NASIONAL
15 Februari 2022
Raja Telanjang Ibu Kota
Presiden Joko Widodo bergeming dengan rencananya memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Alih-alih surut dengan pelbagai kritik, sejumlah pejabat bercerita, Presiden mulai berancang-ancang memilih calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara, pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab untuk membangun ibu kota baru.
Sebelum Undang-Undang Ibu Kota Negara disahkan pada 18 Januari lalu, Presiden sudah menawarkan posisi kepala otorita kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan memang dianggap memenuhi kriteria yang pernah disampaikan oleh Jokowi, yaitu arsitek dan pernah memimpin daerah.
Setelah mendapat tawaran dari Jokowi, Ridwan dan timnya giat menjajakinya dengan menjalin komunikasi kepada sejumlah pejabat. Soalnya, sebagai kepala daerah, Ridwan tak boleh rangkap jabatan. Artinya, jika ia menerima tawaran Jokowi itu, ia harus melepas kursi Gubernur di daerah dengan 30 juta pemilih itu—jumlah paling besar di antara provinsi lain yang bisa jadi modal bagus maju dalam pemilihan presiden 2024.
Soal lain: niat Jokowi segera memilih Kepala Otorita Ibu Kota Negara berhadapan dengan partai pendukungnya. PDI Perjuangan tak mendukung Ridwan Kamil. Mereka menyorongkan Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini menjabat Komisaris Utama PT Pertamina. Kabarnya memindahkan Ahok ke Kalimantan karena sekaligus jalan mulus mengeluarkannya dari Pertamina.
Tak hanya soal Kepala Otoritas, partai pendukung Jokowi ternyata tak sreg dengan pemindahan ibu kota. Buru-buru pengesahan RUU Ibu Kota Negara hanya formalitas belaka. Mereka juga ragu dengan sistem kebut semalam pemindahan ini. Di PDIP bahkan sempat hendak mengambil sikap oposisi.
Begitu pula petinggi Partai Golkar. Partai lain juga menolak dengan alasan anggarannya belum siap, sementara investor yang digadang-gadang juga menunjukkan komitmen serius. Ketiadaan anggaran, ketidakpastian masa depan, toh tak membuat perangkat Jokowi berhenti: sejumlah proyek memakai anggaran negara sudah berjalan di Penajam, lokasi ibu kota baru.
Bagaimana dengan para menteri? Sesungguhnya mereka juga cemas. Tapi, seperti dongeng H.C Anderson tentang raja telanjang, mereka tak berani mengatakan bahwa raja tak memakai baju. Mereka bersorak bahwa raja memakai pakaian indah karena takut mendapat hukuman.
Apakah pemindahan ibu kota cocok dengan tamsil dalam dongeng itu? Kami menyajikan laporan panjang pemindahan ibu kota dari pelbagai segi: politik, ekonomi, lingkungan. Selamat membaca.
Stefanus Pramono
Redaktur Pelaksana
Siapa Kepala Otorita Ibu Kota
Beberapa nama muncul, beberapa nama jadi pertimbangan, beberapa nama juga menolak. Jokowi cenderung memilih siapa?
Lagak Kompak Partai dan Menteri
Bagaimana menteri dan partai pendukung Jokowi tak solid dalam pemindahan ibu kota. Mereka juga cemas dengan megaproyek ini seperti kebanyakan rakyat Indonesia.
Dari Mana Anggaran Ibu Kota
Semula mengandalkan investor, lalu memakai anggaran pandemi, lalu memakai apa lagi. Bagaimana kisruh menyiapkan anggaran proyek ibu kota?
Nasib Orang Utan di Penajam
Jika ibu kota jadi pindah bagaimana nasib orang utan di sana?
Proyek Ibu Kota Mengancam Lingkungan
Seperti apa ancamannya? Ada keragaman hayati di Teluk Balikpapan yang rentan dengan proyek besar.
Opini: Bahaya Proyek Ibu Kota
Sejumlah pertimbangan mengapa proyek ibu kota lebih banyak bahayanya ketimbang keuntungannya.