar ke acara itu.
Pergerakan Puan disokong oleh orang-orang dekatnya. Terutama, para anggota DPR yang mendukungnya. Membentuk tim khusus bernama dewan kolonel, mereka mempersiapkan jalan bagi Puan untuk bertemu dengan ketua-ketua umum partai dan berkunjung ke berbagai daerah. Tim pendukung Puan juga berupaya menaikkan elektabilitas dengan membuat konten di media sosial.
Pada edisi kali ini, kami juga menurunkan laporan soal kebocoran data yang kian marak terjadi. Kami mewawancarai Strovian, pembobol dokumen milik Badan Intelijen Negara (BIN). Dengan gamblang ia menjelaskan bagaimana dengan mudah meretas dan menyedot dokumen BIN. Peretasan oleh Strovian, yang juga dilakukan hacker Bjorka, menunjukkan betapa lemahnya perlindungan data di negeri ini.
Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
----------
LAPORAN UTAMA
Selendang Merah Anak Mega
Ganjar Pranowo disebut menyadari bahwa peluangnya maju sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan menipis. Nasibnya berbanding terbalik dengan Puan Maharani.
Putri Mahkota di Kawasan Prostitusi
Karier politik Puan Maharani terbilang moncer. Pernah masuk kawasan prostitusi dan panti kusta untuk berkampanye.
Dewan Kolonel dari Senayan
Petinggi dan legislator PDIP menjadi tumpuan Puan untuk menaikkan elektabilitas. Siapa saja mereka dan apa saja manuvernya?
OPINI
Darah Biru di Partai Merah
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan agaknya kini bukan lagi menjadi partai wong cilik, melainkan lebih elitis. Lemah dalam regenerasi kepemimpinan.
Gelagapan Memburu Bjorka
Peretas Bjorka tak kunjung ditangkap oleh polisi. Diduga tak beroperasi sendirian.
Strovian: Keamanan Data BIN Lemah
Wawancara Tempo dengan pemilik akun Strovian, peretas dokumen Badan Intelijen Negara. Strovian mematahkan klaim BIN bahwa dokumen mereka terenkripsi.
OPINI
Saatnya Menggugat Kebocoran Data
Kebocoran data tak henti terjadi. Bukti ketidakberdayaan pemerintah dalam mengamankan data.
-----
HUKUM
Pukulan Maut Santri Senior
Albar Mahdi tewas setelah disiksa kakak kelasnya di pesantren Gontor karena perkara sepele. Pengelola pesantren berupaya menutupi kematiannya, bahkan kepada orang tua Albar.
Banyak Cara Mendisiplinkan Santri
Wawancara Tempo dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ia menurunkan tim investigasi untuk mengusut kekerasan di pesantren Gontor.
OPINI
Kekerasan Berulang di Pondok Santri
Meninggalnya Albar Mahdi menambah panjang kasus kekerasan di pondok pesantren. Saatnya menciptakan sistem pengawasan pesantren.
Suap Izin Hotel Sampai Jauh
Bekas Wali Kota Yogyakarta mendulang untung dengan menerbitkan izin mendirikan hotel. Bagaimana modusnya?