TEMPO.CO, Jakarta -Dalam pameran tunggalnya di Museum Tumurun, Solo, Jawa Tengah, seniman Aditya Novali menampilkan karya-karya seni instalasi yang mencerminkan cara berpikir teknis dan sistematis. Dalam pameran bertajuk “WHY” tersebut, rasio dan perhitungan yang detail amat kentara pada karya seniman asal Solo itu.
Lulusan Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, ini banyak menyelami ruang, bentuk, dan struktur. Dengan latar pendidikannya itu, Aditya mengaku lebih mudah berpikir teknis dan sistematis, yang tecermin dari karya-karyanya.
Sementara itu, perupa Ardi Gunawan mengambil tema ekologi dalam pameran tunggalnya yang digelar di Rubanah Underground Hub, Jakarta. Dalam pameran berjudul “Sleazy Environmentalism” itu, Ardi menyuguhkan aneka khazanah spesies burung dan serangga yang pernah didata oleh para naturalis dan penjelajah luar yang melakukan perjalanan di kawasan Nusantara, seperti Alfred Russel Wallace.
Kami mengulas kedua pameran tersebut dalam rubrik Seni. Adapun miniseri Anatomy of a Scandal yang berkisah tentang skandal politisi Inggris, kami sajikan dalam Rubrik Film. Untuk Rubrik Buku, kami menyuguhkan resensi In Search of New Social Democracy karangan Olle Törnquist.
Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SENI
Seni Instalasi Aditya Novali
Bagaimana berpikir teknis dan sistematis terlihat dalam karya seni?
Burung dan Serangga Ardi Gunawan
Ia menggambar burung berbasis gambar Alfred Russel Wallace. Lalu memadukannya dengan foto dan GIF. Jadi apa?
SINEMA
Anatomi Kasus Pemerkosaan
Kasus pemerkosaan acap sulit dibuktikan. Apalagi jika ada unsur cinta. Miniseri Anatomy of a Scandal mengulasnya dengan detail.
BUKU
Demokrasi Indonesia dan Oligarki
Mengapa demokrasi Indonesia melahirkan oligariki? Melalui buku In Search of New Social Democracy, Olle Törnquist coba menjawabnya.