Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #143 Pembeli Online Jadi Incaran Kejahatan Phising

image-gnews
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan dalam Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP) terdapat usulan batasan usia untuk memiliki akun media sosial adalah 17 tahun. Dalam RUU (PDP) bahwan di bawah usia 17 tahun harus ada persetujuan dari orang tua. shutterstock.com
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan dalam Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP) terdapat usulan batasan usia untuk memiliki akun media sosial adalah 17 tahun. Dalam RUU (PDP) bahwan di bawah usia 17 tahun harus ada persetujuan dari orang tua. shutterstock.com
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Dalam riset terbaru Check Point Research mengenai Brand Phishing Report untuk kuartal 4 2021, terdapat merek-merek paling sering dicatut oleh penjahat siber. Menariknya, di rentang waktu tadi, perusahaan logistik dan ekspedisi menduduki peringkat pertama. Ada dugaan bahwa para pelaku phising memang ingin pengincar pembeli barang melalui layanan online yang semakin banyak dilakukan masyarakat global di tengah pandemi Covid-19. 

Dalam nawala ini, Tempo telah memeriksa pula sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait vaksin coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Pembeli Online Jadi Incaran Kejahatan Phising

Kejahatan siber kerap memanfaatkan ketenaran perusahaan teknologi terkemuka untuk melancarkan aksi phising. Modus dengan phising adalah kejahatan dunia maya yang menggunakan email palsu atau tersamar sebagai senjata utamanya. Adapun tujuan phising adalah untuk mengelabui korban agar percaya bahwa pesan tersebut merupakan suatu yang mereka butuhkan.

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

Dalam riset terbaru Check Point Research mengenai Brand Phishing Report untuk kuartal 4 2021, terdapat merek-merek paling sering dicatut oleh penjahat siber untuk mencuri informasi pribadi pengguna. Temuan ini didapat dari survei yang berlangsung sepanjang Oktober, November, dan Desember 2021.

Hasilnya, 23 persen upaya phishing yang terdeteksi memanfaatkan nama DHL. Angka ini naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan temuan di kuartal 3, yakni 9 persen. Pada kuartal sebelumnya, persentase tertinggi diduduki Microsoft dengan persentase 29 persen. Namun kini, Microsoft berada di bawah DHL dengan persentase 20 persen.

Ada dugaan bahwa peningkatan aktivitas phising yang memanfaatkan nama perusahan logistik DHL ini terkait dengan kegiatan belanja online konsumen yang makin sibuk di tengah pandemi Covid-19. Selain DHL, perusahaan logistik lain yang juga masuk dalam daftar 10 besar perusahaan yang namanya dipakai untuk phishing adalah FedEx. 

“Terlihat para pelaku ancaman mencoba menargetkan pembeli online yang rentan menjelang musim perayaan belanja online karena pandemi tetap menjadi perhatian utama,” kata Group Manager Check Point Software Omer Dembinsky.

Di samping itu, perusahaan media sosial juga masih masih jadi yang paling banyak namanya dicatut untuk phising, seperti Facebook, WhatsApp, dan LinkedIn. Dalam serangan phishing biasanya pelakunya cenderung berupaya memalsukan website resmi merek terkemuka yang dicatutnya dengan cara menggunakan nama domain atau URL yang mirip dengan situs asli.

Upaya itu untuk meyakinkan korban agar mau mengikuti tautan di situs web phising dan memasukkan data penting seperti login dan kata sandi atau detail rekening bank. Kebanyakan korban yang tertipu dengan modus ini adalah orang tua atau yang cenderung tak melek teknologi. 

Berikut 10 besar brand terkenal yang namanya paling banyak dipakai untuk phishing berdasarkan survei Check Point secara global:

  1. DHL: 23 persen
  2. Microsoft: 20 persen
  3. WhatsApp: 11 persen
  4. Google: 10 persen
  5. LinkedIn: 8 persen
  6. Amazon: 4 persen
  7. FedEx: 3 persen
  8. Roblox: 3 persen
  9. Paypal: 2 persen
  10. Apple: 2 persen

Untuk melindungi diri dari upaya phising anda bisa melakukan hal-hal ini:

  • Hati-hati saat menerima email. Cermati email tersebut lebih dulu sebelum membalas, apabila jika dalam email ada permintaan memberikan data diri.
  • Waspadai tautan berbahaya yang ada di media sosial.
  • Gunakan sandi yang berbeda di setiap situs web dan aplikasi yang anda ikuti.
  • Terapkan otentifikasi dua faktor untuk mengantisipasi pembobolan akun.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Meta berencana menghapus Facebook dan Instagram di Eropa, jika tidak dapat lagi bertukar data dari pengguna Eropa dengan Amerika Serikat karena keputusan Schrems II. Meta menyatakan hal itu dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Facebook saat ini membagikan data tentang pengguna Eropa dengan operasi, aplikasi, dan pusat data AS dan mengatakan bahwa menghentikan transfer data transatlantik semacam itu akan berdampak buruk pada kemampuan iklan online yang ditargetkan (melalui ITWire).

Metaverse adalah istilah yang diciptakan dalam novel dystopian "Snow Crash" tiga dekade lalu dan sekarang menarik perhatian di Silicon Valley. Ini merujuk pada gagasan tentang dunia virtual bersama yang dapat diakses oleh orang-orang yang menggunakan perangkat yang berbeda. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Perusahaan keamanan siber terkemuka Mandiant mengungkapkan, serangan siber yang menargetkan reporter Wall Street Journal (WSJ) dilakukan oleh tersangka peretas Cina. Serangan siber yang ditujukan untuk spionase itu dilakukan lewat mengambil informasi yang dari email dan akun Google Drive, setidaknya sejak Februari 2020. Mandiant yakin mata-mata Cina ini didukung pemerintah dalam melakukan operasi untuk mengumpulkan intelijen berdasarkan informasi yang ditargetkan.

Internal Revenue Service atau Badan Pajak Amerika Serikat akan menangguhkan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk autentikasi orang yang membuat akun online. Hal ini dilakukan sebagai respons dari kritik yang masuk dari pendukung privasi dan anggota parlemen atas praktik tersebut. Pasalnya, perangkat lunak mengatakan database bisa menjadi target ancaman siber. Selain itu, mereka juga menyampaikan keprihatinan tentang bagaimana informasi tersebut dapat digunakan oleh lembaga pemerintah lainnya, di antara kekhawatiran lainnya.

Anggota parlemen Massachusetts mempertimbangkan tagihan privasi data online. Hal ini dilakukan di tengah pembahasan RUU hak privasi internet mendasar—termasuk kontrol yang lebih besar atas informasi pribadi mereka—yang sedang berjalan dalam Statehouse. Rancangan yang akan menetapkan standar tentang bagaimana perusahaan dapat mengumpulkan dan menjual informasi pribadi itu telah disetujui dengan suara bulat oleh Komite Legislatif tentang Teknologi Informasi Lanjutan pekan ini. Pendukung mengatakan RUU itu dibangun di atas upaya serupa di Colorado, Virginia, dan California dan akan membantu memodernisasi undang-undang Massachusetts untuk era digital.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial lebih sedikit dibandingkan dengan dua pekan terakhir. Isu dalam klaim yang beredar pun beragam. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

1 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.


Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

Instagram akan membatasi konten politik dari konten yang tidak diikuti pengguna secara default.


CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

6 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.


Merambah ke Layanan Medis, Dokter di Hong Kong Pakai Chatbot AI Meta Sebagai Konsultan Bedah

10 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Microsoft)
Merambah ke Layanan Medis, Dokter di Hong Kong Pakai Chatbot AI Meta Sebagai Konsultan Bedah

Semakin jauh menggantikan peran manusia, kini AI buatan Meta mulai diuji sebagai konsultan bedah otak di Hong Kong.


Begini Cara Memperpanjang STNK Orang Lain secara Online

11 hari lalu

Ilustrasi: Layanan pengurusan STNK dan Pajak Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance. (ANTARA
Begini Cara Memperpanjang STNK Orang Lain secara Online

Cara memperpanjang STNK atas nama orang lain dapat dilakukan dengan mudah dan efisien secara online melalui aplikasi SIGNAL.


Profil Aplikasi Travel Online yang Terancam Diblokir Kominfo, Ada Agoda hingga Booking.com

12 hari lalu

Ilustrasi agen perjalanan online. Dok. PATA | Agoda
Profil Aplikasi Travel Online yang Terancam Diblokir Kominfo, Ada Agoda hingga Booking.com

Sejumlah aplikasi travel online asing terancam diblokir Kominfo. Ada Agoda.com hingga Booking.com


Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

12 hari lalu

Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza
Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.


CekFakta #251 Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi

13 hari lalu

Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com
CekFakta #251 Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi

Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi


Apple Uji AI untuk Iklan di AppStore, Ikuti Google dan Meta

14 hari lalu

Ilustrasi Apple Inc. AP/Eric Risberg
Apple Uji AI untuk Iklan di AppStore, Ikuti Google dan Meta

Perusahaan Apple sedang menguji iklan otomatis yang didukung oleh kecerdasan buatan atau AI


Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

14 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau pasar pakaian Blok A Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Zulkifli Hasan mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang untuk melihat secara langsung para pedagang  penjual barang lokal menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Sebut Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang di Atas Rata-Rata, Seperti Apa Realitanya?

Mendag Zulhas mengklaim geliat ekonomi Indonesia selama Ramadan di atas rata-rata karena melihat ramainya Pasar Tanah Abang. Seperti apa realitanya?