TEMPO.CO, Jakarta -Seiring waktu, jumlah pengungsi dan pencari suaka di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, semakin bertambah. Hingga awal tahun lalu, jumlah mereka 1.690 orang. Sebagian besar dari negara konflik seperti Afganistan dan negara-negara Timur Tengah. Nasib mereka terkatung-katung karena tak kunjung mendapat suaka dari negara tujuan.
Mereka hidup dengan mengandalkan bantuan dari United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR)—Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi dan bantuan organisasi lain, hingga masyarakat. Ada pula yang masih mengandalkan kiriman uang dari sanak-famili di negara asal.
Pada pertengahan Maret 2022, Bupati Bogor Ade Yasin—kini berada di penjara karena diduga menyuap auditor BPK agar laporan keuangan 2021 tak ada catatan—secara terang-terangan menganggap keberadaan para pengungsi mengusik pariwisata setempat.
Di luar soal pariwisata, Indonesia juga hanya jadi negara antara sebelum para pengungsi ini mendapat suaka dari negara tujuan. Soalnya, Indonesia belum meratifikasi ketentuan menjadi negara penerima pengungsi politik. Karena itu aktivitas mereka terus mendapat pengawasan dari aparatur.
Selain kisah para pengungsi di Puncak, rubrik Hukum dan Kriminalitas menurunkan cerita tentang Amaq Santi alias Murtede. Laki-laki 34 tahun asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, ini seorang petani tembakau yang menjadi tersangka karena membunuh dua begal yang berupaya menganiaya dan merampas sepeda motornya.
Murtede hanya membela diri dan pembegalan ketika hendak mengantar makanan untuk instrinya yang dirawat di rumah sakit. Belakangan, polisi menerbitkan surat perintah pemberhentian penyelidikan Murtede. Bagaimana bisa polisi punya logika seaneh itu?
Rubrik Nasional edisi pekan ini menurunkan soal kejanggalan kerja sama pengelolaan aset Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Proyek ini disorot karena dianggap lebih menguntungkan perusahaan di luar kampus. Apakah ada unsur kerugian negara?
Selamat membaca dalam suasana masih Lebaran.
Mustafa Silalahi
Redaktur Utama
Pengungsi Negara Perang
Bagaimana nasib para pengungsi negara perang di Indonesia? Mereka sedang mencari suaka ke Australia.
Menangani Pencari Suaka
Bagaimana sebaiknya Indonesia menyelesaikan para pencari suaka politik.
Ilmu Kebal
Seorang petani menjadi tersangka pembunuhan. Ia membunuh dua begal yang hendak merampoknya.
Pengelolaan Aset Unesa
Kerja sama mengelola aset Universitas Negeri Surabaya dengan pihak luar mengandung tanda tanya. Berpotensi merugikan negara.