TEMPO.CO, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk bersiap memasuki babak baru. Tahun ini, perusahaan tambang nikel asal Brazil ini akan kembali menjual saham sebagai bagian dari syarat peralihan konsesi dari Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Setelah memegang konsesi selama 54 tahun, Vale harus melepas mayoritas sahamnya pada entitas domestik.
Bagi Vale, divestasi ini menjadi yang ketiga kali. Pada 1990, Vale yang saat itu bernama PT International Nickel Indonesia (INCO) melepas 20 persen melalui penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta. Divestasi kedua pada 2019, sebanyak 20 persen sahamnya kepada MIND ID, induk badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan.
Dalam Undang-Undang Mineral dan Batu bara yang terbit pada 2020, entitas tambang asing harus melepas 51 persen saham kepada pihak lokal. Artinya Vale masih harus melepas 11 persen sahamnya untuk memenuhi syarat itu. Akan jatuh kepada siapa Vale yang menggiurkan kali ini? Nikel ini jadi komoditas baru yang menjanjikan seiring mitigasi krisis iklim.
Pemerintah akan kembali menugaskan MIND ID membeli saham Vale. Ini sejalan dengan ketentuan yang memprioritaskan hasil divestasi untuk BUMN, disusul oleh perusahaan milik pemerintah daerah, baru kemudian perusahaan swasta. DPR langsung menyoal kemampuan MIND ID. Alasannya pembelian saham 2019 saja minim kontribusi kepada negara. DPR bahkan meminta audit investigasi.
Jika DPR berhasil mengganjal MIND ID membeli saham Vale, hak divestasi akan jatuh kepada perusahaan daerah. Seperti divestasi saham Newmont dulu, pemerintah daerah rawan ditunggangi penumpang gelap, yakni pengusaha yang nebeng dalam manuver politikus. Apalagi, DPR sudah menyoal konsesi nikel Vale yang tak tergarap. Jika area Vale diciutkan, kesempatan bagi siapa saja menadahnya—yang selama ini juga sudah rebutan sehingga izin tambang baru menindih izin tambang lama yang dikuasai Vale.
Nikel memang menggiurkan. Kami menyajikan potensi nikel di konsesi Vale sehingga saham perusahaan ini menjadi rebutan banyak pihak. Jika Elon Musk, orang terkaya di dunia pemilik mobil listrik Tesla, jadi berinvestasi di sini, tambang nikel Indonesia akan kian jadi primadona.
Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Bersiap Merebut Saham Vale
Meski secara aturan perusahaan negara yang paling punya hak membeli saham entitas perusahaan asing yang mengeruk sumber daya alam Indonesia, dengan manuver politik peluangnya bisa siapa saja. Siapa paling berpeluang?
Demi Mendongkrak Produksi Tiga Kali Lipat
Sebelum divestasi saham, Vale Indonesia coba mendongkrak produksi nikel hingga tiga kali lipat. Supaya harga saham makin mahal.
OPINI
Menangkal Penunggang Gelap Divestasi Vale
Pemerintah harus mementingkan negara dalam divestasi ini. Divestasi Newmont mesti jadi pelajaran.
SINYAL PASAR
Inflasi Komoditas
Setelah untung besar dari kenaikan harga komoditas yang membuat neraca perdagangan Indonesia positif, harga komoditas kini jadi pemicu inflasi. Bagaimana mengendalikannya?