TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada yang tak mengenal Sapardi Djoko Damono. Ia guru besar sastra Indonesia Universitas Indonesia. Ia penyair besar Indonesia, yang sajak-sajaknya mempengaruhi sajak-sajak penyair generasi berikutnya. Pada Sapardi, kata yang sederhana begitu bertenaga.
Sajak “Aku Ingin” itu acap menghias kartu-kartu undangan. Beberapa keliru menuliskan bahwa syair itu dari Khalil Gibran. Mungkin karena cara ucapnya yang sederhana tentang cinta. “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kayu kepada api yang menjadikannya tiada”.
Jejak-jejak Sapardi sebagai penyair itu terekam dalam pameran arsip Tribute to Master Urban: Sapardi Djoko Damono dan Wagiono Sunarto. Wagiono adalah seniman grafis yang menjadi pelopor animasi Indonesia dan menjabat Rektor Institut Kesenian Jakarta 2009-2016. Keduanya telah meninggal. Sapardi wafat 19 Juli 2020, Wagiono 13 Januari 2022.
Karya dua seniman besar dalam dua genre kesenian itu berpengaruh di dunianya masing-masing terhadap perkembangan-perkembangan seni di Indonesia kemudian hari. Tak hanya dalam karya, pengaruh mereka tertuang dalam artikel-artikel kritik. Karya-karya original mereka bisa Anda saksikan di Taman Ismail Marzuki.
Selamat menonton dan membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SENI
Yang Tak Lekang
Sapardi Djoko Damono dan Wagiono Sunarto dua seniman besar yang berpengaruh. Jejak mereka dalam pameran arsip.
Musik Unik Rani Jambak
Rani Jambak, seniman Minang, membuat komposisi musik yang terinspirasi dari kelangkaan kincir air. Bagaimana?
WAWANCARA
Joko Anwar
Menurut dia, industri film akan bergairah kembali. Dimulai dari kebangkitan film horror
URBAN
Modifikasi Mobil Mainan
Tren modifikasi tak hanya terjadi pada mobil beneran, juga mobil mainan. Harganya jutaan. Hobi unik yang mahal.