Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

#CekFakta 154 TikTok Jadi Platform dengan Video Palsu Perang Ukraina Terbanyak

image-gnews
Ilustrasi Tiktok
Ilustrasi Tiktok
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh NewsGuard menemukan bahwa video palsu dan menyesatkan berkembang biak dengan mudah di aplikasi TikTok. Tak seperti platform media jejaring sosial lainnya, TikTok dinilai masih tertinggal dalam mengantisipasi penyebaran konten misinformasi. Sehingga TiktTok menjadi platform dengan video palsu terbanyak terkait perang di Ukraina.

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah klaim di kanal Cek Fakta Tempo. Pekan ini klaim yang beredar lebih beragam. Namun, masih didominasi oleh klaim seputar kebijakan politik Rusia dan coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

TikTok Jadi Platform dengan Video Palsu Perang Ukraona Terbanyak

TikTok menjadi platform yang paling banyak memiliki video palsu atau hoaks terkait perang di Ukraina. Dalam penelitian yang dilakukan NewsGuard, dalam aplikasi dengan pengguna lebih dari 1 miliar itu, pengguna baru mendapat rekomendasi konten palsu tentang Ukraina hanya dalam 40 menit pertama setelah bergabung.

Kebanyakan video-video palsu itu menggunakan video lama atau video latihan militer yang ditambahkan audio palsu yang dramatis. Video streaming game dan audio palsu ledakan besar atau baku tembak yang tak terkait juga banyak ditemukan dengan klaim perang di Ukraina.

Dari hasil penelusuran BBC, salah satu akun bahkan telah ditonton 30 juta kali pada pertengahan Maret 2022. Audio palsu suara tembakan juga populer, hingga muncul di lebih dari 13 ribu video.

“Sepertinya banyak streaming langsung menakutkan yang berulang kemungkinan dibuat dengan harapan menghasilkan uang melalui sistem pemberian hadiah TikTok,” kata Abbie Richards, peneliti independen yang membuat video dengan fokus pada bahaya misinformasi.

Sebagian besar streaming langsung palsu dapat dengan mudah ditemukan di bawah tagar populer seperti #Ukraine atau #UkraineWar. “Isinya dimaksudkan untuk berbaur dengan semua informasi lain yang tersedia tentang topik tersebut,” kata Richards.

Meski tertinggal dari platform media sosial lainnya, TikTok tidak tinggal diam, mereka tengah berupaya membendung aliran informasi yang menyesatkan tersebut. TikTok diketahui juga berkolaborasi dengan pemeriksa fakta independen dalam skala kecil. Namun, TikTok tidak melabeli video-video sesatnya.

Adapun Facebook, Instagram dan Twitter sudah sejak lama memiliki kebijakan memberi label video palsu atau menyesatkan terhadap sesuatu yang viral. Termasuk perang di Ukraina.

Juru bicara TikTok mengatakan, pihaknya terus berupaya menanggapi menghapus informasi yang salah dan berbahaya. “Untuk mendukung upaya kami membantu menjaga TikTok tetap aman dan otentik, kami telah menambahkan lebih banyak sumber daya untuk moderasi dan pengecekan fakta kami untuk konten dalam bahasa Rusia dan Ukraina, termasuk pakar bahasa lokal dan kemitraan dengan organisasi pengecekan fakta independen,” katanya.

Riset Penulisan Cek Fakta

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan jaringan Cek Fakta yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) sedang melaksanakan riset penulisan Cek Fakta bekerjasama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Riset ini dilakukan dengan, salah satunya, mengadakan survei.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang akurat serta input dari publik terkait dengan produk Cek Fakta, dari aspek format dan model distribusi. Hasil survei ini akan digunakan sebagai masukan perbaikan produk Cek Fakta agar publik membaca produk-produk cek fakta yang dihasilkan media jaringan Cek Fakta sebagai referensi melawan dis/misinformasi yang beredar di masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda bisa berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut: Survei CekFakta

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Twitter Setujui Tawaran Akuisisi Elon Musk Rp 635 Triliun. Kesepakatan itu, menunggu persetujuan pemegang saham dan diperkirakan akan ditutup akhir tahun ini, datang hanya 10 hari setelah dewan Twitter menyetujui pil racun untuk mencegah pengambilalihan yang tidak bersahabat sebagai tanggapan atas upaya Musk untuk membeli perusahaan.

Korea Utara Menargetkan Jurnalis dengan Malware GOLDBACKDOOR. Sebuah laporan menyebutkan kini jurnalis yang meliput Korea Utara menjadi target serangan malware dengan tujuan akhir menyebarkan pintu belakang pada sistem Windows yang terinfeksi. Penyusupan dengan cara spear phising disebut merupakan karya Ricochet Chollima, yang mengakibatkan penyebaran jenis malware baru yang dinamakan GOLDBACKDOOR, sebuah artefak yang berbagi tumpang tindih teknis dengan malware lain bernama BLUELIGHT, yang sebelumnya telah ditautkan ke grup.

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider

Banyak Penipuan Menargetkan MetaMask, aplikasi dompet kripto populer. Metamask menjadi sasaran empuk karena adanya cacat desain pada iOS. Penipuan phishing yang melibatkan panggilan yang tampaknya berasal dari Apple dapat menguras dompet MetaMask melalui pengaturan default yang lemah pengamanannya. 

Perusahaan teknologi Jepang Panasonic mengungkapkan pihaknya menjadi korban dari “serangan siber yang ditargetkan” pada kantor cabangnya di Kanada. Menurut grup analisis malware VX Underground, grup ransomware Conti mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok tersebut mengklaim telah mencuri 2,8 gigabyte data dari Panasonic Kanada. Serangan yang terjadi pada Februari adalah serangan kedua yang menghancurkan perusahaan tersebut dalam waktu enam bulan. Pada November 2021, Panasonic Jepang mengungkapkan bahwa pihak ketiga telah melanggar jaringannya dan mengakses file di servernya.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial pekan ini lebih beragam. Namun, masih didominasi oleh klaim seputar kebijakan politik Rusia dan Covid-19.

Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini. Ingin mengecek fakta dari informasi atau klaim yang anda terima? Hubungi ChatBot kami.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

7 menit lalu

Ilustrasi packing atau berkemas. Freepik.com
Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

Tips berkemas dengan metode 333 membantu traveler membawa barang bawaan lebih ringkas tapi juga tetap bisa tapill modis


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

4 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

1 hari lalu

Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato secara virtual di KTT G20, Selasa, 15 November 2022. Sumber: Istimewa
Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan doa bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik pada Ramadan tahun ini.


Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

2 hari lalu

Logo Euro 2024.
Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

3 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 7 Februari 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

Ukraina melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan rudal dan drone berpresisi tinggi yang menargetkan fasilitas listrik dalam 24 jam terakhir.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

3 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.


Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

3 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

3 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?