Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Is Khilafatul Muslimin Dangerous?

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - This is the question that emerged when Jakarta police arrested a number of leaders of Khilafatul Muslimin. Perhaps the name is new to you, but it turns out that the police have been monitoring the organization for a long time. It was established in 1997 by people linked with Darul Islam, a group that aimed to establish the Islamic State of Indonesia (NII).

 The NII is an old organization. It emerged before Indonesia’s independence founded by Sekar Maridjan Kartosuwiryo. Kartosuwiryo wanted Indonesia to be based on Islamic sharia law. His aim was stymied by the wishes of Indonesia’s other founders, and as a result Kartosuwiryo was deemed subversive and was sentenced to death.

However, the idea never really died. Its adherents branched out to many movements and organizations. They include Abdullah Sungkar and Abu Bakar Baasyir, but many NII followers subsequently accepted Pancasila as the state ideology of Indonesia. Abdul Qadir Hasan Baraja remained active and established Khilafatul Muslimin in Lampung.

He was jailed twice for terrorism offences and was the subject of a profile written by Busyro Muqoddas, former deputy chair of the Corruption Eradication Commission and a lecturer at the Indonesia Islamic University. In his book The Intelligence Regime Hegemony, published in 2011, Busyro wrote about Baraja’s life up the time he founded Khilafatul Muslimin.

Baraja claims to be a caliph, the highest leader for Muslims. But activists and researchers of Islamist movements say he is hallucinating. For example, he once sent a letter to ISIS leader Al Baghdadi asking for the latter’s pledge of allegiance. Therefore, the danger that Khilafatul Muslimin is relevant such that the police accused him of sedition after a video of a motorbike convoy—a routine activity by followers of the organization—went viral on social media. Why have the police only just arrested him now after monitoring him for so long?

 To answer that question, we paid visits to Khilafatul Muslimin branches in South Lampung; Bekasi, West Java; Brebes, Central Java and Bima Regency, West Nusa Tenggara. In these regions, Khilafatul Muslimin has established Islamic schools. They have produced their own curriculum that is different from that of other schools. Funding is from donations from supporters.

Do they have enough ammunition to replace the complex system of governance with a caliphate? We report on that in this edition. Enjoy the magazine.

Mustafa Silalahi

Main Editor

A Caliph between Two Caliphates

What evidence do the police have that Khilafatul Muslimin leader Abdul Qadir Hasan Baraja is planning to commit treason?

Who is Abdul Qadir Hasan Baraja?

He studied at the Gontor Islamic Boarding School. He was a member of the NII armed forces and Commando Jihad. Which faction is he from?

Interview with Khilafatul Muslimin Secretary Abdul Aziz

What does he say about the Islamic caliphate and the way the organization plans to replace the Pancasila ideology?

Khilafatul Muslimin’s Funding

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The police seized Rp2 billion from the Khilafatul Muslimin headquarters. How is the organization funded?

OPINION

The Wrong Way to Deal with a Caliph

If terrorism becomes a political game, what are the consequences for Indonesia?

NATIONAL

Teaming up for Regional Thrones

The central government has appointed acting regional heads to replace those who have finished their terms before the simultaneous 2024 elections. The parties and those in power are squabbling over posts.

 Tug-of-War against Jakarta

The appointment of acting regional heads has been opposed by governors. Why is the central government ignoring administrative procedures?

OPINION

Appointment behind Closed Doors

A suggestion for the appointment of acting regional heads without making a fuss.

OPINION

Class Bias in Borobodur Temple

Using high ticket prices to limit visitors to Borobodur is a policy based on class bias. What should happen?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersangka Khilafatul Muslimin Diserahkan ke Kejari, BNPT: Ideologi Disebarkan Berkedok Dakwah

3 Oktober 2022

Personel Korps Brimob melakukan pengamanan tersangka mantan pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja (tengah) menuju mobil tahanan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 3 Oktober 2022. Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyerahkan 10 tersangka dan barang bukti terkait kasus organisasi Khilafatul Muslimin kepada Kejaksaan Negeri Kota Bekasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tersangka Khilafatul Muslimin Diserahkan ke Kejari, BNPT: Ideologi Disebarkan Berkedok Dakwah

Polda Metro Jaya menyerahkan tersangka Khilafatul Muslimin ke Kejaksaan Negeri Kota Bekasi pada Senin, 3 Oktober 2022.


Polda Metro Jaya Temukan Rp 2,3 Miliar di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin Lampung

11 Agustus 2022

Sejumlah anggota Khilafatul Muslimin saat mendekrlarasikan diri mengakui NKRI, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 20 Juni 2022. Deklarasi itu dihadiri Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan jajaran serta Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Rama Samtama Putra. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Polda Metro Jaya Temukan Rp 2,3 Miliar di Kantor Pusat Khilafatul Muslimin Lampung

Polda Metro Jaya menemukan uang Rp 2,3 miliar dari brankas di kantor pusat Khilafatul Muslimin Lampung yang disita pada Juni 2022.


Kasus Khilafatul Muslimin di Jateng Siap Disidangkan

2 Agustus 2022

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi (kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan keterangan dalam konferensi pers kasus percobaan pembunuhan berencana istri anggota TNI AD, di Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Juli 2022. Tim Resmob Polrestabes Semarang berhasil menangkap lima tersangka beserta sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kasus Khilafatul Muslimin di Jateng Siap Disidangkan

Enam pengurus Khilafatul Muslimin diduga menyebarkan isu yang menyebabkan perpecahan. Kasus ini mencuat setelah rekaman vidio aksi konvoi


12 Jamaah Khilafatul Muslimin Keluar dari Organisasi dan Berikrar Setia NKRI

24 Juni 2022

Sebanyak 12 jamaah Khilafatul Muslimin membacakan ikrar setia terhadap NKRI dan Pancasila di Majalengka, Jawa Barat, Kamis 23 Juni 2022. ANTARA/HO-Humas Polres Majalengka
12 Jamaah Khilafatul Muslimin Keluar dari Organisasi dan Berikrar Setia NKRI

12 jamaah Khilafatul Muslimin Majalengka menggelar ikrar keluar dari organisasi dan menyatakan setia dengan NKRI serta Pancasila tanpa ada paksaan.


Anggotanya Deklarasi Setia NKRI, Khilafatul Muslimin Tetap Dinyatakan Terlarang

22 Juni 2022

Sejumlah anggota Khilafatul Muslimin saat mendekrlarasikan diri mengakui NKRI, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 20 Juni 2022. Khilafatul Muslimin wilayah Bekasi Raya juga bertekad menyelenggarakan pengelolaan pondok pesantren dan pendidikan yang berada di dalam yayasan Khilafatul Muslimin dengan menjunjung tinggi prinsip kebinekaan, toleransi beragama, dan menolak radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Anggotanya Deklarasi Setia NKRI, Khilafatul Muslimin Tetap Dinyatakan Terlarang

Polda Metro menyatakan kegiatan sekolah dan pesantren Khilafatul Muslimin dilarang. Demikian pula penggunaan atributnya. Deklarasi setia NKRI.


Polda Metro Jaya Apresiasi Khilafatul Muslimin Bekasi Deklarasi Setia Pancasila

22 Juni 2022

Sejumlah anggota Khilafatul Muslimin saat mendekrlarasikan diri mengakui NKRI, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Polda Metro Jaya Apresiasi Khilafatul Muslimin Bekasi Deklarasi Setia Pancasila

Deklarasi tersebut menandakan kesadaran para korban Khilafatul Muslimin di Bekasi bahwa pemahamannya selama ini salah.


Nasib Anak-anak yang Bersekolah di Khilafatul Muslimin, BNPT: Jadi Urusan Negara

20 Juni 2022

Sejumlah pengurus pesantren usai melepaskan papan nama pendidikan Khilafatul Muslimin di Pekayon, Bekasi, Kamis, 16 Juni 2022. Menurut keterangan pengurus pesantren, kegiatan pendidikan ditutup sementara usai rapat dengan pihak Kelurahan dan banyaknya penolakan warga. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Nasib Anak-anak yang Bersekolah di Khilafatul Muslimin, BNPT: Jadi Urusan Negara

Kepala BNPT Boy Rafli Anwar mengatakan pihaknya tengah mengupayakan adanya konseling untuk anak yang bersekolah di lembaga Khilafatul Muslimin.


Kapolda Metro Jaya Sebut Khilafatul Muslimin Lakukan Hidden Crimes, Apa Artinya?

19 Juni 2022

Dua orang tokoh Khilafatul Muslimin saat tiba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Ahad, 12 Juni 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis'
Kapolda Metro Jaya Sebut Khilafatul Muslimin Lakukan Hidden Crimes, Apa Artinya?

Menurut Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, kegiatan yang dilakukan ormas Khilafatul Muslimin termasuk hidden crime. Apakah artinya?


Endus Sumber Dana Khilafatul Muslimin dari Luar Negeri, Polisi Gandeng PPATK

19 Juni 2022

Sejumlah santri Khilafatul Muslimin bersiap menaiki bus untuk pulang di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 16 Juni 2022. Pengurus pesantren memulangkan semua santri karena pendidikan ditutup sementara. ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Endus Sumber Dana Khilafatul Muslimin dari Luar Negeri, Polisi Gandeng PPATK

Hengki Haryadi mengatakan pihaknya sedang menyelidiki sumber dana dari kelompok Khilafatul Muslimin yang terendus dari luar negeri.


21 Rekening Khilafatul Muslimin Dibekukan, Polisi: Kami Sedang Selidiki

19 Juni 2022

Sejumlah pengurus pesantren usai melepaskan papan nama pendidikan Khilafatul Muslimin di Pekayon, Bekasi, Kamis, 16 Juni 2022. ANTARA/Fakhri Hermansyah
21 Rekening Khilafatul Muslimin Dibekukan, Polisi: Kami Sedang Selidiki

Hengki Haryadi mengatakan pihaknya belum bisa menungkap jumlah duit yang ada di 21 rekening Khilafatul Muslimin yang dibekukan.