Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan Khusus: Inspirasi Lima Peneliti

image-gnews
Hari Kartini selalu Tempo rayakan dengan memburu perempuan-perempuan inspiratif. Kali ini Tempo memilih para peneliti.
Hari Kartini selalu Tempo rayakan dengan memburu perempuan-perempuan inspiratif. Kali ini Tempo memilih para peneliti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hari Kartini selalu kami rayakan dengan memburu perempuan-perempuan inspiratif. Kali ini kami memilih para peneliti. Pandemi, agaknya, membuat kita makin sadar sains penting dalam pelbagai hal. Sains tak hanya untuk kedokteran. Sains berguna menopang hidup kita sehari-hari. Juga pemahaman baru: para saintis tak lagi tercitrakan sebagai laboratorium kumuh dan ilmuwan kurang gaul. Para saintis kita kini layaknya eksekutif muda.

Bidang-bidang riset mereka pun macam-macam dan tak terduga-duga. Dari kesehatan, energi terbarukan, bioteknologi molekuler, hingga kecerdasan buatan. Kami memilih lima perempuan peneliti paling moncer. Bukan pilihan kami sendiri. Karena, seperti biasa, kami memilih mereka dengan mengundang “juri” tamu. Mereka adalah Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Herawati Supolo-Sudoyo, anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Neni Nurainy, dan Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) Sastia Prama Putri.

Ada banyak ilmuwan yang kami bawa untuk ditimbang dan didiskusikan. Setelah penelusuran rekam jejak, kami memilih lima dari mereka. Derry Tanti Wijaya peneliti kecerdasan buatan, peneliti biokimia Levana Laksmicitra Sani, peneliti bioteknologi molekuler Fenny Martha Dwivany, peneliti energi terbarukan Noor Titan Putri Hartono, dan peneliti penyakit autoimun Novalia Pishesha.

Kelima sosok tersebut tentu tidak dapat mewakili seluruh perempuan peneliti yang tersebar di berbagai kampus dan lembaga penelitian, baik di Indonesia maupun mancanegara. Tidak tertutup kemungkinan ada nama lain yang perjuangannya tak kalah gigih tapi luput dari perhatian kami. Setidaknya, kelima peneliti tersebut dapat memantik harapan bahwa Indonesia memiliki perempuan peneliti yang risetnya bermanfaat bagi orang banyak.

Dengan membagikan kisah mereka, kami berharap dapat menularkan semangat dan inspirasi untuk kemajuan dunia penelitian di Indonesia. Selamat membaca. Tak ada lagi gelap perempuan Indonesia.

Sapto Yunus

Redaktur Pelaksana

Mengapa Kami Memilih Peneliti

Penjurian dan latar belakang pemilihan.

Kecerdasan Mesin dan Pemograman Bahasa

Ia mempelejari bahasa manusia dan mengawinkannya dengan bahasa komputer. Apa jadinya?

Peneliti Pisang dari Kota Kembang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengatur kematangan pisang. Banyak manfaatnya bagi masyarakat desa.

Agar Obat Lebih Akurat

Dengan membuat obat jadi personalisasi, dokter bisa mengukur akurasinya.

Sel Surya Alternatif

Panel surya juga menghasilkan emisi. Ada alternatif dari Cimahi.

Nanobodi untuk Autoimun

Bagaimana mengobati penyakit autoimun? Namanya nanobodi.

KOLOM: Ruang Perempuan dalam Sains

Sains tak berkelamin. Tapir uang untuk perempuan harus lebih besar.

OPINI: Riset dan Kebebasan Akademik

Syarat mutlak jika kita ingin hidup berbasis sains.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Temukan 280 Aplikasi Android Gunakan OCR untuk Mencuri Kredensial Mata Uang Kripto

13 jam lalu

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider
Peneliti Temukan 280 Aplikasi Android Gunakan OCR untuk Mencuri Kredensial Mata Uang Kripto

Aplikasi Android tersebut menyamar sebagai aplikasi resmi dari bank, layanan pemerintah, layanan streaming TV, dan utilitas.


Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

8 hari lalu

Dua ekor Common Marmoset White Ears (Callithrix jacchus) menjadi penghuni baru Taman Safari  Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu  (21/1). ANTARA/Musyawir
Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.


Penelitian di Swiss German University Berbuah 4 Hak Paten, Ada Mikroskop Digital Ekonomis

11 hari lalu

Sebanyak 4 dosen dari Swiss German University termasuk di antara inventor yang menerima sertifikat atau hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kemenkumham, pada Rabu 21 Agustus 2024. Dari empat itu, hanya tiga yang hadir menerima langsung yakni Kholis Abdurachim, Maria Dewi, dan Irvan S. yang berada  nomor 1, 2, dan 4 dari kiri. (FOTO/Dok. SGU)
Penelitian di Swiss German University Berbuah 4 Hak Paten, Ada Mikroskop Digital Ekonomis

Sebanyak 4 peneliti dari Swiss German University berhasil mendapatkan hak paten atas inovasi di bidang energi terbarukan, kesehatan, dan teknologi.


Penelitian BRIN Ungkap Potensi Logam Tanah Jarang di Kepulauan Bangka Belitung

16 hari lalu

Presentasi potensi logam tanah jarang. Dok. Humas BRIN
Penelitian BRIN Ungkap Potensi Logam Tanah Jarang di Kepulauan Bangka Belitung

Logam tanah jarang merupakan kelompok 17 elemen yang sangat penting dalam teknologi modern.


Peneliti BRIN Optimalkan Performa Sel Surya Generasi Ketiga, Apa Bedanya dengan Generasi Sebelumnya?

24 hari lalu

Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Natalita Maulani Nursam. Dok Humas BRIN
Peneliti BRIN Optimalkan Performa Sel Surya Generasi Ketiga, Apa Bedanya dengan Generasi Sebelumnya?

Sel surya dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi listrik melalui mekanisme fotovoltaik.


Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

31 hari lalu

Peneliti Pusat Riset Elektronika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hana Arisesa menjelaskan terahertz (THz) dapat menjadi teknologi potensial yang dapat diimplementasikan di Indonesia. Dok. Humas BRIN
Peneliti BRIN Dorong Penggunaan Teknologi Terahertz, Dapat Kirim Data Secepat Kilat

BRIN sebagai orkestrator riset nasional perlu berperan sebagai pendorong riset terahertz tingkat nasional bahkan global.


Gempa Darat Berulang di Bogor dan Sukabumi, Ada Sesar Misterius di Pamijahan?

34 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Berulang di Bogor dan Sukabumi, Ada Sesar Misterius di Pamijahan?

Sesar itu cukup aktif dan sudah beberapa kali bergerak yang mengakibatkan gempa bumi.


Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

4 Juli 2024

Seorang warga memperlihatkan dua lembar daun kratom atau daun purik jenis tulang merah di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu 13 September 2020. Tanaman kratom (mitragyna speciosa) memiliki tiga jenis varian yaitu tulang merah (Red Vein), tulang hijau (Green Vein) dan tulang putih (White Vein) tersebut menjadi komoditas pertanian unggulan di daerah setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/pras.
Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

Topik tentang riset peneliti BRIN mengungkap daun kratom menghasilkan efek pereda nyeri setara morfin menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

3 Juli 2024

Daun Kratom (wikipedia)
Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.


Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

2 Juli 2024

Warga menggunakan payung saat aktivitas di luar ruangan menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Peneliti BRIN Ungkap Fakta Gelombang Panas di Asean: Naik Signifikan, Picu Krisis Pangan dan Kesehatan

Gelombang panas yang terjadi di Indonesia memiliki korelasi yang linear dan secara umum dipengaruhi oleh fenomena El Nino.