EKONOMI
6 April 2022
Berebut Panggung Minyak Goreng
Seperti diperkirakan, keputusan pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi dan memberikan subsidi minyak goreng curah, pada 15 Maret 2022, akhirnya membuat produk ini langka di pasaran. Situasinya persis ketika kebijakan serupa diberlakukan terhadap produk minyak goreng kemasan.
Ketika tim Tempo meliput persoalan tersebut, kebijakan baru datang dari Istana Negara pada Jumat, 1 April 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusan susulan: pemerintah menyiapkan dana bantuan langsung tunai minyak goreng untuk masyarakat peserta Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan, serta pedagang kaki lima. BLT dibayarkan di muka pada April ini untuk tiga bulan masa program.
Program dadakan ini sebenarnya bukan barang baru. Dalam proses peliputan, tim Tempo mencari informasi dari sejumlah narasumber yang mengikuti rapat-rapat di internal pemerintah.
Sejumlah pertemuan, mulai dari tingkat menteri hingga rapat terbatas kabinet yang dipimpin Presiden, digelar untuk membahas masalah minyak goreng. Pada pertemuan demi pertemuan itulah pemerintah membahas berbagai pilihan kebijakan, termasuk penyaluran BLT minyak goreng.
BLT minyak goreng, menurut seorang pejabat pemerintah, semula justru ditolak oleh Presiden Joko Widodo. Mengapa Istana menolak usulan BLT minyak goreng? Lalu mengapa Jokowi berbalik mengumumkan sendiri kebijakan ini? Baca laporan lengkapnya di Tempo edisi 2 April 2022.
Selamat membaca!
Agoeng Wijaya
Redaktur Pelaksana
Berebut Panggung Minyak Goreng
Tarik menarik cabinet mengendalikan harga minyak goreng.
Tiga Paket Penyokong Simirah
Bagaimana pemerintah menurunkan harga minyak goreng? Kenapa jadi langka?
SINYAL PASAR
Keras Kepala Melawan Pasar
Harga adalah mekanisme pasar permintaan dan penawaran. Maka jika siapa saja hendak mengintervensinya, ia akan sia-sia. Seperti minya goreng ini.
ARSIP
Galau Minyak Goreng
Zaman dulu juga harga minyak goreng naik karena ekspor CPO naik. Kenapa kita tak belajar?