TEMPO.CO, Jakarta - Seharusnya Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 sudah terbentuk. Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar sebagai pemimpin baru. Tapi mereka gagal dilantik. Ada aturan yang diterabas. Tapi ini lebih dari sekadar urusan administrasi, lembaga pengawas industri keuangan ini bisa kehilangan legitimasi.
Segalanya bermula dari percepatan seleksi Dewan Komisioner OJK. Pada dua periode sebelumnya, seleksi hingga penetapan dewan komisioner terpilih dirancang agar selesai pada bulan Juli, bertepatan dengan habisnya masa jabatan pengurus lama. Penyesuaian ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, yang menyebut dewan komisioner tidak bisa diberhentikan sebelum masa kerjanya berakhir.
Pada pemilihan kali ini, pemerintah dan DPR mempercepat prosesnya, dari seleksi hingga uji kepatutan dan kelayakan. Walhasil dewan komisioner baru sudah terpilih dan ditetapkan pada akhir April, dua bulan sebelum masa kerja pejabat lama berakhir. Kian kisruh karena Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) ihwal penetapan pimpinan baru OJK.
Kericuhan ini tak lepas dari kekecewaan pemerintah dan DPR atas kinerja Dewan Komisioner OJK 2017-2022 yang dianggap tak tegas mengawasi pelaku industri keuangan. Kelemahan OJK ini kemudian terlihat pada kasus-kasus besar seperti penyelewengan investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan pinjaman online ilegal.
Dalam edisi kali ini kami juga menulis tentang proses seleksi direksi baru Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sedang digelar OJK. Di sini, independensi OJK pun menjadi pertanyaan karena diduga ada upaya dari pejabat negara untuk memenangkan salah satu kandidat direksi. Persoalan-persoalan ini bakal berdampak besar pada industri keuangan, yang perannya sangat penting pada perekonomian.
Selamat membaca
Fery Firmansyah
Redaktur Utama
Tergesa Mengganti Pejabat Lama
Pergantian Dewan Komisioner OJK kisruh. Akibat pemerintah geregetan?
https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/166117/mengapa-pergantian-dewan-komisioner-ojk-kisruh
Berebut Kursi BEI
Empat paket calon direksi Bursa Efek Indonesia berebut dukungan. Ada yang didukung menteri. Siapa?
OPINI
Suka-Suka Mengintervensi OJK
Mengapa pemerintah masih cawe-cawe dalam pergantian Dewan Komisioner OJK? Kecewa boleh, tapi jangan menabrak aturan.
SINYAL PASAR
Saatnya Swasta Berjaya
Investor meninggalkan obligasi pemerintah karena kebijakan ekonomi makro yang tak hati-hati. Pemerintah menghadapi risiko lain akibat jor-joran subsidi. Apa dampaknya?