Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!
Gelombang misinformasi dan disinformasi tentang konflik Rusia Ukraina meningkat sejalan dengan memanasnya hubungan kedua negara tersebut. Melihat gelombang besar tersebut, sejumlah media sosial mengambil tindakan cepat sebagai upaya mengamankan pengguna mereka.
Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.
Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab
Gelombang Misinformasi dan Disinformasi di Tengah Konflik Rusia-Ukraina
Memanasnya konflik Rusia Ukraina diikuti dengan kekhawatiran atas penyebaran disinformasi terkait konflik ini. Dalam sepekan terakhir, banyak klaim beredar di media sosial.
Klaim-klaim tersebut berupa video, foto yang dikaitkan dengan kondisi terkini dua negara tersebut. Pada aplikasi TikTok misalnya, tagar “Rusia” dan “Ukraina” meningkat, masing masing memiliki 37,2 miliar dan 8,5 miliar unggahan.
Melihat gelombang disinformasi dan misinformasi yang besar, sejumlah media sosial mengambil tindakan cepat sebagai upaya mengamankan pengguna mereka. Meta, perusahaan induk Facebook, mengambil langkah untuk melindungi akun pengguna di Ukraina dengan mengaktifkan fitur kunci profil dan membangun Pusat Operasi Khusus guna memantau dengan cermat apa yang terjadi di sana.
Fitur kunci profil dimaksudkan untuk memberi pengguna akses satu klik ke fitur privasi dan keamanan tambahan. “Saat profil mereka dikunci, orang-orang yang bukan temannya tidak dapat mengunduh atau membagikan foto profil mereka atau melihat postingan di linimasa mereka,” ungkap Kepala Kebijakan Keamanan Meta Nathaniel Gleicher.
Sementara Pusat Operasi Khusus kata Gleicher, ini dikelola oleh para ahli (termasuk penutur asli) sehingga tim keamanan dapat memantau situasi dengan cermat dan bertindak secepat mungkin.
Tak hanya Facebook, Twitter juga mengambil langkah pengamanan baru dengan mengunggah serangkaian tips di situs jejaring sosial tentang bagaimana pengguna dapat mengamankan akun mereka untuk mencegah peretasan, atau memastikan cuitan mereka bersifat pribadi dan hanya dapat dilihat oleh pengikut.
Tips keselamatan juga disebarkan dalam bahasa tiga bahasa, yakni Inggris, Rusia dan Ukraina. “Saat menggunakan Twitter dalam konflik atau area berisiko tinggi lainnya, Anda perlu tahu cara mengelola profil dan informasi digital Anda. Menyiapkan otentikasi dua faktor memastikan bahwa orang luar tidak dapat mengakses profil Anda,” cuit @TwitterSafety.
Facebook dan Twitter memang platform media sosial yang sering digunakan untuk menyebarkan informasi penting di masa krisis. Tetapi juga menjadi ladang subur bertumbuhnya misinformasi dan disinformasi.
Selain itu, Facebook dan Youtube juga memblokir sejumlah saluran Rusia, termasuk media yang disponsori pemerintah, agar tidak bisa memonetisasi uang dari platformnya. Rekomendasi saluran tersebut kepada pengguna Youtube juga otomatis akan dibatasi.
Pemblokiran tersebut menyusul sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) dan negara Eropa usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022. Juru bicara YouTube mengatakan, perusahaan telah menghapus ratusan saluran dan ribuan video selama sepekan terakhir, termasuk saluran untuk praktik penipuan terkoordinasi.
Waktunya Trivia!
Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.
Google Batasi Fitur Maps Pengguna di Ukraina, Rusia, dan Belarusia agar pengguna tidak bisa mengedit maps yang ada. Platform itu juga menghapus semua tempat dan kontribusi yang dikirimkan pengguna, seperti foto, video, dan informasi bisnis di negara-negara itu yang dibuat sejak 24 Februari 2022. Raksasa teknologi itu mengambil keputusan itu atas dasar kehati-hatian tinggi setelah orang-orang mengklaim di jejaring sosial bahwa militer Rusia telah mengandalkan pin yang dibuat oleh pengguna di Maps untuk melakukan koordinasi serangan udara di Ukraina.
Fitur Baru di Aplikasi PeduliLindungi, Telusur Kontak Erat Pakai Bluetooth. Aplikasi PeduliLindungi tengah menguji fitur baru bernama Sijejak versi beta. Fitur pelacakan kontak erat Covid-19 memanfaatkan aktivasi bluetooth ini bisa didapatkan di aplikasi versi 4.1.1 yang terbaru untuk pengguna Android dan versi 4.1.15 untuk pengguna iOS.
Pengunjung melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki Pasar Mayestik, Jakarta, Rabu, 29 September 2021. TEMPO/Subekti.
Sekelompok Peretas “Anonim” Mendeklarasikan Perang Cyber Melawan Pemerintah Rusia Atas Invasi Ukraina. Kelompok yang terkenal karena terlibat dalam kampanye hacktivism sejak awal 2000-an ini telah berjanji untuk memerangi Rusia secara digital. Kelompok ini telah aktif dalam perang dunia maya di hari-hari awal, membocorkan dokumen Kementerian Pertahanan Rusia dan memotong feed televisi Rusia di antara tindakan lainnya.
Perang di Ukraina memicu gelombang baru misinformasi. Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu beberapa taktik misinformasi yang baru lahir, termasuk penyebaran rekaman video game realistis dan penggunaan TikTok untuk membuat streaming langsung zona perang palsu. Banyak pengguna media sosial terus membagikan video lama yang disalahartikan atau diklaim berasal dari konflik yang sedang berlangsung.
Periksa Fakta Sepekan Ini
Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial didominasi dengan sejumlah klaim soal serangan Rusia ke Ukraina. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:
- Keliru, Jurnalis CNN Bernie Gornes Meninggal Dua Kali, di Afghanistan dan Ukraina
- Keliru, Rekaman Video Amatir Pertempuran Ukraina Melawan Rusia
- Keliru, Video Berjudul Akibat Peran Indonesia Akhirnya Rusia Dan Ukraina Damai
- Keliru, Video Dua Ledakan Besar dari Perang Rusia Vs Ukraina
- Keliru, Video Siaran Langsung Perang Rusia dengan Ukraina Makin Memanas
Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.
Ikuti kami di media sosial: