Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #146 Gelombang Mis-Disinformasi di Tengah Konflik Rusia Ukraina

image-gnews
Warga Lebanon dan Ukraina yang tinggal di Lebanon membawa plakat saat memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di dekat Kedutaan Besar Rusia di Beirut, Lebanon, 24 Februari 2022. Serangan Rusia telah menimbulkan banyak korban warga Ukraina, termasuk anak-anak. REUTERS/Mohamed Azakir
Warga Lebanon dan Ukraina yang tinggal di Lebanon membawa plakat saat memprotes invasi Rusia ke Ukraina, di dekat Kedutaan Besar Rusia di Beirut, Lebanon, 24 Februari 2022. Serangan Rusia telah menimbulkan banyak korban warga Ukraina, termasuk anak-anak. REUTERS/Mohamed Azakir
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Gelombang misinformasi dan disinformasi tentang konflik Rusia Ukraina meningkat sejalan dengan memanasnya hubungan kedua negara tersebut. Melihat gelombang besar tersebut, sejumlah media sosial mengambil tindakan cepat sebagai upaya mengamankan pengguna mereka.

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Gelombang Misinformasi dan Disinformasi di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Memanasnya konflik Rusia Ukraina diikuti dengan kekhawatiran atas penyebaran disinformasi terkait konflik ini. Dalam sepekan terakhir, banyak klaim beredar di media sosial.

Klaim-klaim tersebut berupa video, foto yang dikaitkan dengan kondisi terkini dua negara tersebut. Pada aplikasi TikTok misalnya, tagar “Rusia” dan “Ukraina” meningkat, masing masing memiliki 37,2 miliar dan 8,5 miliar unggahan.

Melihat gelombang disinformasi dan misinformasi yang besar, sejumlah media sosial mengambil tindakan cepat sebagai upaya mengamankan pengguna mereka. Meta, perusahaan induk Facebook, mengambil langkah untuk melindungi akun pengguna di Ukraina dengan mengaktifkan fitur kunci profil dan membangun Pusat Operasi Khusus guna memantau dengan cermat apa yang terjadi di sana.

Fitur kunci profil dimaksudkan untuk memberi pengguna akses satu klik ke fitur privasi dan keamanan tambahan. “Saat profil mereka dikunci, orang-orang yang bukan temannya tidak dapat mengunduh atau membagikan foto profil mereka atau melihat postingan di linimasa mereka,” ungkap Kepala Kebijakan Keamanan Meta Nathaniel Gleicher.

Sementara Pusat Operasi Khusus kata Gleicher, ini dikelola oleh para ahli (termasuk penutur asli) sehingga tim keamanan dapat memantau situasi dengan cermat dan bertindak secepat mungkin.

Tak hanya Facebook, Twitter juga mengambil langkah pengamanan baru dengan mengunggah serangkaian tips di situs jejaring sosial tentang bagaimana pengguna dapat mengamankan akun mereka untuk mencegah peretasan, atau memastikan cuitan mereka bersifat pribadi dan hanya dapat dilihat oleh pengikut. 

Tips keselamatan juga disebarkan dalam bahasa tiga bahasa, yakni Inggris, Rusia dan Ukraina. “Saat menggunakan Twitter dalam konflik atau area berisiko tinggi lainnya, Anda perlu tahu cara mengelola profil dan informasi digital Anda. Menyiapkan otentikasi dua faktor memastikan bahwa orang luar tidak dapat mengakses profil Anda,” cuit @TwitterSafety.

Facebook dan Twitter memang platform media sosial yang sering digunakan untuk menyebarkan informasi penting di masa krisis. Tetapi juga menjadi ladang subur bertumbuhnya misinformasi dan disinformasi.

Selain itu, Facebook dan Youtube juga memblokir sejumlah saluran Rusia, termasuk media yang disponsori pemerintah, agar tidak bisa memonetisasi uang dari platformnya. Rekomendasi saluran tersebut kepada pengguna Youtube juga otomatis akan dibatasi. 

Pemblokiran tersebut menyusul sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. Juru bicara YouTube mengatakan, perusahaan telah menghapus ratusan saluran dan ribuan video selama sepekan terakhir, termasuk saluran untuk praktik penipuan terkoordinasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Google Batasi Fitur Maps Pengguna di Ukraina, Rusia, dan Belarusia agar pengguna tidak bisa mengedit maps yang ada. Platform itu juga menghapus semua tempat dan kontribusi yang dikirimkan pengguna, seperti foto, video, dan informasi bisnis di negara-negara itu yang dibuat sejak 24 Februari 2022. Raksasa teknologi itu mengambil keputusan itu atas dasar kehati-hatian tinggi setelah orang-orang mengklaim di jejaring sosial bahwa militer Rusia telah mengandalkan pin yang dibuat oleh pengguna di Maps untuk melakukan koordinasi serangan udara di Ukraina.

Fitur Baru di Aplikasi PeduliLindungi, Telusur Kontak Erat Pakai BluetoothAplikasi PeduliLindungi tengah menguji fitur baru bernama Sijejak versi beta. Fitur pelacakan kontak erat Covid-19 memanfaatkan aktivasi bluetooth ini bisa didapatkan di aplikasi versi 4.1.1 yang terbaru untuk pengguna Android dan versi 4.1.15 untuk pengguna iOS.

Pengunjung melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki Pasar Mayestik, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. TEMPO/Subekti.

Sekelompok Peretas “Anonim” Mendeklarasikan Perang Cyber Melawan Pemerintah Rusia Atas Invasi Ukraina. Kelompok yang terkenal karena terlibat dalam kampanye hacktivism sejak awal 2000-an ini telah berjanji untuk memerangi Rusia secara digital. Kelompok ini telah aktif dalam perang dunia maya di hari-hari awal, membocorkan dokumen Kementerian Pertahanan Rusia dan memotong feed televisi Rusia di antara tindakan lainnya.

Perang di Ukraina memicu gelombang baru misinformasi. Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu beberapa taktik misinformasi yang baru lahir, termasuk penyebaran rekaman video game realistis dan penggunaan TikTok untuk membuat streaming langsung zona perang palsu. Banyak pengguna media sosial terus membagikan video lama yang disalahartikan atau diklaim berasal dari konflik yang sedang berlangsung.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial didominasi dengan sejumlah klaim soal serangan Rusia ke Ukraina. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

7 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Sputnik/Valeriy Sharifulin/Pool via REUTERS
Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia

Putin mendapat sambutan mewah saat berkunjung ke Mongolia, meski ada perintah penangkapan dari ICC.


Penangkapan Bos Telegram Pavel Durov Bikin Hubungan Rusia Prancis ke Titik Terendah

14 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Penangkapan Bos Telegram Pavel Durov Bikin Hubungan Rusia Prancis ke Titik Terendah

Menlu Rusia menyatakan hubungan dengan Prancis mencapai titik terendah sejak penangkapan Pavel Durov, bos Telegram.


Rusia Ingatkan AS Perang Dunia III Bisa Pecah di Luar Eropa

14 hari lalu

Puluhan personel militer Rusia yang ditangkap selama pertukaran tawanan perang terbaru di lokasi yang tidak diketahui selama konflik Rusia-Ukraina, dalam gambar yang dirilis 24 November 2022. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Rusia Ingatkan AS Perang Dunia III Bisa Pecah di Luar Eropa

Rusia


Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov Disebut Bikin Tentara Rusia Cemas

15 hari lalu

Tentara menaiki kendaraan evakuasi medis yang dikendalikan dari jarak jauh TerMIT selama presentasi oleh pabrikan Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di lokasi yang dirahasiakan di luar Kyiv, Ukraina, 28 Mei 2024. REUTERS/Thomas Peter
Penangkapan CEO Telegram Pavel Durov Disebut Bikin Tentara Rusia Cemas

Aplikasi Telegram banyak digunakan tentara Rusia untuk membagikan informasi tentang Ukraina. Penangkapan Pavel Durov dikhawatirkan berdampak.


Zelensky Ejek Putin di Hari Kemerdekaan Ukraina: Perang Telah Kembali ke Rusia!

17 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Ejek Putin di Hari Kemerdekaan Ukraina: Perang Telah Kembali ke Rusia!

Zelensky mengatakan di hari kemerdekaan Ukraina bahwa perang telah kembali ke negara asalnya yaitu Rusia.


Rusia Siaga, Ukraina Kirim Belasan Drone Serang Moskow Besar-besaran

21 hari lalu

Ledakan rudal terlihat di langit di atas kota selama serangan rudal dan drone Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 2 Januari 2024. REUTERS/Gleb Garanich
Rusia Siaga, Ukraina Kirim Belasan Drone Serang Moskow Besar-besaran

Ibu kota Rusia, Moskow, diserang Ukraina melalui kiriman drone. Pesawat nirawak itu berhasil ditembak jatuh.


Rusia Kian Tertekan Hadapi Ukraina, Evakuasi Lagi Ribuan Orang dari Kursk

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi supermarket yang rusak berat akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina 9 Agustus 2024. REUTERS/Stringer
Rusia Kian Tertekan Hadapi Ukraina, Evakuasi Lagi Ribuan Orang dari Kursk

Pasukan Ukraina terus merangsek memasuki wilayah Rusia. Ribuan warga Kursk dievakuasi oleh pemerintah Rusia.


Zelensky Klaim Ukraina Kuasai 74 Wilayah Rusia di Kursk

28 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan istrinya Olena Zelenska tiba pada jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, selama KTT NATO di Vilnius, Lithuania 11 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Zelensky Klaim Ukraina Kuasai 74 Wilayah Rusia di Kursk

Ukraina terus merangsek menyerang Rusia. Zelensky mengatakan tentara Ukraina berhasil menguasai 74 wilayah di Kursk, Rusia.


Rusia Hujani Ukraina dengan 38 Drone, Balas Serangan Ukraina

29 hari lalu

Demonstrasi penerbangan drone militer di tempat latihan di distrik militer Moskow, di Rusia, gambar dirilis 20 April 2024. Drone FPV (first-person view) yang kecil dan murah telah terbukti menjadi salah satu senjata paling ampuh dalam perang. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Rusia Hujani Ukraina dengan 38 Drone, Balas Serangan Ukraina

Rusia membalas serangan Ukraina dengan mengirimkan 38 drone. Serangan itu membuat Ukraina bersiaga.


Ratusan Tentara Ukraina Berhasil Merangsek ke Wilayah Rusia

34 hari lalu

Kendaraan evakuasi medis yang dikendalikan dari jarak jauh ELECTROStretcher membawa seorang tentara selama presentasi oleh pabrikan Ukraina, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di lokasi yang dirahasiakan di luar Kyiv, Ukraina, 28 Mei 2024. REUTERS/Thomas Peter
Ratusan Tentara Ukraina Berhasil Merangsek ke Wilayah Rusia

Rusia mengatakan ratusan tentara Ukraina memasuki wilayah perbatasan. Belum jelas situasi terakhir.