EKONOMI DAN BISNIS
13 Juli 2022
Setelah Garuda Terbang Lagi
Lepas dari jerat kepailitan, Garuda Indonesia bersiap mengepakkan sayap. Manajemen maskapai penerbangan pelat merah ini mulai menyusun skenario operasi yang baru untuk memulihkan bisnisnya yang terpuruk.
Pemerintah pun memberikan suntikan modal segar untuk Garuda. Dana Rp 7,5 triliun segera mengucur dalam skema penyertaan modal negara. Suntikan modal lainnya akan masuk melalui penerbitan saham baru atau right issue, dengan konsekuensi saham pemerintah dan pemegang saham lama bakal menciut.
Skenario-skenario ini dirancang setelah Garuda dalam berdamai dengan kreditur melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dengan menanggung utang US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 146 triliun, Garuda harus jungkir-balik. Mulai dari mencari sumber bisnis baru, memangkas rute-rute yang tidak efisien, hingga menegosiasikan ulang sewa pesawat yang terlalu mahal. Belum lagi penghematan biaya operasi dengan memangkas beban karyawan dan pengeluaran lain.
Di luar itu, pemerintah berupaya menggandeng mitra baru untuk Garuda. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir melobi sejumlah maskapai penerbangan asing untuk menjadi investor baru atau mitra strategis Garuda. Iming-imingnya adalah peluang memakai di rute penerbangan domestik yang padat dan menguntungkan.
Selain itu ada pula rencana operasi Pelita Air Service, maskapai penerbangan anak usaha Pertamina, yang tadinya disiapkan sebagai pengganti Garuda, jika bangkrut. Bagaimana Garuda dan anak usahanya, Citilink Indonesia, bersaing dengan Pelita Air serta pemain lain di rute penerbangan domestik?
Di luar cerita megap-megap maskapai penerbangan pelat merah, kami juga menuliskan kisah Holywings, restoran dan tempat hiburan yang dalam beberapa tahun ini populer di kalangan anak muda urban. Di tengah gelombang protes dan penutupan paksa akibat promosi minuman keras yang dianggap menghina agama, Holywings bangkit dengan gerai baru di Pulau Dewata.
Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Utang Ditebang, Garuda Terbang
Pelbagai cara agar Garuda bisa terbang lagi. Akankah berkelanjutan?
Sedia Pelita untuk Konsumen Muda
Pelita Air disiapkan menggantikan Garuda. Kini ia jadi pesaingnya.
Wawancara Direktur Utama Garuda
Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan seputar usaha menyambung nyawa Garuda.
OPINI
Garuda dan Nasionalisme Berbiaya Tinggi
Mengapa kita mati-matian mempertahankan Garuda? Setelah sehat, lebih baik jual saja.
BISNIS
“Sayap Suci” Berekspansi Hingga Bali
Holywings ekspansi ke Bali dengan gerai lebih besar setelah ditutup di mana-mana.
SINYAL PASAR
Ancaman Bahaya Pukulan Ganda
Dulu kita mengejar agar surplus perdagangan. Kini surplus perdagangan malah membahayakan ekonomi. Mengapa?