CekFakta #145 Ketua Umum AJI Diserang Hoaks

Tangkapan layar unggahan poster dan cuitan yang memuat foto Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim dengan narasi yang menyatakan bahwa Sasmito mendukung pembangunan bendungan Bener Purworejo (Wadas), penangkapan aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti serta pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI).
Tangkapan layar unggahan poster dan cuitan yang memuat foto Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim dengan narasi yang menyatakan bahwa Sasmito mendukung pembangunan bendungan Bener Purworejo (Wadas), penangkapan aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti serta pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI).

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Serangan disinformasi, atau populer disebut hoaks, menimpa Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim pada Kamis, 24 Februari 2022. Sehari sebelumnya, sejumlah akun media sosial Sasmito juga diretas. Bahkan nomor telepon pribadinya ikut diretas. 

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait chemtrail yang disebut-sebut sengaja disebarkan dan menjadi penyebab sejumlah penyakit, termasuk coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Ketua Umum AJI Diserang Hoaks

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Sasmito Madrim mengalami serangan disinformasi atau hoax. Serangan berupa berbagai poster itu memuat foto Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito, dan beredar di media sosial, 24 Februari 2022. 

Aneka poster itu berisi narasi bahwa Sasmito mendukung pembangunan bendungan Bener Purworejo, penangkapan aktivis Haris Azhar-Fatia Maulidiyanti serta pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI). Poster dan narasi itu diunggah di Twitter oleh dua akun yang berbeda.

Tangkapan layar unggahan poster dan cuitan yang memuat foto Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim dengan narasi yang menyatakan bahwa Sasmito mendukung pembangunan bendungan Bener Purworejo (Wadas), penangkapan aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti serta pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI).

Sebelumnya, akun media sosial Sasmito juga diretas, mulai dari Instagram, Facebook, WhatsApp hingga nomor telepon pribadi tak bisa lagi digunakan oleh Sasmito. Peretasan dilaporkan terjadi pada 23 Februari 2022 sekitar pukul 18.15 WIB.

Peretasan terjadi pertama kali saat Sasmito menerima notifikasi di aplikasi WhatsApp bahwa nomornya telah didaftarkan pada perangkat-perangkat lain. Sekitar pukul 19.00 WIB, peretasan meluas ke akun Instagram dan Facebook miliknya. Unggahan seluruh konten di Instagram dihapus dan peretas mengunggah konten yang menyebarluaskan nomor pribadinya.

Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Erick Tanjung, menyatakan ketiga disinformasi tersebut diciptakan untuk mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya. Salah satu tujuan adu domba tersebut termasuk membenturkan AJI dengan warga Wadas yang sedang berjuang menolak eksploitasi sumber daya alam di kampungnya. “Serangan disinformasi terhadap Ketua Umum AJI adalah ancaman serius bagi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi,” kata Erick melalui rilis yang diterima Tempo pada Kamis, 24 Februari 2022.

Tempo pun mengecek kebenaran klaim yang dicantumkan dalam aneka poster mengatasnamakan Sasmito. Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, berbagai poster berisi foto dan klaim Ketua Sasmito Madrim, Keliru. Tiga narasi dukungan terhadap pembangunan Bendungan Bener, penangkapan Hariz Azhar - Fatia, serta dukungan terhadap pembubaran FPI tidak pernah diucapkan oleh Ketua Umum Sasmito maupun AJI Indonesia sebagai organisasi. 

Aliansi juga memastikan bahwa tiga hoax tersebut jelas tidak pernah diucapkan Ketua Umum AJI Indonesia. Untuk dicatat, AJI Indonesia adalah organisasi yang mendukung dan turut berjuang untuk kebebasan berkumpul dan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan hak warga untuk mendapatkan informasi. 

“Disinformasi tersebut nyata-nyata mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya, termasuk membenturkan AJI dengan warga Wadas yang sedang berjuang menolak eksploitasi sumber daya alam di kampungnya,” kata Sekjen AJI Ika Ningtyas, Kamis, 24 Februari 2022.


Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Microsoft disebut-sebut mengeluarkan dana sebesar US$ 69 miliar (Rp 991 triliun) untuk membeli pengembang game Call of Duty, Activision Blizzard, pada Januari lalu untuk mempersiapkan masa depan metaverse versi perusahaan itu. Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan, metaverse sebenarnya memberi dampak multidimensi pada dunia game. Terutama karena mata uang di dalam game yang selama ini hanya berlaku satu arah dan memberikan manfaat ekonomi untuk produsen game saja. 

Ratusan non-fungible token (NFT) dari pengguna OpenSea dilaporkan dicuri dalam serangan phishing yang terjadi pada Sabtu, 19 Februari 2022. Phishing adalah upaya memanfaatkan laman situs palsu untuk mengelabui calon korban. Laman situs untuk phishing akan terlihat mirip dengan website resmi dan menggunakan nama domain yang mirip. Dikutip dari The Verge, Senin, 21 februari 2022, dokumen yang disusun oleh layanan keamanan blockchain PeckShield mencatat terdapat 254 token yang dicuri selama serangan, termasuk token dari Decentraland dan Bored Ape Yacht Club.

Ilustrasi NFT. Shutterstock

Facebook Menyelesaikan Gugatan Privasi Lama sebesar $90 Juta. Gugatan yang diajukan pertama kali pada 2012 lalu itu akhirnya mencapai putusan akhir di pengadilan setelah satu dekade. Sebelumnya, kasus ini sempat dihentikan pada 2017. Selain itu, lamanya perjalanan kasus ini disebabkan panjangnya rangkaian banding yang diajukan. Hingga akhirnya pada 2020 Mahkamah Agung menolak permintaan naik banding pihak Facebook.

Pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam penyadapan rutin terhadap data telepon orang Amerika melalui National Security Agency (NSA). Selain itu, sebuah studi juga menemukan Central Intelligence Agency (CIA) melakukan pengumpulan data domestik massal selama bertahun-tahun tanpa pengawasan. Apa yang dilakukan CIA ini diduga mengakali aturan tentang penyadapan dengan cara menggunakan Perintah Eksekutif 12333, perintah pengumpulan data yang berkaitan dengan badan-badan intelijen yang dikeluarkan oleh pemerintahan Reagan pada awal 1980-an.


Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial memiliki isu yang lebih beragam. Namun, di antara klaim yang diperiksa tim Tempo pekan ini, ditemukan sejumlah serangan disinformasi yang menimpa Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim. Serangan hoaks itu diterima Sasmito sehari setelah sejumlah akun media sosialnya diretas. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram








Sambut Ramadhan, Pondok Modern Ini Dorong Para Santri Menulis dan Tangkal Hoaks

9 hari lalu

Suasana perkarangan kampus putri Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Jumat sore, 10 Maret 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Ramadhan, Pondok Modern Ini Dorong Para Santri Menulis dan Tangkal Hoaks

Pondok Pesantren Modern Thursina menggelar kegiatan literasi buku dan literasi media untuk menangkal hoaks menjelang Ramadhan.


Cegah Penyebaran Hoaks saat Ramadan, Ini yang Dilakukan Kemenkominfo

10 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Cegah Penyebaran Hoaks saat Ramadan, Ini yang Dilakukan Kemenkominfo

Kemenkominfo akan terus mencegah penyebaran hoaks, termasuk selama Ramadan. Ini yang akan mereka lakukan.


CekFakta #200 Mengapa Hoaks Merajalela Saat Bencana Alam Melanda?

11 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #200 Mengapa Hoaks Merajalela Saat Bencana Alam Melanda?

Seperti apa dan mengapa aktor jahat memproduksi hoaks di tengah nestapa korban bencana alam?


CekFakta #199 Tips Agar Tetap Waras Saat Bermedia Sosial

18 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial (Medsos).
CekFakta #199 Tips Agar Tetap Waras Saat Bermedia Sosial

Agar tetap waras dalam bermedia sosial, apalagi sampai terhasut hoaks, mari cek tips menavigasi aktivitas bermedsos.


Kenali Hoaks dan Cara Menangkalnya, Pemred Tempo.co: Penyebaran Hoaks Sangat Berbahaya

28 hari lalu

Pemimpin Redaksi Tempo.co Anton Aprianto (dua dari kanan) menjadi narasumber seminar 'Mengenal dan Menangkal Hoaks' yang digelar Lembaga Ta'lif wa Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) dan PT Telkom Indonesia di Pesantren Madinatunnajah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa 28 Februari 2023. Foto: Istimewa
Kenali Hoaks dan Cara Menangkalnya, Pemred Tempo.co: Penyebaran Hoaks Sangat Berbahaya

Sepanjang 2018 hingga 2023, ada 9417 konten yang sudah terdefinisi sebagai hoaks di media sosial, terdapat 80 ribu situs yang menyebarkan hoaks.


CekFakta #196 Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

39 hari lalu

Mobil terbakar setelah serangan militer Rusia, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv tengah, Ukraina 10 Oktober 2022. REUTERS/Gleb Garanich
CekFakta #196 Di Balik Hoaks Pro Rusia yang Mencuri Perhatian Masyarakat Indonesia

Invasi Rusia ke Ukraina juga berpengaruh pada kondisi di Indonesia. tidak hanya politik dan ekonomi, namun juga hoaks yang beredar di masyarakat.


12 Organisasi Sipil Bentuk Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital

39 hari lalu

Diskusi Countering Hate Speech and Disinformation Online in the Context of the 2024 Elections: Challenges and Opportunities, Kamis 16 Februari 2023 di Jakarta. Dari kiri ke kanan para pembicara: Wijayanto (Ketua Presidium Koalisi Damai), Danny Ardianto (Head of Government Affairs and Public Policy YouTube Indonesia), Ana Lomtadze (Head of Communication and Information Unit, UNESCO Jakarta), Semuel Abrijani Pangerapan (Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi), dan moderator Citra Dyah Prastuti. Istimewa
12 Organisasi Sipil Bentuk Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital

Sebanyak 12 organisasi masyarakat sipil bentuk Koalisi Demokratisasi dan Moderasi Ruang Digital Indonesia, menjaga informasi sehat di ruang publik.


Radio & Peace Jadi Tema Hari Radio Sedunia 2023, UNESCO Soroti Banyaknya Konflik di Dunia

43 hari lalu

Ilustrasi Radio Transistor
Radio & Peace Jadi Tema Hari Radio Sedunia 2023, UNESCO Soroti Banyaknya Konflik di Dunia

Hari Radio Sedunia pada 13 Februari 2023 atau edisi ke-12 mengambil tema "Radio & Peace". Apa alasannya?


CekFakta #195 Memahami Anatomi Hoaks Seputar Invasi Rusia ke Ukraina

46 hari lalu

Tank pasukan Ukraina ikut serta saat latihan militer di perbatasan dengan Belarusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat Chornobyl, Ukraina 3 Februari 2023. REUTERS/Viacheslav Ratynskyi
CekFakta #195 Memahami Anatomi Hoaks Seputar Invasi Rusia ke Ukraina

kekurangan informasi yang kredibel dan akurat niscaya memberikan celah bagi hoaks dan propaganda.


CekFakta #194 Waspada Main Hakim Akibat Hoaks Penculikan Anak

53 hari lalu

CekFakta #194 Waspada Main Hakim Akibat Hoaks Penculikan Anak

Bagaimana jika hoaks penculikan malah memicu kekerasan dan pembunuhan terhadap orang tidak bersalah?