TEMPO.CO, Jakarta -Sejak pekan kedua April 2022, jurnalis Tempo Raymundus Rikang melaporkan dari Ukraina tentang invasi Rusia dan dampak perang yang terjadi di negara ini. Rikang menyaksikan ribuan orang terjebak di stasiun, antre di perbatasan, untuk mencari suaka baru—wilayah damai di luar tanah air mereka.
Rikang mengunjungi sejumlah kota yang terkena dampak besar serbuan militer Rusia. Ia menyaksikan penggalian kuburan massal di Bucha, yang disebut-sebut menjadi tempat pembantaian lebih dari 400 warga Ukraina oleh tentara Rusia. Rikang mewawancarai saksi mata yang menyaksikan langsung pembunuhan sejumlah warga Bucha.
Serbuan Rusia membuat sejumlah wilayah Ukraina hancur berantakan dan puluhan ribu orang tewas. Banyak bangunan milik pemerintah dan warga sipil hancur lebur. Ada dugaan banyak penduduk yang masih terkubur di puing-puing bangunan rumah mereka atau bangunan publik tempat mereka berlindung. Di Borodyanka, mayat serdadu yang menggosong dibiarkan begitu saja di dalam bangkai tank.
Rikang juga menemui sejumlah warga sipil yang beralih menjadi milisi. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai dari ulama hingga pegawai pemerintah. Ia pun mewawancarai personel Resimen Azov yang dituding oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai kelompok neo-Nazi. Bersama tentara Ukraina, mereka bahu-membahu mengusir tentara Putin.
Di Jakarta, kami menemui Duta Besar Rusia untuk Indonesia, LyudmilaVorobiev. Dengan lugas ia menanggapi temuan Tempo dan berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada Rusia. Lyudmila menuding ada skenario mendiskreditkan Rusia supaya mendapat sanksi lebih keras dari dunia internasional.
Pembaca, kami menaruh perhatian pada konflik besar di dunia, yang mungkin akan berpengaruh pada sejarah manusia, seperti musim semi Arab, perang Suriah, dan kelompok ISIS di Mindanao, Filipina. Sangat penting bagi kami mengirimkan jurnalis ke medan konflik untuk memberi laporan langsung untuk Anda. Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
Terkubur di Kota Mati
Reportase Tempo dari Bucha, sebuah kota paling genting dalam perang Rusia-Ukraina.
Pembelaan Rusia
Apa kata Duta Besar Rusia di Indonesia atas temuan Tempo dugaan pembantaian massal di Ukraina?
Alasan Sebenarnya Invasi Rusia
Cerita Pilu Rakyat Ukraina
Bangkit Jadi Milisi
OPINI: Mengapa Indonesia Diam?