TEMPO.CO, Jakarta -Ada film yang sedang beredar dan menarik. Judulnya “Atas Nama Daun”. Ini film dokumenter arahan sutradara Mahatma Putra dengan Tio Pakusadewo sebagai narator. Isinya sisi lain ganja, yang berperan dalam pengobatan dan kesehatan. Karena itu, film ini juga menyoroti soal kontroversi legalitasnya.
Film ini menjadi relevan karena kian banyak negara yang melegalisasi ganja dengan alasan bermanfaat bagi kesehatan. Keputusan itu tentu tak sembarangan karena ditopang oleh studi-studi ilmiah. Bagaimana dengan Indonesia? Film ini memantik kembali debat itu.
Selain film ganja, kami membahas soal Institut Kesenian Jakarta yang menggelar pameran sketsa-sketsa karya pelukis Oesman Effendi. Siapa dia?
Oesman Effendi yang lahir di Koto Padang, Sumatera Barat, pada 1919 ini ikut awal pendirian Taman Ismail Marzuki. Logo terkenal Taman Ismail Marzuki berupa lima daun palma dengan tulisan “Cipta” di bawahnya adalah karya Oesman. Selain tercatat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta pada 1970-1972, Oesman ikut mendirikan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta—kemudian menjadi Institut Kesenian Jakarta.
Pameran sketsa-sketsa Oesman Effendi yang langka ini kami sajikan dalam rubrik Seni. Selamat membaca.
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SENI
Sketsa-sketsa Oesman Effendi
Pameran Perupa Perempuan Indonesia
SINEMA
Sisi Lain Ganja
Film dokumenter Atas Nama Daun memotret kontroversi legalitas ganja di Indonesia.